Kepdes Diduga ‘Main Mata’ Dana BLT, Ratusan Warga Sirambas Demo

  • Bagikan
Kepdes Diduga 'Main Mata' Dana BLT, Ratusan Warga Sirambas Demo
Aksi demo warga Desa Sirambas di kantor desa terkait pembagian dana BLT. Waspada/Ali Anhar Harahap

MADINA (Waspada): Diduga akibat adanya “main mata” kepala desa dengan warga penerima bantuan, ratusan masyarakat Desa Sirambas Kecamatan Panyabungan Barat Mandailing Natal (Madina) berdemo dan mendatangi kantor desa soal dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jumat (29/03).

Kedatangan ratusan warga itu untuk meminta penjelasan Kepala Desa Sirambas, Ilman Suhdi (Punjut) yang diduga telah mencoret ratusan data warga penerima BLT dan menggantinya dengan beberapa orang yang diduga kelompok keluarga dan warga yang memilihnya menjadi kepala desa kemarin.

“Kami minta keadilan, kenapa kami dihapus dari data penerima BLT, diganti dengan keluarganya dan kelompoknya yang memilih dia kemarin pas pemilihan kepala desa,” ucap salah seorang warga yang ikut berdemo.

Tak hanya itu, kata warga lainnya, sikap kepala desa mereka menunjukkan perpecahan di antara masyarakat yang selama ini sudah terjalin harmonis puluhan tahun lamanya.

“Kami meminta keadilan, karena yang dimasukkannya sebagai penerima BLT sekarang ini tidak layak, karena banyak yang kaya-kaya, sementara kami yang miskin dicoretnya. Sehingga keputusan kepala Desa Sirambas itu sangat merugikan masyarakat miskin seperti kami,” ungkap beberapa warga.

Kepdes Diduga 'Main Mata' Dana BLT, Ratusan Warga Sirambas Demo

Aksi demo ratusan warga itu juga menyebabkan terjadinya adu mulut antara warga dengan kepala desa beserta perangkatnya, sehingga keributan di dalam kantor desa itu pecah seketika.

Tak hanya adu mulut, beberapa warga juga terlihat melempar atap kantor desa dengan batu serta beberapa kali memukul meja dan kursi plastik yang ada didalam kantor itu.

Sementara menurut kepala desa kepada wartawan, kisruh yang terjadi saat ini di Desa Sirambas akibat adanya ketidakpahaman warga mengenai peraturan yang disampaikan Kementerian soal pembagian BLT kepada masyarakat.

“Ada sedikit kesalahpahaman di antara masyarakat kita yang tidak menerima BLT, kami sebagai pemerintah desa menyampaikan sepenuhnya prosedur pembagian BLT ini sesuai peraturan Kementerian,” ucap Suhdi.

Akibat keributan ini, warga juga meminta Bupati Mandailing Natal agar memanggil dan mempertimbangkan kepala Desa Sirambas, karena menurut warga kepala desa sudah tidak adil dalam bermasyarakat serta diduga sudah memecah belah persatuan masyarakat Desa Sirambas.

“Atas nama masyarakat Desa Sirambas, kami memohon kepada bapak Bupati Madina agar meninjau ulang dan mempertimbangkan saudara Punjut menjadi kepala desa kami, karena kami menilai apa yang dilakukan kepala desa kami ini akan memecah belah kami masyarakat di sini,” ucap salah seorang warga. (cah)

  • Bagikan