KARACHI, Pakistan (Waspada): Sedikitnya 22 orang tewas akibat suhu beku setelah kendaraan mereka terdampar di Murree, Pakistan utara, tempat ribuan orang berbondong-bondong menikmati salju. Pemerintah menyatakan daerah tersebut sebagai kawasan yang dilanda bencana.
Dilansir Associated Press, Minggu (9/1/2022), Sheikh Rashid Ahmed, Menteri Dalam negeri Pakistan dalam sebuah video mengatakan, masih ada sekitar 1.000 kendaraan yang terdampar. Sebanyak 16-19 turis meninggal dalam mobil mereka.
“Untuk pertama kalinya dalam 15-20 tahun, sejumlah besar turis berbondong-bondong ke Murree justru ang menciptakan krisis besar,” katanya. Dia menambahkan, peleton tentara dan pasukan paramiliter telah dikerahkan untuk membantu pemerintah sipil dalam operasi penyelamatan.
Pada Jumat (7/1/2022) malam, pemerintah mengumumkan penutupan semua jalan menuju stasiun bukit di Murree untuk menghentikan masuknya wisatawan yang lebih banyak. Perdana Menteri Imran Khan mengaku terkejut dengan kabar kematian tragis para turis.
“Pemerintah telah memerintahkan penyelidikan dan menerapkan peraturan yang kuat untuk memastikan pencegahan tragedi semacam itu,” kata Khan melalui akun Twitter-nya.
Menteri Penerangan Fawad Chaudhry mengimbau masyarakat untuk tidak mengunjungi stasiun bukit. Hujan salju, yang dimulai pada Selasa (4/1/2022) malam menarik ribuan wisatawan.
Karena terlalu banyak pengunjung, banyak keluarga yang akhirnya terdampar di jalan. Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 100.000 kendaraan memasuki stasiun bukit.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan banyak keluarga, termasuk anak-anak, terbaring tewas dalam kendaraan mereka yang tertutup salju.
“Apakah kematian disebabkan oleh flu atau keracunan karbon monoksida (CO)?,” kata Dr. Faheem Yonus, kepala penyakit menular di University of Maryland UCH, di Twitter. Dia menjelaskan, CO tidak berbau, mematikan.
Jika mobil yang mati terkubur di salju, knalpot yang tersumbat (peredam) dapat dengan cepat membunuh penumpang saat mereka menghirup CO. Para pejabat belum memberikan informasi tentang penyebab kematian tersebut. (afp/m11)