Tafakur Selamat Datang Ramadan 1445 H: Bulan Keagungan Yang Dirindukan (Perspektif Hadist Ahkam)

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

  • Bagikan
Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)
Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Ramadan adalah nama bulan ke-9 dari dua belas nama nama bulan yang digunakan dalam penanggalan Hijriah. Ramadan berasal dari bahasa Arab ramidha (رمض) atau al ramadh yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan.

Pada saat ini umat Islam sudah berada di penghujung bulan Sya’ban 1445 H, untuk itu teriring do’a “Ya Allah berkahi kami selama bulan Sya’ban” (اللهم بارك لنا في شعبان) dan sampaikan kami ke dalam bulan Ramadan ( اللهم بالغنا رمضان ). Do’a tersebut di atas, bersumber dari hadits riwayat imam Ahmad dari Anas Bin Malik. Semua hamba Allah yang beriman di tahun 1445 Hijriah (2024 Miladiah) ini, merindukan hadirnya bulan Ramadan, sebagaimana mereka merindukan bulan Ramadan di tahun tahun sebelumnya.

Bulan Ramadan adalah bulan istimewa bagi umat Islam, karena di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan atau lebih baik dari 83 tahun. Dan di dalam bulan Ramadan itu pula, kitab suci umat Islam Alquran al Karim diturunkan (Lihat Surat Al Baqarah ayat 185).

Imam Abu Bakar Ahmad Bin al Husein al Baihaqi (W 458 H) di dalam kitabnya Syu’abul Iman dan imam Abu al Ma’ali Umar Bin Abdurrahman al Qazwiini di dalam kitabnya Mukhtasar Syu’abil Iman, meriwayatkan hadits dari Salman Alfarisi tentang khutbah Nabi Saw di hari terakhir setiap bulan Sya’ban.

Selain itu, khutbah Nabi Saw di setiap hari terakhir bulan Sya’ban itu berlangsung selama sembilan kali, terhitung sejak turunnya surat Al Baqarah ayat 183 yang mewajibkan puasa di dalam bulan Ramadan pada tahun ke-2 Hijriah, sampai Nabi Saw wafat pada awal tahun ke-11 Hijriah (Lihat syekh Sulaiman Ahmad Yahya al Faifi, Mukhtasar Fiqh al Sunnah Sayyid Sabiq, jilid 3, Mesir, 2006, halaman 97 dan Imam Jalaluddin al Suyuthi, Tarikh al Khulafa’, Beirut, 1984, halaman 243).

