Jabal Thabir Jadi Saksi Turunnya Domba Nabi Ismail

  • Bagikan
Jabal Thabir Jadi Saksi Turunnya Domba Nabi Ismail
JABAL THABIR: Rumah, pertokoan dan hotel memadati kaki Jabal Thabir di Kota Makkah, Arab Saudi. Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

JABAL THABIR merupakan salah satu gunung di Kota Makkah, Arab Saudi. Sejarah mencatat, di gunung (jabal—red) ini Allah SWT menurunkan seekor domba yang dijadikan sebagai pengganti qurban Nabi Ibrahim As atas anaknya Nabi Ismail As.

Bertepatan dengan 10 Dzulhijjah, dulu banyak penduduk Arab menyembelih hewan qurban di kaki Jabal Thabir ini. Hal itu dilakukan sebagai bentuk peringatan penyembelihan domba yang dilakukan Nabi Ibrahim As atas nazarnya menyembelih anaknya, Nabi Ismail As.

Jabal Thabir ini letaknya di wilayah Syiyah, Kota Makkah. Rasulullah SAW sebelum hijrah ke Madinah sempat mendakinya. Bahkan ketika itu Nabi Muhammad SAW ikut didampingi Malaikat Jibril, sehingga Rasulullah selesai mendaki sampai ke puncak Jabal Thabir.

Gunung yang terletak di sebelah timur Masjidil Haram itu dulu kerap dijadikan jalan pejalan kaki dari Muzdalifah menuju Baitullah. Hal itu dilakukan untuk menghindari terik matahari saat pagi hari, apalagi dahulu di sekeliling Jabal Thabir itu hamparan yang tandus.

Berbeda dengan sekarang, di sekitar gunung yang memiliki ketinggian ketinggian 870 meter ini sudah ramai dengan aktivitas penduduk Arab. Terlihat juga bangunan yang kokoh kian menjulang tinggi, seperti hotel dan pertokoan terletak di bagian kiri dan kanan Jabal Thabir.

“Jabal Thabir ini menjadi saksi bisu diturunkannya domba oleh Allah SWT sebagai pengganti Nabi Ismail As, yang dijadikan sebagai qurban atas nazar ayahnya, Nabi Ibrahim As,” kata H Muhajir Asyi, Mukimin asal Aceh, Indonesia, Kamis (13/7).

Untuk menuju Jaba Thabir ini hanya membutuhkan waktu 25-30 menit dari Masjidil Haram. Musim haji Tahun 1444 hijriyah, sebagian jemaah haji asal Indonesia ditempatkan di hotel di sekitar Jabal Thabir, termasuk Hotel Raffasya Al-Mashaer yang dijadikan sebagai hotel transit PPIH Arab Saudi Daker Madinah di Makkah.

Tidak banyak jemaah haji yang mengetahui gunung tersebut memiliki sejarah dalam peradaban Islam, apalagi setiap jemaah haji dan jemaah umrah tidak dibawa ke kaki Jabal Thabir sebagaimana jemaah haji berziarah ke Jabal Nur dan Jabal Rahmah.

Selain Jabal Thabir, banyak gunung lain yang memiliki nilai sejarah dalam peradaban Islam, seperti Jabal Rahmah, dimana gunung tersebut menjadi titik dipertemukannya kembali Nabi Adam As dengan Siti Hawa.

Di Kota Makkah juga terdapat Jabal Nur, yang memiliki ketinggian 642 mdpl kilometer. Jabal Nur ini merupakan lokasi Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Di gunung ini juga terdapat Gua Hira, dimana gua tersebut dijadikan Nabi Muhammad SAW untuk berkhalwat atau menyendiri.

“Banyak gunung di sekitar Kota Makkah ini, tapi Pemerintah Arab Saudi telah melarang jemaah haji atau jemaah umrah untuk didakinya, kecuali Jabal Rahmah dan Jabal Nur yang telah dijadikan sebagai situs sejarah peradaban Islam,” timpa H Muhajir Asyi.

Banyak gunung di Kota Makkah, yang memiliki kaitannya dengan sejarah Islam. Berbeda dengan gunung di Indonesia, gunung di Arab Saudi itu sangat ekstrim untuk didaki, karena gunung batu menjulang tinggi.

Mayoritas, jemaah haji atau umrah yang berziarah ke sejumlah gunung yang memiliki nilai sejarah hanya menyaksikan dan mengabadikannya, baik itu gunung-gunung yang ada di Kota Makkah maupun gunung yang terdapat di Kota Madinah.

Semoga pembaca Harian Waspada, mendapat panggilan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah serta memiliki kesempatan berziarah ke sejumlah gunung bersejarah di Tanah Suci, amin ya rabbal ‘alamin.

  • Bagikan