IAIN Langsa Raker Peningkatan Akreditasi Prodi Dan Institusi Unggul

  • Bagikan
IAIN Langsa saat menggelar rapat kerja (Raker) 'Penguatan Program Kerja Untuk Meningkatkan Akreditasi Prodi dan Institusi Unggul' di hotel Grand Bayu Hill, Takengon, Kamis (23/2) malam.Waspada/ist
IAIN Langsa saat menggelar rapat kerja (Raker) 'Penguatan Program Kerja Untuk Meningkatkan Akreditasi Prodi dan Institusi Unggul' di hotel Grand Bayu Hill, Takengon, Kamis (23/2) malam.Waspada/ist

LANGSA (Waspada): Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menggelar rapat kerja (Raker) ‘Penguatan Program Kerja Untuk Meningkatkan Akreditasi Prodi dan Institusi Unggul’ guna membahas sejumlah proyeksi program kerja pada tahun 2025, mengevaluasi kinerja tahun 2023 dan menyiapkan strategis pelaksanan kinerja tahun 2024 di hotel Grand Bayu Hill, Takengon, Kamis (23/2) malam.

Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA menyampaikan ekstraksi dari isi pengarahan Menteri Agama dalam sambutan penutupan Rakernas Kemenag RI, diantaranya, jika berkaca kepada metode Tuhan dalam rangka memacu kebaikan pada umat manusia, setidaknya didapati metode seperti ini, ialah Tuhan bicara Siksa dan Pahala.

Dalam beberapa teks Alquran memang ditemukan tugas kenabian itu ialah sebagai “basyîran wa nadzîran—sebagai pemberi kabar suka dan kabar takut”.

“Ini untuk karakter manusia yang memang harus dipaksa. Diancam dengan neraka dulu baru meninggalkan keburukan, diiming-imingi surga dahulu baru berbuat kebaikan

“Maqam manusia seperti ini memang tidak akan bekerja, tidak akan taat, dan tidak akan sukses jika tidak dipaksa dan diancam. Manusia jenis ini manusia pamrih. Tergolong manusia yang rendah derajatnya,” sebutnya.

Tetapi selain itu Tuhan juga bicara tentang cinta, ikhlas dan takwa. Metode ini tidak lagi dengan ancaman dan iming-iming. Ini untuk manusia yang sudah mengenal eksistensinya untuk apa dia ada di permukaan bumi.

Manusia yang seperti ini telah ada pada maqam terhormat di mata Tuhan. Mereka bekerja karena cinta kepada takdir yang telah ditetapkan Tuhan.

“Konteks kita hari ini, kita telah ada dalam takdir sebagai ASN. Lebih khusus lagi, hari ini kita telah berada dalam takdir sebagi pejabat ASN dan Pejabat di IAIN Langsa,” imbuh rektor.

Kedua, sambung rektor, pengaplikasian pola kepemimpinan yang mencintai produk sendiri. Selesaikan diri sendiri dulu. Ubahlah diri sendiri untuk modal mengubah orang lain. Ubah derajat orang pamrih di atas menuju derajat orang yang bekerja karena cinta disebabkan takdir Tuhan kepadanya.

Rektor menjelaskan, sebagai pemimpin harus menyadari kemampuan sebagai pemimpin, yaitu mampu mengidentifikasi masalah di lingkungan.

Kemudian, lakukanlah identifikasi persoalan yang ada pada diri kita sindiri dan yang ada di lingkungan tusi kita. Mampu mencari jalan keluar. Sebagai pemimpin tidak cukup mengenali dan menemukan masalah. Tetapi tampillah sebagai problem solver.

“Kita ditunjuk pimpinan kita untuk mengatasi masalah bukan untuk memperbanyak dan memperbesar masalah di sektor tusi kita. Mari kita sadari itu,” tegasnya.

Rektor menambahkan, ke depan terdapat dua stressing yang menjadi fokus utama yaitu meningkatkan jumlah mahasiswa secara kuantitas dan kualitas, kedua meningkatkan akreditasi.

“Menuju akreditasi unggul butuh waktu, mulai kita dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi, dengan semangat kebersaan akan segera terealisasi,” terangya.

Sebelumnya, panitia pelaksana Rapat Kerja Drs. Islahul Umam, M.Ikom menyebutkan, rapat kerja diikuti 135 peserta, tiga diantarannya peserta dari eksternal yaitu dari Kanwil Kemenag Aceh, IAIN Lhoksemawe dan IAIN Takengon.(b13)

  • Bagikan