Oleh: Dr. Bakhtiar Efendi, SE, M.Si
TANGGAL 9 September 2022 adalah Hari Ulang Tahun Partai Demokrat yang diperingati bersamaan dengan Hari Lahir nya Pendiri Partai Demokrat yakni Bapak Jenderal TNI Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono, MA. Beliau adalah Presiden ke 6 RI yang berjaya membangun Bangsa Indonesia selama dua periode berturut-turut bersama Partai Demokrat.
Partai Demokrat pernah berjaya di masa Pemerintahan SBY, hingga saat ini masih tak lepas dari ingatan kita bahwa sekitar 1,1 juta Pegawai Honorer terangkat nasibnya setelah diterima menjadi PNS sehingga SBY dianggap sebagai Pahlawan Keluarga. Ini semua tak lepas dari kepedulian Partai Demokrat dan Pak SBY terhadap jutaan pegawai honorer yang tak kunjung berubah nasibnya dari masa ke masa.
Prestasi lain yang pernah diraih oleh Pak SBY bersama Partai Demokrat yang tidak kalah hebatnya adalah:
- Prestasi di bidang perekonomian yakni dengan Strategi 4 (empat) jalur yang meliputi pro pertumbuhan, pro lapangan pekerjaan, pro pengurangan kemiskinan dan pro lingkungan hidup telah sukses dilaksanakannya selama dua periode masa jabatannya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
“Sebagai contoh, selama 10 tahun, ekonomi kita tumbuh rata-rata 6 persen. Kemudian pengangguran turun dari 9,9 persen menjadi 5,7 persen. Kemiskinan juga turun dari 16,7 persen menjadi 10,96 persen, artinya kita bisa menurunkan angka kemiskinan sekitar 6 persen, atau setara dengan 8,6 juta orang yang keluar dari jerat kemiskinan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. - Meningkatkan Kebutuhan Listrik Nasional.
- Remunerasi Gaji PNS.
- Sertifikasi Guru dan Dosen.
- Penurunan Rasio Utang terhadap PDB dari 56,6 menjadi 25,6 Persen.
- Pelunasan Hutang IMF lebih cepat.
- Perbaikan Alutsista Pertahanan Nasional
- Jaminan Demokrasi dalam Kebebasan Berpendapat dan Berserikat.
- Berhasil Menurunkan Angka Pengangguran di bawah 7 juta di akhir periode kedua yang sebelumnya mencapai dia tas 10 jutaan.
- Pemerintahan SBY bersama Demokrat juga mampu mengurangi angka kemiskinan sebesar 8,4 juta selama 2 periode.
Partai Demokrat sangat berjaya di Pemilu 2009 dengan hasil perhitungan suara final di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat mendapat 21.703.137 suara (20,85 persen) diikuti berturut-turut oleh Golkar dengan 15.037.757 suara (14,45 persen) dan PDIP yang meraih 14.600.091 (14,03 persen).
Namun pasca selesainya dua periode pemerintahan SBY, terjadi penurunan elektabilitas Partai Demokrat. Ini artinya ada korelasi yang sangat kuat antara sosok Pak SBY dan Partai Demokrat dimata pemilih Partai Demokrat itu sendiri. Pada Pileg 2019, Demokrat mendapatkan 10.876.507 suara atau sebesar 7,77 persen. Suara Demokrat bisa dibilang anjlok jika dibandingkan dengan perolehannya pada 2014 yang mencapai 10,9 persen atau 12.728.913 suara. Turunnya perolehan suara ini juga membuat Partai Demokrat terlempar dari posisi lima besar. Kini kejayaan dan kesuksesan itu harus diulang kembali karena Demokrat sudah memiliki Sosok penerus Pak SBY yakni Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang secara keseluruhan sikap kesantunan, wawasan kebangsaan, kepemimpinan dan sikap kesatria hampir mirip dengan sikap Pak SBY, artinya 15 tahun yang lalu sampai hari ini adalah waktu yang cukup untuk menggapai sebuah mimpi yang pernah terjadi. Hal ini tentu bisa kita lihat dari antusiasme masyarakat menyambut setiap kunjungan AHY sebagai Ketum Demokrat ke daerah-daerah dan diperkuat dengan hasil semua lembaga survey yang konsisten menempatkan Partai Demokrat pada posisi ke 2 dan ke 3 sebagai pemuncak Pemilu 2024 nanti.
Mengulang Kejayaan di Sumatera Utara
Partai Demokrat pada masa keemasannya juga sempat berjaya di percaturan politik Sumatera Utara dengan perolehan 24% pada pileg 2009 yang lalu. Dulu mungkin kejayaan itu juga sebagai Efek Elektoral SBY artinya ada korelasi antara kepemimpinan Pusat ke Daerah.
Dengan demikian mari kita jadikan peringatan HUT Partai Demokrat yang ke 21 ini untuk merebut kembali kejayaan itu maka ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Di antaranya; Pertama, Demokrat harus memahami perilaku dan karakter pemilih di Pemilu 2024. Karena memang eranya sudah berganti, zamannya sudah berubah seiring perubahan gaya hidup dan pergeseran pola ekonomi masyarakat.
Kedua, Era Disrupsi Digital, dan juga Society 5.0, itu disyaratkan semua partai politik termasuk Demokrat. Ketiga Demokrat harus tetap eksis di tengah gempuran partai-partai baru.
Karena partai berlambang mercy ini punya kader andalan dan mumpuni serta memiliki Ketua DPD yang sangat kreator dalam mewarnai eksistensi partai politik di Sumatera Utara sehingga memberikan daya tarik sendiri bagi masyarakat Sumatera Utara untuk mengenal lebih dekat sosok Muhammad Lokot Nasution.
Muhammad Lokot Nasution Sosok Pembaharu dan Pembawa Aura Positif
Saya Dr. Bakhtiar Efendi, SE. M.Si yang hari ini diamanahkan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah DPD Partai Demokrat Sumatera Utara yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan DPD Partai Demokrat Sumatera Utara dan juga sebagai Mantan Ketua Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) Cabang Deli Serdang telah mengamati pola dan gaya kepemimpinan pengurus-pengurus terdahulu, dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh Ketua DPD Partai Demokrat yang dipimpin oleh Muhammad Lokot Nasution memprediksi perolehan suara DPD Partai Demokrat Sumut pada pileg 2024 nanti akan berkisar 17 hingga 20%. Ini artinya akan terjadi lonjakan perolehan suara.
Optimisme ini tidaklah berlebihan karena di samping keseriusan Ketua DPD mengurus Partai Demokrat Sumatera Utara, para pengurus yang terdiri dari berbagai elemen yang mencirikan keberagaman Sumatera Utara sudah terwakili dengan sendirinya plus banyaknya para milenial yang bergabung dalam kepengurusan dengan strata pendidikan yang juga menunjukan kualitas Sumber Daya Manusia yang mumpuni untuk mengurus sebuah partai dengan visi Smart Party. Selamat ulang Tahun Pak SBY Dan Partai Demokrat Semoga Jaya Selalu.
Penulis adalah Kabalitbangda DPD Partai Demokrat Sumut