Berstatus BLU Daerah, SMKN 3 Bandung Terus Perkuat Teaching Factory

  • Bagikan
Berstatus BLU Daerah, SMKN 3 Bandung Terus Perkuat Teaching Factory

BANDUNG (Waspada): Anggapan kalau SMK itu sekolah kelas 2, serasa punah begitu mendatangi SMK Negeri 3 Kota Bandung. Ditunjang sejumlah fasilitas belajar mengajar yang sangat memadai, sekolah dengan kekuatan utama pada program keahlian Bisnis Manajemen ini, terlihat keren.

Ditemani Kepala SMKN 3 Bandung, Drs Agung Indaryatno, M.Pd, Wakasek Bidang Humas Rina Marlina, S.Pd, Wakasek bidang Manajemen Mutu Arief Susanto, S.Pd dan Ketua Program Keahlian Akuntansi, Dewi Ratnadiani, perjalanan menelusuri ruang demi ruang sekolah itu, jadi dipenuhi decak kagum.

“Ini suasana teaching factory SMKN 3  yang bergerak di bidang jasa bisnis manajemen. Di sini semua program keahlian yang diajarkan pada siswa, diimplementasikan secara sinergis,” ujar Agung Indaryatno, membuka percakapan di sela kunjungan Jumat (13/10/2023) pagi itu.

Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Di muka gedung utama, nampak dua orang siswa bertindak sebagai resepsionis. Mereka bertugas menerima tamu, menjawab telepon masuk sampai menerima pesanan pekerjaan. Teaching Factory atau disingkat Tefa yang dikelola beraneka ragam, mulai dari pengelolaan laporan keuangan, pemasaran produk, jasa event organizer, desain dan percetakan spanduk atau banner promosi, sampai fotografi.

Pesatnya perkembangan Tefa SMKN 3 Bandung tak lepas dari statusnya yang kini menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sejak 25 Februari 2022, SMK Negeri 3 Kota Bandung resmi menjadi  salah satu dari 35 SMK Negeri di Provinsi Jawa Barat yang menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Keputusan itu dituangkan dalam SK Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.78.BUMDINVESADBANG/2022.

“SMKN 3  dinilai telah memenuhi kesiapan secara substantif, administratif dan teknis,” ujar Wakasek bidang Manajemen Mutu Arief Susanto.

“Dengan telah menjadi BLUD, maka gerak langkah sekolah untuk memperkuat Tefa supaya bisa dinikmati masyarakat luas, makin nyata. Disamping itu, tentu saja kebutuhan pembelajaran dapat terpenuhi karena ada perolehan pemasukan tefa yang dikelola secara akuntabel dan transparan,” sambung Kepala Sekolah Agung Indaryatno.

SMKN 3 Bandung didirikan pada 1960 di atas lahan seluas kurang lebih 13 ribu meter persegi. Terletak di jalan Solontongan, Kota Bandung, SMKN 3 punya 101 guru dan 23 tenaga kependidikan. Muridnya kini mencapai 1.950 orang.

Ada 3 spektrum keahlian yang terdiri dari 5 program keahlian yang diajarkan di sini. Spektrum bisnis dan manajemen terdiri atas tiga program keahlian. Ketiganya adalah pemasaran, manajemen kantor dan layanan bisnis serta akuntansi dan keuangan lembaga.

Spektrum kedua adalah pariwisata dengan program keahlian Usaha Layanan Pariwisata (ULP). Sedangkan spektrum seni dan ekonomi kreatif diisi oleh program keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV).

“Dengan makin berkembangnya dunia teknologi, ditambah lagi animo masyarakat sekitar tentang kebutuhan tenaga yang mumpuni bidang tertentu, maka bukan tidak mungkin akan ada perkembangan lebih jauh lagi nantinya mengenai program keahlian,” imbuh Agung, saat ditanya masuknya program keahlian DKV sebagai spektrum seni dan industri kreatif.

Terkait eksistensi teaching factory dalam pembelajaran di SMK, dalam beberapa kesempatan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menegaskan urgensinya. Sebab keterampilan yang sesuai atau relevan dengan dunia industri adalah mutlak dibutuhkan.

“Penting bagi adik-adik peserta didik untuk memiliki keterampilan yang relevan dan dapat diterapkan di dunia kerja. Implementasi Tefa di SMK menjadi gerbang awal untuk meningkatkan kompetensi tersebut,” ujar Kiki.

Kiki pun mendorong pengembangan Tefa untuk menjadi lebih baik dan semakin berkontribusi besar untuk Indonesia, baik dalam peningkatan kompetensi peserta didik maupun kepada masyarakat luas yang menerima manfaat dari Tefa. (J02)

  • Bagikan