Ramadhan Bulan Kedermawanan

  • Bagikan
Ramadhan Bulan Kedermawanan

Oleh: Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA.

Ramadhan merupakan bulan kedermawanan. (syahrun karim). Dinamakan Ramadhan dengan bulan kedermawanan karena di bulan ini sangat dianjurkan untuk memberikan infak atau sedekah. Pada bulan ini pula, sangat dianjurkan memberikan makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Selain itu, pada bulan ini diwajibkan bagi setiap muslim untuk memberikan zakat fitrah kepada fakir dan miskin. Ramadhan mengajarkan kepekaan sosial, kedermawanan dan solidaritas muslim. Maka pantaslah bulan Ramadhan dinamakan bulan kedermawanan.

Amalan Paling Utama

Di antara amalan yang sangat dianjurkan dan paling utama di bulan Ramadhan adalah rinfak atau sedekah. Hal ini sesuai sunnah Rasulullah shallahu ‘alahi wa sallam. Dalilnya, hadits shahih yang diriwayatkan oleh oleh Al-Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallahu ‘alaihi adalah orang yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya pada setiap malam bulan Ramadhan. Dia mengajarkan Al-Qur’an kepada Rasulullah. Sungguh, Rasulullah ketika dijumpai oleh Jibril adalah sangat dermawan melebihi angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah di bulan Ramadhan (HR. At-Tirmizi). Meskipun hadits ini dhaif menurut syaikh Al-Albani, namun maknanya shahih sesuai hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.

Ramadhan mengajarkan kita kedermanawan dan kepekaan sosial melalui kewajiban zakat fitrah dan anjuran berinfak pada bulan Ramadhan. Kita dilatih dan dididik untuk menjadi orang yang dermawan dan pemurah hati yaitu membantu saudara-saudara seiman yang membutuhkan bantuan dan mengalami kesulitan dan penderitan dalam hidupnya baik karena kemiskinan, kefakiran, bencana alam maupun perang.

Ramadhan mengajarkan kita untuk membantu sesama saudara kita yang lemah ekonominya lewat infak dan zakat, karena infak sangat digalakkan pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa saplam dan zakat fitrah yang diwajibkan pengeluarannya pada bulan ini. Maka setelah setelah Ramadhan, kita diharapkan menjadi orang dermawan. Inilah salah satu ciri orang yang bertakwa.

Keutamaan Berinfak

Banyak keutamaan berinfak, di antaranya yaitu: Pertama; Mendapat pahala yang berlipat ganda. Allah ta’ala berfirman, “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”

Allah ta’ala berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261).

Kedua; infak itu untuk kebaikan diri sendiri. Infak sebagai tabungan atau investasi akhirat yang diambil dam dinikmati oleh orang yang berinfak. Allah berfirman, “Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (Al-Baqarah: 272).

Ketiga; Digantikan oleh Allah ta’ala. Orang yang berinfak tidak pernah rugi dan bangkrut atau menjadi miskin dan fakir gara-gara berinfak. Allah ta’ala menggantikan harta yang diinfak dengan yang lebih banyak, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah ta’ala berfirman, “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.” (Saba’: 39).

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap hari, dua malaikat turun kepada seorang hamba. Salah satunya berdoa, “Ya Allah, berikanlah pengganti kepada orang yang berinfak. Dan yang lain berdoa, “Ya Allah, hilangkan harta orang yang menolak infak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Keempat: infak merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah ta’ala berfirman,, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,  (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,” (Ali Imran: 133-134).

Kelima: Dimudahkan rezki. Orang yang berinfak bertambah rezkinya dan mendapatkan keberkahan.

Allah ta’ala berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3).

Keenam; Ditolong oleh Allah ta’ala jika kita dalam kesusahan dan kesempitan. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Barangsiapa memberikan pertolongan pada kebutuahan saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada kebutihan orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya”. (HR. Muslim) .

Ketujuh; Terhindar dari api neraka. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takutlah neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari). Makna “takutlah neraka” yaitu takutlah neraka dengan membuat penghalang antara kalian dengannya.

Kewajiban Bantu Palestina

Saat ini, saudara-saudara kita di Gaza Palestina sangat menderita. Selain dibantai oleh Israel, mereka juga diblokade oleh Israel. Mereka mengalami kelaparan dan kehausan yang mematikan. Mereka kekurangan makanan, air, listrik, pakaian, obat-obatan, bahan bakar dan internet akibat pemboman dan blokade Israel. Mereka mengalami krisis makanan, air dan obat-obatan. Bencana kelaparan dan kematian setiap harinya menimpa mereka. Mereka sangat memerlukan bantuan dari dunia internasional khususnya umat Islam sebagai saudara mereka.

