Kemenkominfo Sosialisasi Cakap Digital Bagi Pelajar di Bengkulu

  • Bagikan
Kemenkominfo Sosialisasi Cakap Digital Bagi Pelajar di Bengkulu

BENGKULU (Waspada):Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Pandu Digital melaksanakan roadshow kegiatan Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama Pandu Digital untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan yang mengusung tema “Cerdas Kreatif dan Produktif Bermedia Digital” dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022 di Center of Excellence (COE) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman Literasi Digital bagi peserta didik yang merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida ini diikuti oleh 500 peserta yang berasal dari seluruh pelajar SMKN 4 Kota Bengkulu.

Penyelenggaraan roadshow Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama Pandu Digital di Provinsi Bengkulu berlangsung selama dua hari yakni Rabu (5/10/2022) dilaksanakan secara bersamaan di SMKN 4 Kota Bengkulu dan SMKN 3 Seluma dan  Kamis (6/10/2022) dilaksanakan secara serempak di 3 sekolah yaitu SMKN 2 Bengkulu Tengah, SMKN 1 Bengkulu Utara, dan SMKN 2 Bengkulu Utara.  Peserta sebanyak 2.500 siswa berasal dari pelajar SMK di wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Kegiatan seminar literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Kegiatan diawali dengan sambutan pembukaan dari Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, Paidi, yang menyampaikan apresiasi terhadap Kemenkominfo atas penyelenggaraan program Literasi Digital bagi pelajar tingkat SMK.

“Kami sangat berterima kasih sekali pihak Kominfo berkenan untuk berbagi pengetahuan terkait bagaimana menggunakan literasi digital. Karena jujur saja, tidak sedikit masyarakat maupun kalangan pelajar belum dewasa dalam menggunakan literasi digital. Memang dari hasil riset dikatakan jumlah penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal,” ujar Paidi.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso dalam sambutannya menjelaskan tentang program Literasi Digital sebagai salah satu program prioritas Kemenkominfo. “Di Program Literasi Digital ada 4 pilar yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder. Pertama adalah digital culture, ini terkait pemahaman nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan. Kedua digital skill atau kecakapan digital ini menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK. Ketiga adalah digital safety, pentingnya untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak di salah guna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Terakhir digital ethic juga perlu dipahami bagaimana etika berkomunikasi di media sosial, tentang UU ITE dan mengenai apa-apa yang boleh dan dilarang di dunia maya. Keempat hal ini perlu dicermati oleh adik-adik sekalian,” tegas Bambang.

Selain itu, Bambang juga mengenalkan program Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo yaitu gerakan volunter untuk menciptakan pendamping literasi digital yang hingga saat ini sudah mencapai 18.000 Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang yaitu masyarakat umum, akademisi hingga pelajar SMK. Tugas Pandu Digital adalah untuk mendampingi literasi digital di 5 sektor yaitu Pendidikan, Pariwisata, UMKM, Petani dan Nelayan. Dan terdapat 3 tingkatan dalam Pandu Digital yaitu Pandu Digital Purwa (badge merah), Pandu Digital Madya (badge biru), dan Pandu Digital Utama (badge hitam).

Materi pertama disampaikan oleh Ramadin Tarigan selaku Pandu Digital Purwa mengenai Aman Bermedia Digital. Dalam paparannya, Tarigan menerangkan penggunaan layanan digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan namun di sisi lain juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun, sehingga diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital. “Penekanan dari saya jangan sekali-kali memberikan nomor unik kita ke publik karena tidak ada yang aman seratus persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sedapat mungkin. Dan selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” tegas Tarigan.

Pada sesi selanjutnya, Guru SMKN 4 Kota Bengkulu, Yulina Wetsy. sebagai narasumber materi Etis Bermedia Digital menyampaikan bahwa dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Dengan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya, sehingga segala aktifitas digital di ruang digital dan dalam menggunakan media digital memerlukan etika digital. “Netiket atau etiket berinternet adalah tata krama dalam menggunakan internet. Maka kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” jelas Yulina.

Seminar diakhiri dengan penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, mengenai literasi digital di lingkungan pendidikan. Pesatnya arus informasi dan teknologi yang masuk dalam setiap detiknya ada begitu banyak dan dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif sehingga para siswa perlu untuk melakukan analisa terhadap berbagai informasi yang diterima. “Manfaatkan informasi dengan baik, apalagi dengan konsep merdeka belajar yang artinya siswa bisa belajar dimanapun dan kapanpun. Dan saat ini (era digitalisasi) konten-konten pembelajaran sangat mudah didapatkan,” ucap Yulian yang mengharapkan para siswa SMK menjadi sosok yang aktif dan kreatif.

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. (J02)

  • Bagikan