Serunya Suasana Belajar di Polman Bandung, Layaknya Industri Sungguhan

  • Bagikan
Serunya Suasana Belajar di Polman Bandung, Layaknya Industri Sungguhan

BANDUNG (Waspada): Ibarat memelihara ikan dalam kolam, yang harus dijaga adalah kualitas airnya. Dengan air yang terus terjaga, maka ikan-ikan dalam kolam akan tumbuh dengan baik.

Perumpamaan itu dilontarkan Direktur Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Muhammad Nurdin.  Menurutnya, yang paling utama bagi sebuah lembaga pendidikan adalah menciptakan suasana belajar dan mengajar yang mendukung kesuksesan lulusan.

“Kami semua di Polman Bandung ini berusaha menjaga atmosfir pendidikan yang terbaik. Ibarat memelihara ikan dalam kolam, supaya ikannya tumbuh dengan baik maka kondisi airnya harus terus terjaga. Airnya itu adalah armosfir pendidikan dan ikan itu ibarat para lulusannya,” ujar Nurdin, membuka percakapan saat disambangi di ruang kerjanya di Polman Bandung, Kamis (12/10/2023). Turut mendampingi dalam pertemuan itu Wakil Direktur Bidang Pengembangan, Produksi dan Kerjasama Usaha, Achmad Sambas.

Salah satu upaya untuk terus menjaga atmosfir pendidikan yang baik di kampus, Polman Bandung mengupayakan tata tertib dan suasana perkuliahan laksana sebuah pabrik. Artinya, para mahasiswa sudah merasakan bagaimana suasana bekerja di industri, bahkan sejak dalam dunia pendidikan. Mulai dari tata tertib, sarana dan prasarana laboratorium praktik kerja dan berbagai hal penunjang lainnya.

Benar saja, begitu masuk ke kampus Polman Bandung, layaknya masuk ke sebuah pabrik. Berbagai laboratorium tertata rapi dengan atribut keselamatan kerja yang memadai.

Para mahasiswa semuanya berseragam rapi layaknya pegawai industri dan berlaku tertib seperti pekerja sungguhan.

“Inilah teaching factory. Suasana belajar yang mirip dengan kondisi aslinya ini akan sangat bermanfaat saat nanti para lulusan bekerja di industri sesungguhnya,” ujar Nurdin.

Tak heran, banyak mahasiswa Polman Bandung yang bahkan belum lulus pun, sudah diminta untuk bekerja di berbagai industri besar.

Didirikan pada 24 Maret 1977, Polman Bandung yang terletak di kawasan Dago, dahulu bernama Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung.

Sejak awal, Polman Bandung menyelenggarakan Program Studi Teknik Mekanik dengan spesialisasi Teknik Pembuatan Perkakas Presisi dan Teknik Perawatan Mesin. Polman Bandung punya sejumlah jurusan dan prodi D3 dan D4.

Jurusan teknik manufaktur memiliki prodi  teknologi pembuatan perkakas presisi, pemeliharaan mesin dan teknologi manufaktur. Semuanya jenjang D3

Untuk jenjang D4 ada prodi teknologi rekayasa manufaktur dan manajemen teknologi rekayasa.

Untuk jurusan teknik perancangan manufaktur, prodi jenjang D3 adalah teknologi perancangan perkakas presisi. Untuk D4 ada prodi teknologi rekayasa perancangan mekanik dan teknologi perancangan rekayasa manufaktur.

Ada juga jurusan teknik pengecoran logam dengan prodi teknologi pengecoran logam bagi jenjang D3 dan teknologi material maju bagi jenjang D4.

Jurusan lainnya adalah teknik otomasi manufaktur dan mekatronika. Prodinya adalah teknologi rekayasa otomasi, teknologi rekayasa mekatronika dan teknologi rekayasa informatika industri. Semuanya jenjang D4.

Ditemani staf humas Polman Bandung, Pramudiya Tri Hartadi, kunjungan ke sejumlah laboratorium yang ada di Polman Bandung menunjukkan adanya keterkaitan erat antara dunia industri dan pendidikan vokasi.

Contohnya saat mengunjungi laboratorium pengecoran logam, terlihat sejumlah mahasiswa tengah serius mengerjakan pengecoran logam. Alat-alat berat yang digunakan sama dengan yang dimiliki industri.

Demikian juga saat melihat langsung praktik belajar di laboratorium teknologo rekayasa manufaktur. Kepala prodi, Haris Setiawan mengatakan kalau sejumlah produk unggulan tengah menjadi target.

Salah satu yang terlihat jelas adalah mesin Computer Numerical Control, disingkat CNC. CNC berarti komputer kontrol numerik, merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan.

“Kami membuat sendiri mesin CNC ini. Mesin ini penting sekali untuk alat praktik bagi sekolah-sekolah kejuruan,” kata Haris.

Di pasaran, mesin CNC tiga sumbu produksi Polman Bandung ini harganya sangat terjangkau bila dibandingkan harga aslinya. Meski murah, kualitas bisa diandalkan.

“Kami memproduksi CNC ini juga untuk keperluan kami sendiri. Karena kalau membeli mesin aslinya dari Jepang, tentu sangat mahal,” kata Harris.

Sejumlah mahasiswa yang ditemui dalam kunjungan tersebut mengaku sangat antusias saat belajar di laboratorium. Semua teori yang diajarkan di kelas dapat segera diwujudkan di laboratoriu. Para mahasiswa memang ditargetkan membuat sejumlah komponen yang akan dinilai para dosen.

“Kami belajar di sini sudah seperti belajar di industri. Teori dan praktik berjalan beriringan. Mental kami untuk bekerja maksimal juga ditempa supaya nanti mampu bertahan di dunia kerja,” ujar salah satu mahasiswa. (J02)

  • Bagikan