Adapun isi khutbah Nabi Saw di hari terakhir bulan Sya’ban lengkapnya adalah sebagai berikut : عن سلمان الفارسى قال خطبنا رسول الله ص فى اخر يوم من شعبان . Artinya dari Salman al Farisi ia berkata telah berkhutbah kepada kami Rasulullah Saw di hari terakhir di bulan Sya’ban. فقال يايها الناس قد اظلكم شهر عظيم شهر مبارك فيه ليلة خير من الف شهر . Artinya, Maka Nabi Saw bersabda di dalam khutbahnya itu, wahai manusia! sungguh menaungi kamu bulan keagungan, bulan keberkahan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun). جعل الله صيامه فريصة و قيام ليله تطوعا. Artinya, Allah jadikan puasa di bulan Ramadan sebagai kewajiban dan menegakkan shalat (tarawih/qiyamu Ramadan) di malam harinya sebagai ibadah sunat. من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن ادى فريضة فيما سواه و من ادى فريضة فيه كان كمن ادى سبعين فريضة فيما سواه .
Artinya, Siapapun yang mendekatkan diri kepada Allah di dalam bulan Ramadan itu dengan berbuat kebaikan, adalah (pahalanya) bagaikan menunaikan ibadah wajib pada bulan selain Ramadan. Dan siapapun yang menunaikan (ibadah) yang wajib di dalam bulan Ramadan, adalah (pahalanya) bagaikan menunaikan tujuh puluh (ibadah) wajib pada bulan selain Ramadan. و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة Artinya, Dan dia (bulan Ramadan) itu adalah bulan kesabaran dan kesabaran itu balasannya adalah surga. و هو شهر المواساة و شهر يزاد فى رزق الموءمن. Artinya, Dan dia (bulan Ramadan) adalah bulan kepedulian dan bulan ditambahkan rezeki bagi orang orang yang beriman. من فطر فيه صاءما كان له مغفرة لذنوبه و عتق رقبته من النار و كان له مثل اجره من غير ان ينقص من اجره شيء. Artinya, Siapapun yang memberi bukaan puasa kepada orang yang berpuasa di dalam bulan Ramadan, adalah baginya ampunan dari Allah atas dosa dosanya, dan dibebaskan dia dari neraka. Serta adalah baginya pahala yang sama dengan pahala orang yang diberikan bukaan puasa olehnya, tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang tersebut. فقلنا يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصاءم ؟ فقال يعطى الله هذا الثواب من فطر صاءما على مذقة لبن او تمرة او شربة من ماء Artinya, Maka kami para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah Saw tidak semua kami memiliki makanan yang bisa kami berikan sebagai bukaan puasa bagi orang yang berpuasa? Nabi Saw menjawab, Allah akan memberikan balasan pahala ini kepada setiap orang yang memberi bukaan puasa walaupun setetes susu atau sebutir kurma atau seteguk air. و من اشبع صاءما سقاه الله من حوضى شربة لا يظماء حتى يدخل الجنة Artinya, siapapun yang memberi makan orang yang berpuasa di saat berbuka sampai ia kenyang, maka Allah akan beri dia minuman air telagaku, sekali ia minum air telagaku, maka ia tidak akan haus sampai ia masuk ke dalam surga. من خفف عن مملوكه فيه غفر الله له و اعتقه من النار . Artinya, Siapapun yang meringankan pekerjaan budaknya (pekerjanya) di dalam bulan Ramadan, maka Allah swt akan memberikan ampunan baginya dan membebaskannya dari neraka. فاستكثروا فيه من اربع خصال خصلتان ترضون بها ربكم فشهادة و تستغفرونه و خصلتان لا غنى لكم عنهما فتسالون الجنة و تعوذون به من النار Artinya, maka perbanyaklah oleh kamu selama di dalam bulan Ramadan itu empat hal, dua hal yang dapat mendatangkan ridha Allah bagi dirimu yaitu memperbanyak ucapan syahadat dan permohonan ampunan olehmu kepada-Nya.

Dua hal lagi yang membuat kamu dapat rahmat dari Allah yaitu perbanyaklah selama di dalam bulan Ramadan permohonan untuk masuk ke dalam surga dan dihindari dari neraka. Imam Abdul Adzhim Bin Abdul Qawi al Mundziri di dalam kitabnya al Targhiib Wa al Tarhiib (كتاب الترغيب و الترهيب) menulis dengan mengutip hadits qudsi riwayat imam Muslim dari Abu Hurairah.

Adapun lengkapnya hadits tersebut sebagai berikut : عن ابي هريرة قال قال رسول الله ص قال الله عز وجل كل عمل ابن ادم له الا الصوم فانه لي و انا اجزي به و الصيام جنة فاذا كان يوم صوم احدكم فلا يرفث ولا يصخب فان سابه احد او قاتله فليقل اني صاءم اني صاءم و الذي نفس محمد بيده لخولف فم الصاءم اطيب عند الله من ريح المسك للصاءم فرحتان يفرحهما اذا افطر فرح و اذا لقي ربه فرح بصومه .

Artinya, Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasulullah saw., telah berfirman Allah Yang Maha Mulia, Semua amal anak keturunan Adam as adalah untuknya kecuali puasa. Ia adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang di antara kamu berpuasa, janganlah mengucapkan kata kata kotor dan jangan mengumpat.

