Tafakur Jenis-jenis Kitab Hadis Berdasarkan Isi Dan Polanya

Bagian II

  • Bagikan
Tafakur Jenis-jenis Kitab Hadis Berdasarkan Isi Dan Polanya

Dalam edisi ini akan dibahas kelanjutan dari jenis kitab hadis berikutnya yaitu pertama, kitab hadis jenis kitab ‘Ilal. Kitab ‘Ilal adalah kitab yang memuat hadis hadis yang di dalamnya mengandung ‘Illat (cacat hadis yang tersembunyi) dan sekaligus menjelaskan bentuk-bentuk ‘Ilat dari setiap hadis yang mengandung ‘illat di dalamnya. Contoh dari jenis kitab ‘Ilal adalah kitab al ‘Ilal karya imam al Tirmidzi dan kitab al ‘Ilal karya imam al Daraquthni (Lihat kitab Manhaj al Naqdi, halaman 185).

Kedua, jenis kitab hadis Masyayyakhah. Kitab hadis jenis kitab Masyayyakhah adalah kitab hadis yang berisi nama-nama syekh atau guru dari seorang ulama ahli hadis dan riwayat riwayat, baik berupa hadis atau sanad kitab yang didapatkan dari para syekh atau guru tersebut. Kitab jenis Masyayyakhah ada yang ditulis oleh ulama ahli hadis itu sendiri seperti kitab Mu’jam al Ausath karya imam al Thabrani. Imam al Thabrani menulis tiga kitab Masyayyakhah, yaitu kitab Mu’jam al Shaghir, Mu’jam al Ausath, dan Mu’jam al Kabir.

Ketiga kitab jenis Masyayyakhah karya imam al Thabrani tersebut berisi kumpulan hadis-hadis yang imam Thabrani dapatkan dari guru-gurunya. Di samping itu, ada pula jenis kitab Masyayyakhah yang ditulis oleh orang lain, seperti kitab Tasyniful Asma’ karya syekh Mahmud Sa’id Mamduh salah seorang murid dari syekh Yasin Padang. Syekh Mahmud Sa’id menulis nama nama guru dari syekh Yasin Padang beserta biografi dan juga menulis kitab apa saja yang pernah dipelajari oleh syekh Yasin Padang dari guru-gurunya tersebut (Lihat kitab Muqarrarut Tajgrij, karya iman al Auni, halaman, 71).

Selanjutnya kitab hadis jenis al Zawa’id. Kitab hadis jenis al Zawa’id adalah kitab yang memuat hadis-hadis yang terdapat pada beberapa kitab hadis tertentu, dan hadis-hadis tersebut tidak terdapat di dalam kitab hadis yang lainnya. Contoh dari kitab al Zawa’id adalah kitab Mishbah al Zujajah fi Zawa’id karya imam Ibnu Majah. Contoh lainnya adalah kitab Majma’ al Zawa’id wa Manba’ al Fawa’id karya imam al Haitsami. Kitab Zawa’id karya imam al Haitsami ini, menghimpun hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, kitab Musnad Abi Ya’la, kitab Musnad al Bazzar ditambah dengan isi hadis dari tiga kitab Mu’jam karya imam al Thabrani. Semua hadis hadis itu tidak ditemukan di dalam enam kitab induk hadis atau al Kutub al Sittah (Lihat kitab Ushul al Hadits, karya Mahmud al Thahhan, halaman, 104).

Berikutnya jenis kitab hadis Mushannaf. Jenis kitab hadis Mushannaf adalah jenis kitab hadis yang mengelompokkan hadis-hadis dan menyusunnya berdasarkan tema atau judul fikih seperti kitab hadis jenis kitab Sunan. Perbedaannya jenis kitab hadis Mushannaf tidak hanya berisi hadis Marfu’ (sumbernya Nabi Saw) namun juga berisi hadis Mauquf (sumbernya sahabat) dan hadis Maqthu’ (sumbernya tabi’in). Kemudian, dari berbagai kitab hadis Mushannaf, yang paling populer adalah kitab Mushannaf Abdurrazaq dan kitab Mushannaf Abi Bakar Ibn Abi Syaibah (Lihat kitab Minhaj al Naqdi, halaman, 177).

Jenis kitab hadis yang lainnya adalah kitab Mu’jam. Jenis kitab Mu’jam adalah jenis kitab hadis dimana hadis-hadis di dalamnya dikelompokkan berdasarkan nama guru dari penulis kitab hadis, berdasarkan nama para sahabat, dan berdasarkan daerah asal atau buldan dari guru penulis dan para sahabat Nabi Saw.

Adapun kitab hadis jenis kitab Mu’jam yang paling populer adalah karya imam al Thabrani, yaitu kitab Mu’jam al Shaghir, al Austah, dan al Kabir. Secara sederhana, kitab hadis jenis Mu’jam adalah tipologi kodifikasi hadis yang didasarkan kepada musnad sahabat maupun nama guru penulis yang disusun berdasarkan huruf abjad.

Di dalam beberapa sampel terlihat bahwa kitab hadis jenis Mu’jam terkadang memuat biografi para sahabat terlebih dahulu sebelum akhirnya menampilkan riwayat dari para sahabat tersebut. Kitab hadis jenis Mu’jam dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama kitab Mu’jam al Shuyukh (mengacu pada nama nama guru). Kedua, Mu’jam al Shahabah (berdasarkan nama-nama para sahabat).

Secara umum, di dalam kitab Mu’jam terdapat berbagai kualitas hadis. Ada yang kualitasnya shahih, hasan, dha’if, bahkan ada pula yang maudhu’ atau palsu. Di antara manfaat dari kitab hadis jenis Mu’jam adalah sebagai referensi pokok hadis di dalam kitab induk hadis yang mengungkapkan ketersambungan sanad sampai kepada Nabi Saw dan memuat banyak hadis yang tidak terdapat di dalam kitab al Kutub al Sittah (kitab induk hadis yang enam). Pada sisi yang lain, kitab hadis jenis Mu’jam merupakan salah satu referensi utama dalam mengetahui biografi para sahabat, nasab, dan keutamaan mereka.

Di samping kitab-kitab hadis dari jenis yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa jenis kitab hadis lainnya yang insya Allah akan penulis paparkan dalam tulisan bahagian ketiga. Di antaranya adalah kitab hadis jenis kitab Jami’, kitab Sunan, dan kitab Musnad. Wallahu’alam. WASPADA.id

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee), Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan