Sektor Jasa Keuangan Sumatera Utara Stabil

  • Bagikan
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Anton Purba dalam acara media gathering yang dilaksanakan di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (7/12/2023).
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Anton Purba dalam acara media gathering yang dilaksanakan di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (7/12/2023).

BERASTAGI (Waspada): Tahun 2023 merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi, dari dampak masif pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan tersebut tidak mengalami perlambatan, bahkan terus meningkat hingga di penghujung tahun 2023, terutama di tengah tekanan dan pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi.

Seiring dengan hal tersebut, kondisi sektor jasa keuangan di Indonesia juga terus menunjukkan tren pemulihan kinerja di segala sektor. Seperti dari sektor perbankan, tercatat fungsi intermediasi berjalan stabil dengan pertumbuhan kredit pada Oktober 2023 tumbuh 8,99% yoy dan DPK tumbuh sebesar 3,43% yoy.

Hal tersebut disampaikan, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Anton Purba dalam acara media gathering yang dilaksanakan di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (7/12/2023).

Anton Purba menyebutkan, secara umum, stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara, yang terdiri dari 109 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal, dan 180 entitas IKNB, pada posisi Oktober 2023 memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.

Perkembangan Sektor Perbankan

Sektor perbankan di Sumatera Utara menunjukkan stabilitas yang konsisten dengan modal yang kokoh dan likuiditas yang memadai, dengan peran intermediasi yang sedikit terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan.

Total aset tercatat sebesar Rp333,06 triliun dengan pertumbuhan sebesar 3,02% yoy. Penghimpunan dana pihak ketiga juga bertumbuh sebesar 2,54% yoy menjadi Rp311,62 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit/pembiayaan oleh bank yang berlokasi di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp254,74 triliun dengan pertumbuhan terbatas sebesar negatif -0,86% yoy, namun mulai bergerak meningkat terlihat dari pertumbuhan year to date (ytd) sebesar 0,50 persen.

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada bulan Oktober 2023 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga. Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat masing-masing menjadi 107,79 persen dan 22,57 persen, jauh melampaui ambang batas yang ditentukan sebesar 50 persen dan 10 persen.

“Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara,” sebut Anton.

Sementara itu, perbankan syariah di Sumatera Utara yang terdiri dari 7 bank umum syariah dan 8 unit usaha syariah terus menunjukkan peningkatan yang baik. Pada Oktober 2023, terpantau aset bank syariah di Sumatera Utara mencapai Rp22,83 triliun dengan pertumbuhan sebesar 12,54% secara yoy.

“Nominal tersebut mewakili 6,70% dari total aset bank umum di Sumatera Utara, meningkat dibanding bulan akir tahun 2022, yaitu sebesar 6,43%. Peningkatan nilai aset ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan perbankan syariah di Sumatera Utara,” sebutnya.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul di bank syariah juga mengalami peningkatan. Per Maret 2023, total DPK di bank syariah mencapai Rp18,81 triliun, bertumbuh sebesar 3,20% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Total pembiayaan syariah mencapai Rp16,60 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,59% secara yoy.

Perkembangan Perbankan Daerah

Sementara itu, berdasarkan pemantauan per Oktober 2023, Bank Umum yang berkantor pusat di Sumatera Utara, yang terdiri dari Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma, memperlihatkan peningkatan kinerja intermediasi, tercermin dari pertumbuhan positif penyaluran kredit sebesar 6,62% secara yoy.

Sebagaimana kinerja yang baik dari bank umum daerah, BPR/BPRS di Sumut juga memperlihatkan peningkatan kinerja yang baik, khususnya dalam kontribusinya menyalurkan kredit. Per Oktober 2023, penghimpunan DPK bertumbuh 7,08% yoy, dan penyaluran kredit/pembiayaan dapat didorong bertumbuh double digit sebesar 12,98% yoy.

“Salah satu upaya yang OJK lakukan dalam memperkuat posisi BPR/BPRS adalah dengan mendorong proses merger, konsolidasi, dan akuisisi. Hingga saat ini, terdapat 52 bank dari yang sebelumnya 60 bank pada Desember 2020. Tujuannya adalah dalam memperkuat layanan, permodalan dan infrastruktur, serta mendukung upaya program pemerintah dalam rangka konsolidasi,” ujarnya. (m31)

  • Bagikan