Final Turnamen Piala Nasir Djamil Ricuh

  • Bagikan

Laga final antara Bos Muda dan Apella berlangsung ricuh di Lapangan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (27/10) sore. Waspada/Muhammad Hanafiah

KUALASIMPANG (Waspada): Laga final turnamen sepakbola Piala Anggota DPR RI, HM Nasir Djamil yang berlangsung di Lapangan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (27/10) sore ricuh.

Laga final antara Bos Muda FC dari Serang Jaya, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara kontra Apella Fc Kota Kualasimpang berlangsung dalam tempo tinggi dan keras dipimpin wasit Zulkarnain dari Askab PSSI Aceh Tamiang.

Pada babak pertama, terjadi jual beli serangan kedua klub yang sedang berlaga memperebutkan hadiah bagi juara piala tetap ditambah uang Rp30 juta dan juara II piala tetap dan uang Rp15 juta.

Namun pada babak pertama, Bos Muda lebih unggul sehingga mampu merobek jala gawang Apella sebanyak 2 kali. Hingga turun minum Bos Muda unggul 2-0.

Memasuki babak kedua, Apella meningkatkan tempo permainan, sehingga berulangkali mengobrak-abrik pertahanan Bos Muda. Namun, malah sebaliknya Bos Muda juga melakukan serangan sehingga mampu menambah gol, sehingga skor berubah menjadi 3-0.

Selanjutnya irama laga semakin keras, berulangkali terjadi benturan dan nyaris baku hantam. 15 menit sebelum babak kedua usai, terjadi pelanggaran di kotak penalti Bos Muda, pemain Bos Muda dengan keras mentakling pemain Apella, sehingga wasit Zulkarnain meniup pluit menunjuk titik putih, tendangan penalti untuk Apella.

Keputusan wasit diprotes oleh pemain Bos Muda, pemain Bos Muda mendorong-dorong wasit dan wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Rahmadi yang memprotes keputusan wasit memberikan penalti. Namun wasit tetap menunjukkan titik putih, sayangnya tendangan penalti yang dilakukan pemain Apella dapat dengan mudah dijinakkan oleh kiper Bos Muda.

Lima menit berikutnya, pemain Bos Muda ditakling dalam kotak penalti Apella, wasit memberikan tendangan penalti untuk Bos Muda. Namun, tendangan penalti pemain Bos Muda tidak berhasil menciptkan gol ke gawang Apella.

Selanjutnya laga yang semakin memanas ,terjadi cekcok antara pemain Bos Muda dengan Apella, namun wasit tidak memberikan kartu kuning kepada pemain Bos Muda yang sebelumnya pemain tersebut sudah diberikan kartu kuning. Pemain Apella menuntut wasit agar memberikan kartu kunig supaya pemain Bos Muda tersebut terkena akumulasi kartu kuning dan kartu merah.

Namun, wasit tidak memberikan kartu tersebut. Pertandingan tetap masih berlangsung dan beberapa menit jelang laga usai, pemain Apella berhasil menciptakan gol setelah tendangan pemain Apella dari luar kotak penalti gagal ditangkap oleh Kiper Bos Muda.

Sampai wasit meniup pluit tanda berakhirnya laga, kedudukan 3-1 untuk kemenangan Bos Muda dan sekaligus Bos Muda tampil sebagai juara mendapat hadiah piala tetap dan uang Rp30 juta. Apella dapat piala tetap dan uang Rp15 juta.

Namun sebelum pembagian hadiah, pemain Apella mendatangi wasit dan melancarkan protes, namun suasana yang sudah memanas tersebut dapat didinginkan oleh panitia.

Selanjutnya, pendukung Bos Muda berjoget-joget di hadapan pendukung Apella, eksesnya pendukung Apella marah dan mengejar pemuda yang memakai baju hitam pendukung Bos Muda dan terjadi baku hantam. Laki-laki yang pakai baju hitam tersebut dihajar di lapangan dan terus melarikan diri, lalu polisi berusaha mengamankan laki-laki tersebut dari amukan penonton. (b14)

  • Bagikan