Sejarah Perang Uhud (Bagian 1)

  • Bagikan
Sejarah Perang Uhud (Bagian 1)
MAKAM SYUHADA UHUD: Makam puluhan kaum muslimin yang syahid dalam perang di Uhud, Madinah, Arab Saudi. Foto diambil, Minggu (11/6). Waspada/Muhammad Ishak

SEJARAH merekam sejumlah peperangan yang pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Bukan sebatas membela diri dari musuh, namun peperangan juga pecah akibat penyebaran agama Islam, seperti perang khandaq dan perang uhud.

Peperangan di Jabal Uhud masih dikenang hingga saat ini, bahkan lebih 70 umat Islam syahid dan dimakamkan di lereng Jabal Uhud, bahkan keluar Rasulullah SAW juga ikut terbunuh dalam peperangan itu, yakni Hamzah Bin Abdul Muthalib.

Setelah Hamzah gugur dalam perang di Jabal Uhud, alkisah menyebutkan bahwa tubuhnya ditemukan dalam keadaan tidak utuh. Badannya terkoyak dan hatinya telah diambil. Diduga, hal itu dilakukan Wahsyi sebagai bentuk janjinya terhadap kafir Quraisy, karena Hamzah Bin Abdul Muthalib berhasil membunuh Thu’aimah Bin ‘Adi dalam perang Badar.

Wahsyi Bin Harb dikenal juga dengan Abu Dasamah. Dia adalah hamba sahaya Jubair Bin Muth’im, seorang bangsawan Quraisy. Saat perang di Jabal Uhud terjadi, Wahsyi menilai bahwa saat itulah waktu yang tepat untuk membalaskan dendamnya.

Peperangan di Jabal Uhud dilatarbelakangi dendamnya orang-orang Quraisy terhadap kaum muslim, karena dalam perang sebelumnya yang dikenal perang Badar banyak kafir Quraisy yang terbunuh. Selain itu, kaum kafir Quraisy menargetkan perang Uhud menang dengan harapan mampu mengembalikan kehormatannya di mata kalangan Arab setelah mereka kalah di perang Badar.

Perang di jabal (gunung—red) Uhud terjadi, 15 Syawal tahun ketiga hijriyah. Perang tersebut terjadi setelah setahun terjadinya perang Badar. Namun sayangnya, umat Islam mengalami kekalahan dalam perang di Jabal Uhud itu.

Peperangan tersebut dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan melibatkan 1.000 pasukan umat Islam. Bahkan ketika itu, Rasulullah SAW juga melibatkan dua tentara kavaleri, 100 orang mengenakan baju zirah. Selain itu, tiga panglima yang gagah dan berani ikut dilibatkan, seperti Mush’ab Bin Umair, Usaid Bin Hudhair, dan Hubab Bin Mundzir.

Disisi lain, kaum kafir Quraisy dipimpin Abu Sufyan dengan 3.000 tentara, 100 kavaleri, 700 pasukan berbaju zirah. Mereka dinahkodai Khalid Bin Walid untuk sayap kanan dan Ikrimah Bin Abu Jahal di kelompok kiri.

Selain faktor agama, perang di Jabal Uhud juga disebabkan faktor sosial, ekonomi dan faktor politik. Selain syahidnya Hamzah Bin Abdul Muthalib, Nabi Muhammad SAW juga mengalami luka dibagian wajah dan lengan, sehingga para sahabat harus membawanya untuk bersembunyi atas gunung Uhud. –Muhammad Ishak—

  • Bagikan