Kemenag Kembali Gelar Mudik Gratis, 1.350 Pemudik Diantar 30 Bus

  • Bagikan
Kemenag Kembali Gelar Mudik Gratis, 1.350 Pemudik Diantar 30 Bus

JAKARTA (Waspada): Menggunakan 30 bus, sebanyak 1.350 pemudik diantar pulang ke sejumlah kota di Pulau Jawa dan Lampung. Para pemudik ini difasilitasi Kementerian Agama (Kemenag) lewat program tahunan mudik gratis. Tanun ini temanya ‘Mudik Asik Bareng Gus Men’. Gus Men adalah sapaan akrab untuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Alhamdulillah, tahun ini kita kembali melaksanakan program mudik gratis,” ungkap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai melepas keberangkatan para pemudik dari halaman Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Gus Men, panggilan akrabnya, mengatakan, program ini menjadi tadisi yang rutin diselenggarakan Kemenag jelang lebaran. Setiap tahun, jumlah pemudik yang ikut terus meningkat.

Selain moda transportasi, para pemudik juga dibekali bingkisan yang berisikan kaos, mushaf Al-Qur’an, kurma, makanan buka puasa dan sahur, serta beberapa kudapan dari Nestle Indonesia.

“Tadi saya tanya ke beberapa pemudik. Mereka juga merasa senang karena merasa terbantu. Mereka enggak usah harus repot-repot cari tiket, dapat bekal lagi gitu di perjalanan ini,” kata Menag Yaqut.

Acara yang diberi tajuk Mudik Asik Bareng Gus Men adalah hasil kerja sama dengan sejumlah mitra, seperti BRI, Bank Mandiri, BSI, LAZ Yakesmas, dan Nestle Indonesia.

Selain mudik gratis, Menag juga menyerahkan secara simbolis 250 paket santunan anak yatim yang bersumber dari LAZ Yakesmas dan 930 paket sembako dari Ditjen Bimas Islam Kemenag, Bank Mandiri dan BRI kepada kaum dhuafa.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani melaporkan bahwa Ramadan tahun ini juga digelar bagi Takjil Puasa yang berasal dari seluruh unit Eselon I dan Pusbimdik Khonghucu.

Total 1600 boks nasi berikut kolak dan air mineral yang dibagi kepada yang membutuhkan, kalagan ojol dan pengguna jalan lainnya,” ungkap Sekjen.

“Alhamdulillah, bagi-bagi Takjil ini mendapat respons positif dari masyarakat, terlebih Takjil tersebut tidak hanya berasal dari umat Muslim tapi juga dari umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,” tandasnya.

foto: Kemenag.go.id

  • Bagikan