Menag Yaqut Minta Jajarannya Proaktif Atasi Kesulitan Pendirian Rumah Ibadah

  • Bagikan
Menag Yaqut Minta Jajarannya Proaktif Atasi Kesulitan Pendirian Rumah Ibadah

JAKARTA (Waspada):  Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta para Direktur Jenderal di Kementerian Agama (Kemenag) untuk turun tangan jika ada hambatan terkait proses pendirian rumah ibadah. Yaqut mengaku seringkali mendapatkan laporan tentang kesulitan pendirian rumah ibadah.

“Dirjen harus turun tangan, bicara dengan kepala daerah, cari permasalahannya dimana, dan jalan keluarnya seperti apa,”ujar Menag Yaqut saat membuka Rapat Kerja Bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu di Kantor Pusat Kemenag RI, Thamrin, Jakarta, Rabu (21/2).

Menag juga meminta jajarannya untuk memastikan kantor-kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia bisa digunakan untuk rumah ibadah sementara jika ada umat yang kesulitan beribadah karena belum ada izin pendirian rumah ibadahnya atau sebab lain seperti konflik sosial.

“Kita sediakan aula-aula yang ada di Kantor Kementerian Agama digunakan sebagai tempat ibadah sementara. Tidak boleh lagi ada saudara kita kesulitan dalam beribadah,” pesan Menag.

“Saya meminta jajaran Kemenag untuk proaktif membantu jika masih ditemukan permasalahan pendirian rumah ibadah,” tegasnya.

Dalam waktu dekat peraturan tentang pendirian rumah ibadah juga dipermudah. Peraturan yang sering kali menjadi hambatan terkait SKB 2 Menteri. Jika sebelumnya syarat krusial di SKB 2 Menteri mengharuskan adanya rekomendasi dari FKUB dan Kementerian Agama, maka nanti akan disederhanakan menjadi rekomendasi dari Kementerian Agama saja

“Disamping itu sedang diupayakan SKB 2 Menteri dinaikkan menjadi Peraturan Presiden (Perpres). Perpres pendirian rumah ibadah yang semangatnya memudahkan,” lanjut Menag.

Pembukaan raker bersama dihadiri Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Dirjen Bimas Budha Supriyadi, dan Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Susari.

Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung mewakili segenap jajaran Dirjen memberikan sambutan.  Jeane mengatakan bahwa Rapat Kerja Bersama Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Pusbimdik Khonghucu ini bertujuan meningkatkan sinergi dan kolaborasi seluruh ASN dan memantapkan pelaksanaan program Kemenag 2024 dengan tema ‘Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045’ dan subtema ‘Kerja Cerdas, Melaju Lebih Cepat’.

Bimas-Bimas dan Pusbimdik Khonghucu dalam beberapa hari ke depan akan melaksanakan rapat kerja. Untuk Bimas Hindu akan dilaksanakan di Surabaya tanggal 25 Februari dengan peserta 450 orang.

Untuk Bimas Buddha akan dilaksanakan tanggal 21-23 di Jakarta dengan peserta kurang lebih 350 orang.

“Bimas Kristen akan dilaksanakan di Bogor pada tanggal 26-29 Februari dengan peserta kurang lebih 500 orang. Bimas Katolik juga akan dilaksanakan tanggal 26-29 Februari dengan peserta kurang lebih 350 orang,” sebut Jeane.

Hadir pula dalam acara tersebut, Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani, Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno, Staf Khusus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menteri Agama.(J02)

  • Bagikan