Mahasiswi UMSU Dan Adiknya Tewas Tabrakan Saat Kejar Jambret

  • Bagikan

PASCA meninggalnya Sayyidatul Munawarah ,20, mahasiswi UMSU dan adiknya saat mengejar pelaku jambret, membuat ibu kandungnya Sari Angelina ,40, tak henti-hentinya meneteskan air mata mengenang peristiwa tragis yang merenggut nyawa dua orang anaknya usai kecelakaan maut di Jl. Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Ketika ditemui wartawan, Selasa (4/10) sore di rumah duka Jl. Baru Kecamatan Medan Marelan, sang ibu menjelaskan peristiwa duka yang membuat dua orang anaknya meninggal, bukan hanya karena kecelakaan semata, melainkan dilatarbelakangi oleh aksi kejahatan jalanan.

Pelaku jambret membawa kabur tas korban sehingga korban spontan mengejar pelaku. Naas, saat sedang mengejar pelaku, korban terlibat tabrakan dengan pengendara mobil.

Ironisnya, pengendara mobil yang terlibat kecelakaan juga melarikan diri usai kejadian.

“Saya berharap pihak Kepolisian segera menangkap pelaku jambret dan pengendara mobil yang melarikan diri usai mengantar korban ke rumah sakit,” tutur Sari.

Sari menuturkan, peristiwa berujung maut tersebut berawal ketika anak sulungnya Sayyidatul dan adik laki-lakinya, Sabtu (1/10) malam keluar dari rumahnya untuk mencari jajanan di seputaran Marelan.

“Dia pulang Sabtu (1/10) malam sekira jam sembilan lewat, biasanya bawak makanan, ini gak ada bawak apa-apa mungkin adiknya minta dia langsung pergi sama adik,” ujar ibu korban menjelaskan kronologi kejadian.

Dengan mengendarai sepeda motor jenis matic, Sayyidatul dan adiknya lalu pergi mencari jajanan di seputaran Marelan.

“Saat di perjalanan anaknya menjadi korban penjambretan. Tas dijambret sampai putus rantai tasnya. Tasnya berisi semuanyalah datanya STNK, ATM, HP (handphone), KTP, BPJS, semuanya lah disitu termasuk barang dan berkas untuk kuliah dia,” terang Sari.

Menurut Sari, anaknya nekat mengejar jambret karena di dalam tasnya berisi dokumen penting perkuliahan.

“Kalau seandainya dalam tasnya cuma Hp mungkin dia lepaskan, ini mungkin karena banyak (berkas kuliah), saya tahu semuanya ditaruk di tas itu, disitu-lah mungkin dia perjuangkan sampai mati-matian,” ungkapnya.

Sari menambahkan, putrinya yang dikenal gigih menimba ilmu ini sampai kuliah di dua universitas di Medan yakni UMSU dan Akademi Pariwisata, langsung melakukan pengejaran. Korban mengejar jambret hingga ke Jl. Rahmad Buddin.

“Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai korban terlibat tabrakan dengan mobil. Sayyidatul dan adiknya terhempas jatuh dengan keras, dengan luka yang teramat parah,” tutur Sari.

Sang adik lelaki meninggal di lokasi kejadian, sedangkan kakaknya meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, pengendara mobil yang terlibat kecelakaan kabur.

“Kami dapat info kejadian jam sebelas lewat malam. Jadi rantai tas yang dijambret masih dipegang anak saya namun tasnya hilang,” paparnya lagi.

Diceritakan Sari, pengendara mobil sempat bersikeras tak mau membawa kedua anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan namun atas desakan warga, pengendara mobil yang identitasnya belum diketahui ini akhirnya sempat mengantar kedua anaknya itu ke rumah sakit. Setelah mengantar ke rumah sakit, pengemudi mobil tersebut kabur.

“Pengemudi mobil memakai kaos olahraga dan celana loreng,” ujar Sari seraya berharap kepada polisi agar menindaklanjuti kejadian penjambretan dan tabrak lari yang menewaskan dua orang anaknya.(m27)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

Sari Angelina memperlihatkan rantai tas milik anaknya yang terputus setelah dijambret oleh pelaku jambret.

  • Bagikan