Jika seseorang mencelanya atau memusuhinya, maka hendaklah dia mengatakan aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. Demi Zat yang jiwa Muhammad saw di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu, lebih harum di sisi Allah dari pada aroma minyak misik atau kesturi.

Orang yang berpuasa itu memiliki dua kebahagiaan, yaitu jika berbuka, maka ia berbahagia. Dan jika ia bertemu Rabbnya maka dia berbahagia dengan (pahala) puasanya (Lihat imam al Mundziri, al Targhiib Wa al Tarhiib, jilid 2, Riyadh, Maktabah al Ma’arif, 2000, halaman 344). Imam al Bukhari, imam Muslim dan imam al Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Sahal Bin Sa’ad dari Nabi Saw, beliau bersabda: ان في الجنة بابا يقال له الريان يدخل منه الصاءمون يوم القيامة لا يدخل منه احد غيرهم فاذا دخلوا اغلق فلم يدخل منه احد . Artinya, Sesungguhnya di surga ada pintu yang bernama al Rayyaan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat.

Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka yang berpuasa, jika mereka yang berpuasa telah masuk melalui pintu itu, maka pintu itu ditutup dan tidak ada yang masuk melalui pintu itu kecuali mereka yang berpuasa (Lihat Muhammad Nashiruddin al Albani, Shahih al Targhiib Wa al Tarhiib, jilid 2, 2001, halaman, 349). Imam al Tirmidzi meriwayatkan hadits dari sahabat Mu’adz Bin Jabal dan Ka’ab Bin Ujrah dimana Nabi Saw bersabda kepadanya: الا ادلك على ابواب الخير ؟ قلت بلى يا رسول الله ص قال لصوم جنة و لصدقة تطفيء الخطيءة كما يطفيء الماء النار . Artinya, Maukah kamu aku tunjukkan pintu pintu kebaikan? Aku menjawab tentu wahai Rasulullah Saw, beliau bersabda puasa itu adalah perisai dan sedekah itu adalah melenyapkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api (Lihat Abu Isa Muhammad Bin Isa Bin Saurah al Tirmidzi Sunan al Tirmidzi, Jilid 3, Kitab Shadaqah, Bab.9, Beirut: Dar Al Fikr, 1985, halaman 9, nomor hadits 12 dan 13).

Di dalam kitab Musnad al Imam Ahmad Ibn Hanbal, merujuk kepada hadits yang bersumber dari Khudzaifah Bin Yaman, Nabi Saw bersabda : من قال لا اله الا الله ختم له بها دخل الجنة و من صام بوما ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة و من تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة Artinya, Siapapun yang mengucapkan Tidak ada tuhan selain Allah lalu dengan kalimat itu hidupnya ditutup (meninggal dunia), maka dia masuk surga. Barang siapa berpuasa satu hari karena mengharap ridha Allah, dan dengan itu hidupnya ditutup (meninggal dunia), maka dia masuk surga.

Barang siapa sedekah dengan suatu sedekah untuk mengharap ridha Allah, dan dengan itu hidupnya ditutup (meninggal dunia), maka dia masuk surga (Lihat imam Ahmad Ibn Hanbal, Musnad al Imam Ibn Ahmad Ibn Hanbal, Jilid 3, Beirut:Dar Al Fikri, t.t., halaman 115).

Berdasarkan hadits-hadits ahkam tersebut di atas, maka terpetakan dengan jelas apa yang harus kita lakukan selama bulan Ramadan 1445 Hijriah yang hanya tinggal beberapa hari lagi kita akan berada di dalamnya.

Selamat datang bulan Ramadan 1445 H (مرحبا يا رمضان), bulan yang penuh keberkahan dan selalu dirindukan. Kepada seluruh umat Islam diucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah, semoga kita semua menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan memperoleh kesuksesan di dunia serta di akhirat. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan