Padepokan Iqra Wadah Meningkatkan Literasi Warga Deliserdang

  • Bagikan
Padepokan Iqra Wadah Meningkatkan Literasi Warga Deliserdang
Ismail saat menyampaikan materinya kepada anak-anak di Padepokan Iqra. (Waspada/Edward Limbong)

SEPETAK tanah kosong berukuran 400 meter persegi (1 rante) pinggir jalan Pertiwi Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang telah tertanam pondasi luhur untuk masa depan anak-anak kampung dan mimpi desa yang ingin berlari menjadi desa maju dan mandiri.

Kini di tanah itu telah berdiri bangunan sederhana bernuansa etnik Jawa. Dialah Padepokan Iqra, sebuah taman bacaan yang didirikan bacaan gratis oleh warga setempat, Ismail S.Hut pada 2018. Di sana tidak hanya disediakan buku bacaan yang banyak. Namun pemiliknya juga mengajari anak muda menjadi penulis buku secara gratis.

“Untuk itu kelas menulis menjadi program yang membimbing dan melatih anak-anak dan remaja untuk menghasilkan karya berupa buku sejak 2019 hingga sekarang. Hingga tahun 2020 telah berhasil menerbitkan 3 buah buku,” ujar Ismail kepada Waspada, Rabu (10/1).

Dengan menulis, Ismail anak dari pasangan Jamian dengan Nariatik itu meyakini kreativitas anak muda dapat ditingkatkan. Dia mengibaratkan anak-anak yang ikut kelas menulis di Padepokan Iqro diibaratkan sedang larut dalam proses kreatif. Karena ketika mereka sedang menulis, itu berarti anak-anak menciptakan sesuatu.

“Jadi secara sadar atau tidak mereka melontarkan banyak pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan, sampai akhirnya menemukan ide kreatif sebagai solusi,” ujar alumni jurusan kehutanan USU itu.

“Menulis secara otomatis akan meningkatkan minat dan daya membaca anak. Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan anak melalui tulisannya akan diterima oleh pembaca,” tambah Ismail yang telah menyelesaikan Program Strata II bidang Komunikasi Lingkungan dari University Of tmTexas at ELPaso (UTEP) Amerika Serikat.

Padepokan Iqra Wadah Meningkatkan Literasi Warga Deliserdang
Suasana di Padepokan Iqra. (Waspada/Edward Limbong)

Ismail yang merupakan Anggota DPRD Deliserdang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut, tujuan kelas menulis di Padepokan Iqro untuk membimbing anak-anak untuk mampu memahami fenomena alam sekitar, agar mereka untuk mendapatkan ide dan gagasan dalam menulis.

“Contoh kegiatan ini sangat mendukung anak-anak dalam pelajaran pengetahuan alam di sekolah mereka,” sebutnya.

Tidak hanya bisa dimanfaatkan kepada anak muda, para petani dan kaum ibu, juga menjadikan Padepokan Iqro menjadi sentra berdiskusi untuk memecahkan masalah sosial yang ada.

“Padepokan Iqro mewadahi kelompok tani untuk berdiskusi mengembangkan model pengelolaan sawah. Kaum perempuan berlatih teknik memproduksi ragam kuliner berbahan lokal,” katanya.

Tak ayal atas sumbangsih suami dari Siti Rusiam dan ayah dari Fadhel Ahmad Mudzakky dan Razieq Hanan Ismail mengembangkan literasi Padepokan Iqra meraih berbagai penghargaan untuk Desa Kolam yakni dua kali berturut-turut dari Bupati Deliserdang sebagai desa yang inovatif mengembangkan program literasi warganya. Serta Ismail juga mendapatkan apresiasi dari Presiden Jokowi Widodo.

Tentunya keberhasilan ini tidak raih semudah mengembalikan telapak tangan, proses jatuh bangun dilalui susah payah. Sebenarnya dia pernah membuat perpustakaan desa dan taman baca tahun 2017 ini. Tempat itu sempat beroperasi di sebuah ruang kecil di kantor Kepala Desa Kolam.

Namun Tak bertahan lama karena sepi pengunjung, akhirnya tahun 2018 mulai berpindah di sebuah tanah miliknya tersebut. Dengan bangunan model joglo Jawa, Padepokan Iqro menjadi pusat pembelajaran masyarakat dan gerakan literasi di kampung tanah kelahirannya.

Alasan pemberian nama ‘Padepokan Iqro’ karena warga Desa Kolam mayoritas bersuku, sehingga kata Padepokan bagai magnet kultural dan daya tarik emosional warga.Iqro, bagi Ismail adalah satu kata yang dapat merangkum semua makna ilmu pengetahuan dan simbol kemajuan peradaban. Karena itu dia berharap kehadiran Padepokan Iqra mampu meningkatkan literasi masyarakat. Dia pun berkomitmen untuk menghadirkan banyak program untuk kemajuan warga Deliserdang.

“Tak lah terlalu tinggi jika mimpi Padepokan Iqro ingin menjadi pusat perubahan sosial dan inovasi desa bagi anak-anak, pemuda dan seluruh warga Desa Kolam. Wajar adanya mimpi itu ditanam dan disusun dalam program-program Padepokan Iqro,” ujar pria kelahiran Desa Kolam 14 Oktober 1980 ini. (Edward Limbong)

  • Bagikan