X-Chemtrails Band Kualasimpang

  • Bagikan
X-Chemtrails Band Kualasimpang
X-Chemtrails Band. Waspada/Ist

KOTA Kualasimpang memang dari zaman tempoe doeloe sampai zaman now memang sangat dikenal oleh penggemar musik sebagai barometer dan “gudang” pemain musik (band) di Provinsi Aceh.

Generasi pemain musik atau band dari Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang tidak pernah habis-habisnya, malahan muncul band dari Kota Kualasimpang yang mampu mengebrak blantika hiruk-pikuk aroma nafas musik Indonesia.

Setelah grup band lainnya dari Kota Kualasimpang yang pernah unjuk gigi di pentas blantika musik di negeri merah putih ini. Kini, ada juga X-Chemtrails yaitu grup band musik yang beraliran Hip-Prog/Rap Progressive.

“Grup band X-Chemtrails terbentuk pada Agustus 2017 di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang,” ungkap Nando Dzakirov yang mengawangi posisi sebagai pencabik bass, gitar dan Backing Vokal grup Band X-Chemtrails kepada Waspada, Selasa (22/8).

Menurut Nando, X-Chemtrails memiliki lima single bertajuk Brutality, Panca Rimba, Dirty Panca Rimba, Slave of Mind, dan In The Name of MIC.

Nando menjelaskan, tiga single telah rilis di platform digital mainstream, selebihnya masih dalam perilisan.

X-Chemtrails beranggotakan 2 orang personil yang memiliki porsi dalam bidangnya masing-masing yaitu Malik Daytona (vokal, MPD) dan Nando Dzakirov (Bass, Gitar, Backing Vokal).

“Saat live performance, X-Chemtrails menggunakan additional player dalam mengisi instrumen gitar dan drum,” ungkap Nando.

Personil X-Chemtrails terdiri dari Malik Daytona (Vokal), Nando Dzakirov (Bass/Backing Vokal), Ryandi (Additional Guitar) dan Azis (Additional Drum).

Nando juga mengatakan, musik produksi X-Chemtrails yaitu Tropaz-99, Dimitri (Manager), Ilham Pratama (Road Manager), Wan Bayu (Visual Grafis) dan T. Mittahul Rizki(Artwork).

Kembali Nando menceritakan, Brutality adalah single perdana yang dirilis oleh X-Chemtrails pada tahun 2017 yang silam dan dirilis ulang pada tahun 2022 dengan aransemen yang berbeda. Brutality menceritakan tentang keresahan pada lingkungan sekitar kami yang masih pada sibuk mencari kesalahan-kesalahan pada orang sekitar.

Lagu kedua X-Chemtrails, imbuh Nando, dirilis pada tahun 2020 yang berjudul Panca Rimba dalam bentuk official Music Video. ”Panca Rimba sendiri memiliki keterangan dalam sila-sila yang kontradiksi dengan implementasi dari Pancasila itu sendiri,” tegas Nando.

Dia juga menjelaskan, sedangkan Dirty Panca Rimba adalah sebuah penegasan dari lagu Panca Rimba sebelumnya dan dirilis pada tahun 2022, dengan perekaman instrument secara live dan chorus yang berbeda untuk memberi kesan mendalam terhadap lirik dari Panca rimba itu sendiri.

Live Performance X-Chemtrails pada acara apresiasi kreasi Indonesia di Banda Aceh, X-Chemtrails live performance At Distrosi Keras/Road To Medan Magnet Fest Aceh Tamiang.

“ X-Chemtrails live performance Merayafest di Medan dan ketika NTRL mentas di Tamiang Sport Center beberapa waktu yang lalu kami juga ada ikut tampil menghibur penonton,” ujarnya menutup bincang-bincang dengan Waspada di Kota Kualasimpang.

Muhammad Hanafiah

  • Bagikan