Keberagaman Budaya Aset Bangsa

  • Bagikan
Perwakilan masyarakat Etnis Simalungun memberikan Dayok Nabinatur (daging ayam) kepada Bupati Asahan Surya, sebagai penghormatan kepada para raja dan mendoakan untuk kesehatan dan keselamatan, dalam kesenian Etnis Simalungun di PSBD Asahan. Waspada/Sapriadi
Perwakilan masyarakat Etnis Simalungun memberikan Dayok Nabinatur (daging ayam) kepada Bupati Asahan Surya, sebagai penghormatan kepada para raja dan mendoakan untuk kesehatan dan keselamatan, dalam kesenian Etnis Simalungun di PSBD Asahan. Waspada/Sapriadi

KISARAN (Waspada): Keberagaman budaya merupakan aset bangsa yang paling berharga, walaupun berbeda etnis namun tetap bisa hidup rukun dalam membangun daerah dan menjadi warisan untuk generasi ke depan.

Hal itu diungkapkan Bupati Asahan Surya, saat menyampaikan sambutannya saat penampilan kesenian dari Etnis Simalungun, dalam Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-5, Selasa (25/7). Menurutnya Kab Asahan terdiri dari masyarakat yang majemuk, atau dengan kata lain ada 14 etnis hidup berdampingan untuk membangun Asahan. Dan tidak pernah terjadi perbedaan antar suku dan selalu bergandengan tangan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Dengan dasar itu PSBD ini dilakukan sehingga bisa mempererat silaturahmi dan sekaligus sebagai sarana pendidikan bagi generasi bangsa dalam memahami suku yang ada di Asahan,” jelas Surya.

Oleh sebab itu, kata Surya, dengan adanya kegiatan ini diharapkan ke depan generasi bangsa bisa terus melestarikan kebudayaan etnis masing-masing. Dan untuk mendukung itu semua, Pemkab Asahan sudah menyiapkan lahan untuk diberikan kepada etnis yang ada di Asahan untuk membangun rumah adat masing-masing.

“Keberagaman budaya ada di Asahan haruslah dijaga sebagai aset bangsa yang mesti diteruskan oleh generasi mendatang,” jelas Surya.

Keberagaman Budaya Aset Bangsa
Tarian Tor-tor Etnis Simalungun. Waspada/Sapriadi

Sementara Ketua Perkumpulan Masyarakat Simalungun Asahan Saudin Sinaga didampingi Sekretaris Rizal Damanik menyampaikan kebanggaan mereka sebagai etnis yang cukup besar meski hidup di tanah Melayu Asahan.

“Etnis Simalungun sejak lama sudah tinggal di Asahan ini dan kami merupakan etnis terbanyak ke -5 di sini. Pada PSBD ini menjadi kehormatan bagi kami etnis Simalungun yang diberi panggung sendiri untuk menampilkan kesenian adat budaya yang kami miliki,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Tokoh Masyarakat Simalungun Amran Sinaga juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Asahan dimana pada tahun ini mereka mendapatkan lahan tanah untuk pembangunan rumah adat Simalungun.

“Pemkab Asahan akan memberikan tanah untuk pembangunan rumah Bolon, rumah adat Simalungun ini jadi satu kebangggan luar biasa juga bagi kami etnis Simalungun untuk tetap semangat mewarisi budaya kepada generasi muda kami mendatang,” katanya.

Dalam kegiatan masyarakat Simalungun, menampilkan penortor dari Simalungun yang sengaja diundang dalam aksi Tor Tor Sombah, kesenian sarat dengan gerakan sakral yang ditujukan bagi masyarakat Simalungun untuk menghormati raja-raja, ditambah lagi dengan kesenian lainnya yang disaksikan ribuan masyarakat di Asahan dan luar daerah. (a02/a19/a20)

  • Bagikan