Perguruan Tinggi Perlu Buka Prodi Sastra Aceh

  • Bagikan

LANGSA (Waspada): Untuk menyelamatkan Bahasa Aceh agar tidak punah, Perguruan Tinggi di Aceh perlu membuka Program Studi (Prodi) Sastra Aceh. Selain itu, di sekolah-sekolah juga harus ada muatan lokal pelajaran Bahasa Aceh.

Demikian harapan yang mengemuka dalam diskusi antara Lembaga Peduli Pendidikan (LPP) dan Majelis Adat Aceh (MAA) Langsa dengan Bagian Kesra Biro Keistimewaan Aceh di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (6/10).

Ilhafa, dari LPP, mengatakan, sekarang ini jumlah penutur Bahasa Aceh di kalangan generasi muda semakin berkurang jumlahnya. Terutama di daerah perkotaan, karena dalam komunikasi semakin jarang digunakan.

Pernyataan Ilhafa itu dibenarkan Ketua MAA Kota Langsa Drs H Mursyidin Budiman, bahkan berdasarkan pegalamannya saat membeli sesuatu di toko-toko yang penjaganya anak muda sering ditemukan mereka hanya tersenyum dan mengaku tidak mengerti jika diajak komunikasi dengan Bahasa Aceh.

Menanggapi hal tersebut, Mukhsin, salah seorang staf yang mendampingi Kepala Bagian Kesra Biro Keistimewaan Aceh Drs Amiruddin Yacob mengusulkan ke depan lembaga pendidikan di Aceh perlu mengambil peran menyelamatkan Bahasa Aceh agar tidak hilang penuturnya.

Berdasarkan usulan tersebut akhirnya semua yang terlibat dalam diskusi itu sepakat ke depan perlu didorong Perguruan Tinggi di Aceh agar membuka Prodi Sastra Aceh dan sekolah-sekolah juga perlu menambah jam pelajaran Bahasa Aceh kepada anak didiknya. (b12)

  • Bagikan