Penderitaan mereka ini sudah berlangsung 6 bulan sejak Israel membombardil kota Gaza mulai tgl 7 Oktober 2023 sampai hari ini. Sebelum kita berpuasa Ramadhan, mereka telah lebih dahulu berpuasa. Mereka telah berpuasa dalam arti tidak makan dan minum sejak terjadi perang sampai hari ini selama 5 bulan lebih karena krisis makanan dan air.

Mereka tidak memiliki apa-apa lagi. Mereka segalanya akibat pemboman oleh Istael. Mereka kehilangan orang-orang mereka cintai. Lebih dari 35 ribu orang mati syahid dan lebih dari 70 ribu menderita luka-luka. Mereka juga kehilangan harta, tempat tinggal, masjid, rumah sekolah, rumah sakit, pasar, toko, swalayan, dan bangunan pemerintahan. Semua dihancurkan oleh Israel.

Penderitaan mereka sangat luar biasa. Mereka sudah mjd fakir, miskin, yatim dan janda dalam waktu seketika. Penderitaan mereka melebihi penderitaan orang fakir, miskin, yatim dan janda di negara manapun termasuk negara kita.

Sebagai muslim, kita wajib merasakan penderitaan mereka dan membantu merungankan penderitaan mereka. Karena, penderitaan mereka adalah penderitaan kita,. Tangisan mereka adalah tangisan kita. Dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita. Inilah bukti iman yang sempurna dan ukhuwah islamiyah yang perintahkan oleh Allah ta’ala dan Rasulnya. Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (AL-Hujurat: 10). Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya.” (HR. Muslim)

Allah ta’ala menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang beriman dengan sebenar iman adalah orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya. Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (Al-Hujurat: 15).

Allah ta’ala memerintahkan kita untuk menolong saudara kita yang memerlukan pertolongan. Allah ta’ala berfirman, “(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan. (Al-Anfal: 72).

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga menggambarkan orang-orang beriman bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh ikut merasakannya. Rasulullah shallahu ‘alaiihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling cinta, kasih sayang dan empati di antara mereka seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa iman seseorang belum sempurna jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Rasulullah shallahu ‘alaiihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang di antara kalian sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim). Mencintai saudaranya berarti merasa empati kepada saudaranya yang menderita, merasakan penderitaannya, membelanya dan membantunya.

Oleh karena itu, mari kita bantu saudara- kita di Gaza Palestina dengan berinfak terbaik dan terbanyak dalam hidup kita. Iman dan ukhuwah islamiyah kita yang diperintahkan oleh Allah ta’ala telah memanggil dan mewajibkan kita untuk membantu mereka sesuai kemampuan. Iman dan ukhuwah tidak hanya diucapkan, namun juga harus disertai dengan perbuatan yang nyata yaitu membantu saudara-saudara seiman yang menderita khususnya saat ini di Gaza Palestina.

Semua kita mampu berinfak. Hanya saja beda nominalnya sesuai kemampuan. Orang kaya berinfak dengan banyak misalnya 10 juta, 20 juta, 50 juta bahkan lebih. Orang ekonominya menengah juga bisa berinfak dengan banyak atau kurang sedikit dari orang kaya seperti 500 tibu, 1 juta, 2 juta, 5 juta atau lebih. Orang yang menengah ke bawah termasuk fakir dan miskin bisa berinfak sesuai kemampuannya meskipun sedikit hanya10 ribu, 50 ribu, atau100 ribu. Inilah kewajiban kita semua sesuai kemampuan.

Terlebih lagi di bulan Ramadhan ini, di mana infak termasuk amalan yang paling utama dan pahala amal shalih pada bulan ini dilipatkan gandakan melebihi bulan-bulan lainnya. Maka sudah sepatutnya kita termotivasi dan berlomba lomba untuk berinfak terbaik kepada saudara kita di Gaza, agar kita meraih keutamaan berinfak di bulan Ramadhan dan keutamaan bulan Ramadhan yaitu bulan keberkahan dengan dilipatgandakan pahala amal shalih.

Selain itu, mari kita bantu mereka dengan doa. Karena, doa.adalah senjata orang mukmin sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam, . Dengan doa, maka pertolongan Allah ta’ala akan datang. Sesuatu yang menurut logika tidak mungkin terjadi, namun dengan pertolongan Allah ta’ala bisa terjadi. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ini, karena waktu kita berpuasa merupakan waktu mustajab doa. Maka perbanyaklah doa untuk saudara kita di Gaza Palestina.

Penulis adalah Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM), Dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh.

  • Bagikan