Kapolres Lhokseumawe Berdarah Aceh, Merakyat Lewat Jumat Curhat

  • Bagikan
Kapolres Lhokseumawe Berdarah Aceh, Merakyat Lewat Jumat Curhat

Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab adalah teladan abadi bagi para pemimpin dunia.

Meski mereka sudah dijamin masuk surga, namun sebagai pemimpin mereka justru masih merasa berdosa bila ada rakyatnya terabaikan tanpa sentuhan pemerintah.

Kapolres Lhokseumawe Berdarah Aceh, Merakyat Lewat Jumat Curhat
Untuk menjaring informasi dan aspirasi, Kapolres Lhokeumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K, Jumat (18/11), sedang Ngopi bareng sejumlah tokoh masyarakat di Ren Coffe Clasik di Desa Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Waspada/Zainuddin. Abdullah

Makanya keteladanan mereka telah melahirkan banyak kisah tentang pemimpin yang diam-diam turun ke tengah masyarakat atau blusukan untuk melihat langsung nasib rakyatnya.

Diantaranya kisah Umar Bin Khatab Seorang diri, tanpa pengawalan, Sahabat yang mendapat gelar Al Faruq dari Rasulullah SAW itu membelah dinginnya angin malam Kota Madinah.

Dalam diam- diam mendatangi rumah seorang janda miskin dan anak gadisnya yang yatim bekerja memerah susu ke dalam botol.
Tanpa sengaja, separuh perasan susu tertumpah. Untuk menutupi kekurangan susu, si ibu meminta anak gadisnya menambahkan air agar bisa memenuhi volume botol.

Karena takut berdosa, Sang gadis menolak perintah ibunya untuk melakukan kejahatan dan pelanggaran hukum yang merugikan orang lain.
Sebelum kejahatan itu terjadi, Umar langsung mengatasi soal kekurangan susu. Bahkan Umar meminta putranya bernama Ashim menikahi gadis jujur itu yang bernama Fatimah.

Pada malam lain, Umar mendatangi gubuk hunian janda dan anak yatim miskin yang sedang kelaparan. Bahkan sang ibu terpaksa membohongi anaknya dengan merebus batu dalam kuali agar terkesan sedang memasak makanan.
Umar bin Khatab terperanjat kaget dan menangis seketika melihat langsung Kenyataan pahit janda dan anak yatim itu. Lalu Sang khalifah pergi memikul sendiri gandum bantuan dan memasak makanan untuk janda dan anak yatim tersebut.

Keteladanan Khalifah juga telah ditiru oleh pemimpin dunia lainnya di zaman modern sekarang. Diantaranya seperti Presiden RI Jokowi yang suka blusukan di keramaian pasar rakyat.
Begitu pun, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kelima, Jenderal Hoegeng Imam Santoso, termasuk pejabat negara yang gemar blusukan ke masyarakat. Pimpinan Polri pada masa jabatan 9 Mei 1968 hingga 2 Oktober 1971 ini tidak memandang permasalahan yang bisa diselesaikannya.

Hal itu pun menjadi inspirasi bagi sosok AKBP Henki Ismanto selaku putra daerah Aceh yang menjabat sebagai Kapolres Lhokseumawe.
Untuk mengetahui tentang kondisi nasib masyarakat serta situasi dan kondisi Kamtibmas diwilayah teritorialnya di Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara, dia menerapkan program Jumat Curhat.
Dia selalu ingin memastikan situasi dan kondisi ditengah masyarakat tetap nyaman dan aman dari aksi kejahatan.
Setiap Jumat, AKBP Henki Ismanto terjun langsung untuk meleburkan dirinya ditengah masyarakat agar dapat melihat dan mendengar keluhan masalah yang perlu ditangani oleh penegak hukum.
Untuk menjaring informasi dan aspirasi rakyat, dia kerap menemui para ulama, tokoh masyarakat, cendikiawan dan pemuka masyarakat lainnya.
Bahkan demi melakukan pendekatan, sosok berkulit sawo matang ini juga mengikuti gaya orang Aceh yang suka nongkrong di warung kopi.
Pada Jumat (18/11), Kapolres Lhokeumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K terlihat sedang Ngopi bareng sejumlah tokoh masyarakat di Ren Coffe Clasik di Desa Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Disisi lain, melalui laporan data seluruh mapolsek jajarannya dan perangkat desa, dia menyerap informasi tentang kemiskinan masyarakat yang membutuhkan pertolongan sosial.
Sehingga disetiap sela waktu, dia mendatangi rumah warga miskin, anak yatim, orang sakit menahun, dan korban musibah lainnya untuk mengantar bantuan yang dibutuhkan.
“Keluhan masyarakat yang kami terima akan kami tindak lanjuti untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan tertib. Kami juga berharap, tokoh masyarakat dapat menyampaikan kepada warga agar lebih responsif terkait kamtibmas dengan manjadi Polisi bagi diri sendiri, karna keberhasilan Polisi merupakan keberhasilan kita semua,” pungkasnya.
Sampai hari ini, Putra berdarah Aceh itu ingin merakyat lewat program Jumat Curhat.

WASPADA/Zainuddin Abdullah

  • Bagikan