Masih Ditopang Sektor Pertanian, Perekonomian Sumut Belum Kuat

  • Bagikan
PARA Narasumber acara seminar “Sumut Economic Outlook 2024” yang diselenggarakan Harian Bisnis Indonesia, melakukan sesi foto bersama di sela acara yang digelar di Hotel JW Marriot, Selasa (16/1).
PARA Narasumber acara seminar “Sumut Economic Outlook 2024” yang diselenggarakan Harian Bisnis Indonesia, melakukan sesi foto bersama di sela acara yang digelar di Hotel JW Marriot, Selasa (16/1).

MEDAN (Waspada): Perekonomian di Sumatera Utara (Sumut) dinilai belum cukup kuat karena masih ditopang oleh sektor pertanian. Untuk itu, tantangan ke depan dibutuhkan transformasi struktural perekonomian melalui jalur hilirisasi.

Hal tersebut disampaikan Pj. Gubernur Sumatera Utara, Hasanuddin dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sumut, Agus Tripriyono dalam acara “Sumut Economic Outlook 2024” yang diselenggarakan Harian Bisnis Indonesia, di Hotel JW Marriot, Selasa (16/1).

Disebutkan, pada triwulan III tahun 2023, perekonomian Sumatera Utara tumbuh 4,94 persen year on year, sama dengan pertumbuhan nasional 4.94 persen.

Dilihat dari sisi lapangan usaha sampai saat ini, perekonomian Sumut masih ditopang 23,71 persen dari sektor pertanian, kemudian 19,22 persen dari sektor perdagangan dan selanjutnya dari sektor industri pengolahan sebesar 18,43 persen.

“Ini menunjukkan bahwa perekonomian kita masih bercirikan agraris, belum dapat dikatakan sebagai provinsi yang sudah berbasis pada industri,” ujarnya.

Menurutnya, perekonomian yang memiliki basis pertanian, dapat dikatakan perekonomian daerah tersebut tidak cukup kuat, karena komoditas yang dihasilkan sangat rawan dengan gangguan cuaca, hama maupun fluktuasi harga serta tidak memberikan nilai tambah yang tinggi. Struktur perekonomian dikatakan kuat apabila perekonomiannya sudah berbasis industri dan jasa.

“Melihat struktur perekonomian Sumut yang belum kuat karena masih ditopang oleh sektor pertanian, maka salah satu tantangan perekonomian Sumut ke depan adalah bagaimana mengupayakan transformasi struktural perekonomian melalui jalur hilirisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang juga menjadi pembicara pada seminar tersebut mengatakan, perspektif keamanan tidak hanya yang nampak tetapi dipastikan keamanan dilihat secara komprehensif baik yang nampak maupun tidak nampak.

“Polda Sumut memastikan sistem keamanan dikelola dengan baik untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di Sumut berjalan tanpa adanya gangguan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Harian Bisnis Indonesia Wilayah Sumut dan Aceh, Irsad mengatakan, seminar tersebut untuk membahas bagaimana Sumut menghadapi tantangan pertumbuhan perekonomian, dimana tahun 2024 adalah tahun politik, akan adanya pemilihan umum.

“Kita berharap dengan adanya pemilu atau tahun politik di tahun ini tidak membuat pertumbuhan ekonomi kita menurun. Sehingga diperlukan banyaknya kolaborasi dan kerjasama dengan stakeholder di tiap daerah khusus Sumut,” katanya.

Seminar tersebut, turut menghadirkan beberapa narasumber lainnya, seperti Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma, Kepala BEI Sumut, Muhammad Pintor Nasution, Ketua KADIN Sumut, Firsal Dida Mutyara, Ketua GAPKI Sumut Timbas Prasad Ginting, dan lainnya dengan moderator Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin. (m31)

  • Bagikan