“Rasa Mereka Kami Ini Dewa, Malaikat Yang Datang”

  • Bagikan
"Rasa Mereka Kami Ini Dewa, Malaikat Yang Datang"
Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil Deliserdang Fitra Umar Harahap saat melakukan perekaman warga yang sedang sakit. (Waspada/Edward Limbong)

PROGRAM Siap Antar Dokumen Kependudukan (SADOKU) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Deliserdang, menjadi primadona bagi masyarakat. Banyak yang terbantu, terutama yang sakit dan kurang mampu.

Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil Deliserdang Fitra Umar Harahap mengatakan, setiap mereka mendatangi warga untuk merekam data, hampir semuanya merasa terharu.

“Kami datang warga merasa haru, bahagia, padahal kami hanya melakukan perekaman, tapi rasa mereka kami ini macam dewa, macam malaikat yang datang. Karena kan dia tidak lagi susah-susah untuk datang ke kantor Disdukcapil atau kantor camat,” ujar Fitra kepada Waspada, Kamis (4/2).

“Ini sudah kewajiban kami memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapan Fitra merespon warga yang terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drs Amri Tambunan usai dilakukan perekaman untuk keperluan administrasi kependudukan saat itu.

Kata Fitra program ini, memang diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu lagi datang ke Kantor Disdukcapil dan kantor camat atau sudah dalam penanganan kesehatan di rumah sakit, maka pihaknya menjemput bola untuk melakukan perekaman.

Fitrah menjelaskan, SADOKU ini merupakan satu-satunya program yang ada di Sumatera Utara (Sumut), Disdukcapil memulai program ini tahun 2019 dimana berangkat di tahun 2017-2018 Disdukcapil Deliserdang banyak menerima saran dan pendapat dari warga agar membuka kebijakan bagi warga yang tidak dapat melakukan perekaman di kantor agar bisa datang menjemput bola.

“Selain itu, gagasan ini juga timbul karena wilayah Deliserdang yang begitu luas. Jadi pada tahun 2019 karenanya masa Covid-19, program ini tidak bisa maksimal karena keterbatasan masuk ke rumah sakit dan mulai efektifnya 2022-2023,” ungkapnya.

Walaupun program ini baru, Fitrah menyebut terhitung setiap tahun sudah mencapai 100 orang yang telah mendapatkan program SADOKU. Namun Fitrah menyadari ini belum menyasar ke seluruh lapisan yang membutuhkan. Sebab, dia pernah mendapat warga tidak punya e-KTP ketika berobat menggunakan layanan umum karena tidak memiliki BPJS hingga akhirnya harus menjual harta untuk berobat.

“Terkadang ada warga yang sakit tidak tahu ada program ini. Jadi dia sakit sampai jual tanah,” akunya.

Melihat kondisi ini, Fitrah pun tidak menyerah dan selalu berupaya untuk menyosialisasikan kepada warga.

“Kita ada sosialisasi ke kecamatan, desa. Jika ada warga yang kondisi tidak bisa datang suratin atau hubungi Disdukcapil ke nomor 0821-3753-3075. Jadi tidak perlu harus ada surat dari kepala desa, cukup dari surat pemohon dari keluarga yang membutuhkan perekaman, nanti kami yang datang kerumah yang bersangkutan atau ke rumah sakit tempat dirawat,”sebutnya.

“Lalu dalam tempo 1X24 kita upayakan siap dan juga diantar,” sambung Fitrah.

Selain orang sakit, SODAKU ini, kata Fitrah juga diperuntukkan untuk disabilitas, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan orangtua jompo. Fitrah merasa SODAKU itupun efektif membantu warga.

“Ini efektif, karena terbukti kan itu tadi dalam setiap tahun ada 100 yang kita urus dan semuanya berhasil untuk mengurus BPJS, tinggal lagi kalau aktif BPJS menunggu 14 hari masa aktifnya. Tapi setidaknya dokumen untuk mengurus BPJS atau KIS sudah kita siapkan,” katanya.

Ke depan, Fitrah yang kerap kali menerima aspirasi dari masyarakat menyarankan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar merubah regulasi dalam tempo 2X24 jam hendaknya sudah bisa aktif untuk bisa berobat.

“Kita berharap juga BPJS merubah regulasinya masa aktif dipercepat misalnya dalam tempo 2×24 jam supaya pihak rumah sakit tidak menggunakan yang sakit berobat secara umum, kan biayanya sangat menyulitkan warga,” harap Fitrah sembari menyebut Disdukcapil merupakan progres perekaman data kependudukan tertuang di Sumut mencapai 99,71 persen.

Merespon SODAKU terobosan Disdukcapil Deliserdang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deliserdang (DS) Zakky Shahri SH mengapresiasi program jemput bola yang telah dijalankan oleh Disdukcapil Deliserdang.

Program SADOKU ini merupakan bentuk upaya Disdukcapil Deliserdang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta untuk mendekatkan dan mempercepat pelayanan administrasi kependudukan maupun pencatatan sipil.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Pemkab Deliserdang, khususnya Disdukcapil Deliserdang yang telah mewujudkan keinginan dan mempermudah pelayanan masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, khususnya bagi masyarakat yang sakit, ABK, disabilitas dan orangtua jompo,” ujar Zakky.

Edward Limbong

  • Bagikan