LP AIK UM Tapsel Dan PRM Se-Tabagsel Kaji Amalan Ubudiyah Muhammadiyah

  • Bagikan
Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd, Kepala LP AIK UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nst, M.A, Wakil Rektor dan Dekan foto bersama dengan peserta kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah di Aula Seminar UM Tapsel, Senin (25/3). Waspada Mohot Lubis.
Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd, Kepala LP AIK UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nst, M.A, Wakil Rektor dan Dekan foto bersama dengan peserta kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah di Aula Seminar UM Tapsel, Senin (25/3). Waspada Mohot Lubis.

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Lembaga Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LP AIK) Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) gelar kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah selama dua hari (25-26 Maret 2024) di di Aula Seminar UM Tapsel, Jl.Sutan M.Arief, Padangsidimpuan

Kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah yang diikuti Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se Tabagsel dibuka Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd dan dihadiri Kepala LP AIK UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nst, M.A, Wakil Rektor II Samsidar Lubis, MA dan Wakil Rektor III Mukhlis SP, MMA.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pencerahan dan penguatan pemahaman terhadap amalan ubudiyah tersebut juga dihadiri Dekan F. Hukum UM Tapsel Sutan Siregar, SH, MH, Dekan FISIP UM Tapsel Nurhamidah Gajah, MAP, Dekan Fakultas Saintek UM Tapsel Rafiqah Amanda Lubis, SP, MP.

LP AIK UM Tapsel Dan PRM Se-Tabagsel Kaji Amalan Ubudiyah Muhammadiyah
Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd, saat membuka acara kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah di Aula Seminar UM Tapsel, Senin (25/3). Waspada Mohot Lubis.

Ketua Panitia, Harun Arrasyd, Senin (25/3) mengatakan materi kajian amalan ubudiyah dalam hal ini menyangkut Thoharoh, Sholat, Puasa dan merawat jenazah.Metode yang dipakai adalah tadarus yang artinya saling belajar dan mengajar yang akan dipandu Divisi Pengkaderan LP AIK UM Tapsel, Ihsan Siregar M.Pd. I. Seluruh peserta akan terlibat dalam diskusi membahas bahan kajian secara berkelompok dan massal.

Dijelaskan, pada hari pertama, Senin, (25/3), materi yang dibahas adalah tentang Thaharoh. Sedangkan pada hari kedua, Selasa (26/3) materia kajiannya terkait sholat, puasa dan amalan ramadhan serta tentang merawat jenazah.

Kepala LP AIK UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nst, MA, menjelaskan bahwa kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah itu dilaksanakan karena adanya perbedaan pemahaman terhadap amalan ubudiyah sehingga LP AIK UM Tapsel merasa terpanggil untuk membuat kegiatan kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah.

Menurutnya, penilaian terhadap dalil-dalil syar’i yang secara zahir terkadang tampak saling bertentangan. Evaluasi terhadap pendapat-pendapat (kaul) fikih diperlukan untuk menentukan mana yang lebih kuat dan penting dilaksanakan, sehingga warga Muhammadiyah memiliki pandangan dan persepsi yang sama terhadap amalan ubudiyah.

Pada awalnya, ucap Mulyadi, peserta kajian itu direncanakan sebanyak 50 orang, tapi karena keinginan jadi peserta cukup tinggi, maka peserta ditambah jadi 60 orang. “Saya yakin kita sama sama merindukan suasana seperti ini,” tuturnya.

Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis MPd menegaskan bahwa diskusi terhadap kajian amalan ubudiyah sangat penting mengingat perlunya pandangan yang sama terhadap amalan ubudiyah.

“Sebanyak banyak yang engkau ketahui, masih lebih banyak yang tidak engkau ketahui, sebanyak banyak yang engkau lihat, masih lebih banyak yang tidak kau lihat. Inilah yang menjadi dasar kita untuk berdiskusi melakukan kajian,” ujar Rektor.

Dalam rangkan penguatan terhadap persyarikatan Muhammadiyah, lanjut Muhammad Darwis, UM Tapsel meminta setiap Pimpinan Ranting Muhammadiyah untuk mengirimkan 1 peserta ke UM Tapsel untuk jadi peserta kajian amalan ubudiyah ini.

“Hal ini merupakan salah satu program kerja bidang kemuhammadiyahan untuk mempererat hubungan persyarikatan dengan amal usahanya. Kegiatan lain, kita juga mengadakan safari Ramadhan, pembinaan tahsin dan ibadah mahasiswa melalui mentoring, ujian komprehensif dan penyelenggaraan Sekolah Kader,” pungkasnya

LP AIK UM Tapsel Dan PRM Se-Tabagsel Kaji Amalan Ubudiyah Muhammadiyah
Divisi Pengkaderan LP AIK UM Tapsel, Ihsan Siregar M.Pd, I saat memandu kegiatan kajian amalan ubudiyah Muhammadiyah di UT Tapsel, Senin (25/3) malam. Waspada/ist

Divisi Pengkaderan LP AIK UM Tapsel, Ihsan Siregar M.Pd, I sebagai pemandu kajian ini menjelaskan, peserta yang menghadiri kajian ini adalah tokoh tokoh Muhammadiyah yang membina urusan ibadah dan fardhu kifayah di ranting masing-masing.

“Maka metode yang dilakukan adalah tadarus. Apabila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kajian ini, kita akan usulkan untuk melakukan tindak lanjut dengan mengundang pakar,” katanya.

Pembahasan amalan ubudiyah ini, tllanju Ihsan, tidak hanya membahas konsep ibadah. Tapi juga membahas masalah masalah yang sering terjadi di masyarakat dan masalah masalah penting yang sering diabaikan.

Misalnya membedakan hadast dengan najis, hukum meninggalkan sholat, menghitung kadar zakat fitrah dan fidyah puasa serta cara memasukkan jenazah ke liang Lahat. “Maka bila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam forum ini, kita berharap UM Tapsel dapat memfasilitasi tindak lanjut kajian ini,” harapnya.(a39).

  • Bagikan