Hujan – Petir Tak Menyurutkan Jemaah Indonesia Tunaikan Arbain Di Nabawi

  • Bagikan
Hujan - Petir Tak Menyurutkan Jemaah Indonesia Tunaikan Arbain Di Nabawi
MENUJU NABAWI: Meskipun gerimis, namun jemaah asal Indonesia menuju masjid untuk melaksanak ibadah armain di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (26/5). Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji : Muhammad Ishak

ARLOJI menunjukkan sekira pukul 17:45 Waktu Arab Saudi (WAS). Kamis (24/5) kami mendapatkan tugas khusus untuk melakukan liputan kedatangan jemaah Kloter 2 Embarkasi Aceh (BTJ) yang tiba di Hotel Arjwan Al Diyafah Madinah.

Sejumlah insan pers yang tergabung dalam tim Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, tiba-tiba mendengar gemuruh dari langit luar hotel. Beberapa jemaah yang sedang menikmati kopi hangat dengan sebatang rokok masuk ke lobi hotel.

“Mendung pak, petir juga, mungkin sebentar lagi hujan,” ujar salah seorang jemaah sambil berjalan ke arah sofa dengan menenteng segelas kopi.

Bermodal informasi itu, kemudian kami keluar dan berjalan ke arah Masjid Nabawi, yang hanya berjarak sekitar 150 meter dari sudut pintu 327. Sambil membuka tas, tiba-tiba petir terdengar keras, bahkan beberapa jamaah yang sebelumnya berjalan pelan sambil memegang handphone (HP) kemudian mempercepat langkahnya masuk ke pelataran masjid.

Hanya berselang 5-10 menit, hujan pun mengguyur deras, tetapi hanya bertahan dalam hitungan 5-7 menit. Setelah hujan reda, kemudian terlihat gerimis hingga menjelang waktu salat maghrib. Sebagian jemaah dari berbagai negara tampak mengenakan payung, tetapi mayoritas jemaah Indonesia berjalan cepat tanpa mengenakan payung masuk ke dalam masjid.

Meskipun hujan, petir dan gemuruh terdengar di langit Arab Saudi itu, tetapi tidak menyurutkan langkah jemaah menunaikan ibadah arbain di masjid yang pertama dibangun Rasulullah SAW saat hijrah dari Makkah ke Madinah.

“Kami menunggu lebih 12 tahun untuk bisa berhaji. Alhamdulillah, kami dibawa ke Madinah terlebih dahulu sebelum melaksanakan tahapan haji, sehingga waktu lebih leluasa melaksanakan arbain di Masjid Nabawi,” ujar Iskandar, jemaah asal Kota Langsa, Aceh.

Dia bersama istrinya sejak sebelum berangkat sudah berniat untuk melaksanakan armain setiba di Madinah, sehingga setiap adzan berkumandang, Iskandar dan ratusan jamaah dalam kloter yang sama keluar hotel menuju masjid. “Hujan sedikit tidak apa-apa, lagian disini (Madinah–red) hujan jarang. Jadi ini rahmat dari Allah SWT menyambut kedatangan kami para jamaah haji yang tiba hari ini,” timpa Iskandar.

Dia mengaku mulai melaksanakan ibadah arbain sejak, waktu salat dhuhur. Ditargetkan, sebelum berangkat ke Makkah, dia bersama istrinya telah menggenapkan 40 waktu salat wajib di Masjid Nabawi.

Hal serupa dikatakan Halimah, jamaah haji asal Aceh Besar. Meskipun harus kehujanan sepanjang jalan dari hotel ke masjid, tetapi dia bersama nyak-nyak dari daerah yang sama dan ditempatkan di hotel yang sama dengannya tetap melaksanakan arbain di Masjid Nabawi. “Harus salat arbain di Masjid Nabawi,” katanya.

Selain di kawasan Masjid Nabawi, hujan juga mengguyur Bandara Internasional Pangeran Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Ini merupakan kali kedua hujan mengguyur kawasan tersebut.

Hujan deras disertai angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 17:15 WAS. Landasan dan pesawat yang biasanya terlihat jelas spontan tertutup curah hujan. Tidak hanya itu, angin kencang juga menerbangkan sampah, debu dan plastik yang ada di luar bandara. –Muhammad Ishak—

  • Bagikan