Jamin Kebutuhan Beras Aceh Singkil, Marthunis Teken Kesepakatan Surplus Beras Abdya

  • Bagikan
Pj Bupati Marthunis teken kesepakatan bersama dengan Pj Bupati Abdya Darmansah dalam penanganan defisit beras Aceh Singkil, Senin (21/11) di Kab. Abdya. WASPADA/ist
Pj Bupati Marthunis teken kesepakatan bersama dengan Pj Bupati Abdya Darmansah dalam penanganan defisit beras Aceh Singkil, Senin (21/11) di Kab. Abdya. WASPADA/ist

SINGKIL (Waspada): Kabupaten Aceh Singkil hanya memiliki areal persawahan kurang dari 500 ha. Sehingga daerah ini kerap mengalami kekurangan pasokan beras yang selama ini didistribusikan dari luar daerah.

Untuk mengantisipasi kecukupan pasokan beras itu, PJ Bupati Aceh Singkil Marthunis ST DEA, melakukan langkah strategis, yakni bekerjasama dengan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang telah dijalin kesepakatan bersama dengan para importir beras disana.

“Upaya kita untuk mengamankan stok beras di Aceh Singkil terutama stabilisasi harganya, karena ada surplus beras 42 ribu ton dari Abdya,” kata Pj Bupati Marthunis saat dikonfirmasi Waspada.id di Kantor Bupati setempat, Rabu (23/11).

Katanya, Aceh Singkil merupakan daerah defisit beras. Karena hanya memiliki lahan persawahan kurang dari 500 ha. Dan hasilnya tidak memenuhi kebutuhan beras untuk daerah.

Sehingga kita telah bekerjasama dengan Kabupaten Abdya dan sudah diteken kesepakatan Surplus beras 42 ribu ton. Kita sudah ketemu dengan importir beras di Abdya dan mereka sangat tertarik untuk bisa masuk bekerjasama untuk pengendalian inflasi dalam hal komoditas beras

Setelah diteken kesepakatan ini, sudah ada jaminan untuk Aceh Singkil memenuhi pasokan kebutuhan beras.

Dengan dasar itu, kemudian bisa difasilitasi Provinsi untuk Subsidi ongkos angkut. Sebab di Dinas Pangan ada alokasi untuk subsidi ongkos angkut.

“Disamping kebutuhan terpenuhi stabilisasi harga pembelian masyarakat juga bisa lebih rendah dan harga dibeli masyarakat nanti bisa lebih murah,” ucap Marthunis

Kebutuhan beras Aceh Singkil rata-rata diperkirakan mencapai 14 ribu ton dalam setahun. Sementara produksi beras daerah hanya 4 ribu ton.

“Sehingga kita masih butuh pasokan beras 10 ribu ton lagi,” pungkas Marthunis. (B25)

  • Bagikan