PSSI Aceh Tunjuk 5 Kab/Kota Tuan Rumah Liga 3

  • Bagikan

LANGSA (Waspada): Asosiasi Provinsi PSSI Aceh menetapkan lima kabupaten/kota sebagai tuan rumah Liga 3 Regional Aceh tahun 2023. Keputusan ini disampaikan pada workshop dan manager meeting di Kota Langsa, Minggu (15/10) lalu.

“Lima kabupaten/kota tersebut akan menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan dari grup A hingga grub E. Insya Allah kick-off Liga 3 Aceh bergulir pada November 2023,” kata Ketua PSSI Aceh, Nazir Adam kepada wartawan, Kamis (26/10).

Adapun lima kabupaten/kota yang bertindak sebagai tuan rumah yakni Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Barat. Sebanyak 25 klub akan berkompetisi di Liga 3 zona Aceh.

Adapun jadwal pertandingan yakni 7 November 2023 kick-off di Meulaboh, 8 November 2023 kick-off di Aceh Jaya, 9 November 2023 kick-off di Aceh Besar, 10 atau 11 November 2023 di Kota Langsa dan 11 atau 12 November 2023 di Aceh Tamiang.

Ia menyampaikan terima kasih kepada perwakilan klub-klub Liga 3 Aceh yang telah berhadir pada workshop dan manager meeting. Dengan demikian, setiap perwakilan klub punya pandangan yang sama, saling tau teknis kompetisi yang akan berlangsung.

“Workshop dan manager meeting penting bagi praktisi sepakbola untuk menyamakan pemahaman, sekaligus meminimalisir mis komunikasi. Kita ingin Liga 3 Aceh berjalan lancar, kompetitif dan meriah,” tegasnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum PSSI Aceh, Irfansyah menambahkan setiap klub yang ikut berkompetisi diminta serius mempersiapkan diri. Segala syarat wajib dipenuhi, hal tersebut dinilai penting agar semangat perbaikan dan profesionalisme berjalan serempak.

“Kita tidak ingin Liga 3 Aceh asal ada, tetapi harus semarak secara pagelaran dan mampu melahirkan juara berkualitas. Yang nantinya menjadi wakil Aceh di nasional dengan harapan promosi ke Liga 2,” sebut Irfansyah.

Dirinya mengaku telah meminta perangkat pertandingan untuk menjalankan tugasnya secara maksimal, adil lagi amanah. Peran wasit, pengawas pertandingan dan perangkat kompetisi lainnya menjadi komponen paling penting untuk menwujudkan fair play.

“Sejak dulu saya konsisten mengimbau dan memantau, bahwa perangkat pertandingan dan instrumen kompetisi harus profesional. Tidak boleh ada celah main mata. Komdis PSSI Aceh tidak sungkan mengevaluasi dan menjatuhkan sanksi bagi siapapun yang salah,” bebernya. (b13)


  • Bagikan