Tampil Memukau di Panggung JMFW 2024, Busana Karya Vokasi Dikagumi Pengunjung

  • Bagikan

TANGERANG (Waspada):  Panggung pertunjukan busana Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE),  Tangerang, Banten, Sabtu (21/10/2023) berlangsung semarak dan istimewa. Penampilan 72 koleksi busana karya talenta-talenta mode dari satuan pendidikan vokasi tampak memukau. Balutan aneka busana muslim dengan aneka corak dan warna yang dikenakan para peragawati, seolah memanjakan mata ratusan penonton yang memenuhi gedung peragaan.

Sekitar satu jam, karya busana rancangan para siswa dan mahasiswa dari 12 satuan pendidikan vokasi ditampilkan di hadapan publik oleh para model di panggung JMFW 2024. Busana-busana tersebut didesain dan dibuat oleh mahasiswa dari 5 perguruan tinggi vokasi (PTV) dan 7 sekolah menengah kejuruan (SMK) Bidang Tata Busana.

Kelima PTV yang tampil, yakni ISI Yogyakarta, ISBI Bandung, AKS Ibu Kartini Semarang, Universitas Kristen Maranatha, dan ISWI Fashion Academy.  Sementara itu, tujuh SMK yang terlibat adalah SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon, SMKN 1 Batu, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, SMKN 1 Kasreman, SMK NU 2 Kedungpring, dan SMKN 3 Magelang.

Setiap satuan pendidikan vokasi menampilkan enam rancangan busana dengan tema yang beragam. Seperti contohnya adalah koleksi d’JeLiPat dari SMKN 3 Magelang yang menampilkan enam tampilan busana bertema “Getuk” yang terinspirasi dari getuk tiga warga yang tak lain merupakan makanan khas dari Magelang, Jawa Tengah.

“Penampilan talenta mode insan vokasi ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar untuk berkiprah dan memajukan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam video sambutannya.

Hadir saat itu Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati dan Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri pada Ditjen Pendidikan Vokasi, Uuf Brajawidagda.

“Pada perhelatan tahun kedua ini, panggung JMFW menjadi pembuktian bagi insan vokasi dalam menunjukkan kiprahnya sebagai bagian dari perjalanan industri busana muslim. Hal ini juga yang makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.
Saya juga yakin upaya ini akan segera terwujud dan akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan industri fesyen tanah air,” ujar Mendikbudristek Nadiem.

Pada kesempatan tersebut, Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memberikan panggung kepada satuan pendidikan vokasi untuk belajar berkarya dan berani tampil di depan khalayak luas.

“Kita semua akan melihat karya-karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi mampu bersaing dengan desainer papan atas Indonesia dan siap merambah pasar global,” kata Nadiem menambahkan.

Nadiem juga berharap lewat panggung JMFW ini, akan semakin banyak industri yang mendukung SMK dengan menjadi mitra.

Sebagai penutup pagelaran, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut tampil di atas catwalk. Keduanya tampil segar mengenakan busana rancangan siswa SMK NU Banat Kudus dan SMK Syubbanul Wathon.

Usai parade, Dirjen Kiki mengaku bangga dengan hasil karya para siswa dan mahasiswa vokasi. Menurut Dirjen Kiki, panggung JMFW 2024 menunjukan bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar dalam mendorong kemajuan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.

“Tujuan kita adalah memberikan pengalaman berharga kepada para siswa sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak SMK, anak-anak vokasi itu bisa menghasilkan karya-karya yang diakui industri, dunia fesyen,” kata Dirjen Kiki.

Kiki mengatakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri busana muslim yang sedang berkembang di Indonesia. Menurut Dirjen Kiki, dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi tahun lalu, beberapa produk busana SMK sudah masuk ke katalog komersial dan mendapatkan buyer.

“Tidak hanya buyer, tapi beberapa desainer terkemuka juga memberikan kesempatan magang atau bahkan bekerja di tempat mereka dan itu jalan yang sangat kita harapkan, ketika industri, dunia kerja bermitra dengan sekolah-sekolah kami,” ujar Dirjen Kiki.

Dia menambahkan bahwa produk-produk yang ditampilkan para siswa dan mahasiswa vokasi setara dengan kualitas global.

“Akan tetapi, jangan salah menilai. Apa yang dipamerkan itu bukan sekadar produk, melainkan bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar. Produk-produk kelas dunia itu menunjukkan bagaimana siswa dan mahasiswa vokasi telah merasakan betul kemerdekaan dalam pembelajaran. Mereka bisa mengeksplorasi bakat dan mewujudkan imajinasi mereka melalui karya nyata,” ujar Kiki menambahkan.

Sementara itu, usai tampil dan menerima karangan bunga beserta  ucapan selamat, Noor Afiana Ratnaningtias, siswa SMK Syubbanul Wathon, Magelang mengaku sangat lega bisa menampilkan karya busananya di panggung JMFW 2024. Siswa kelas 12 Jurusan Tata Busana tersebut mengaku sangat bangga, terlebih salah satu baju rancangan Noor dikenakan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti.

“Saya merancangnya sekitar dua bulan dan harus kejar-kejaran dengan waktu karena sempat ada beberapa revisi yang harus dilakukan,” kata Noor Afiana.

Bagi SMK Syubbanul Wathon, penampilan di JMFW 2024 merupakan kali kedua. Meskipun demikian, Noor Afiana mengaku tidak menduga apresiasi para pengunjung begitu besar.

“Sebagai sekolah yang ada di daerah, ini adalah pengalaman belajar yang sangat luar biasa. Apalagi banyak desainer-desainer terkenal yang ikut di ajang ini,” Noor Afiana menambahkan.

Fitri, salah seorang pengunjung pameran JMFW yang juga sempat menyaksikan peragaan busana karya vokasi, mengaku kagum. Beraneka busana rancangan para siswa dan mahasiswa pendidikan vokasi ternyata sangat menarik dan inovatif.

Menurut Fitri yang sudah sejak beberapa tahun ini rutin mengunjungi pameran JMFW, kehadiran karya siswa vokasi telah memperkaya dunia industri busana muslim di Indonesia.

“Kalau produk mereka ini bagus-bagus, kita tentu saja siap mendukung sebagai konsumen pengguna pakaian muslim,” tandas Fitri yang tampil anggun dengan busana muslimahnya.

“Bahkan, saya sendiri tidak tahu kalau ada SMK Kedungpring atau SMK Kasreman, tetapi karya-karya mereka ternyata luar biasa,” kata Fitri salah satu pengunjung pagelaran busana.

JMFW 2024 merupakan pagelaran busana yang digelar bersamaan dengan perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38. Di TEI 2023 pendidikan vokasi menampilkan inovasi teknologi dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Astra, SMK RUS Kudus, dan SMKN 5 Malang. (J02)

  • Bagikan