Khataman Tadarus Anak Dan Remaja Nurul Yaqin

  • Bagikan

Biasanya setelah usai Tarawih hanya ada beberapa kelompok kaum bapak duduk di teras masjid, diskusi soal ibadah, ada pula di dalam berbaur dengan anak anak dan remaja tadarusan.

Tadarus menurut kelompok musik Islami Bimbo adalah memahami kitab suci Alquran, lengkapnya: “Lapar mengajarmu rendah hati selalu, tadarus artinya memahami kitab suci, Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi.”

Lirik ini didahului penggalan lirik: “Ada anak bertanya pada bapaknya buat apa berlapar lapar puasa… Tadarus Tarawih apalah gunanya?”.

Tadarus Alqur’an pada bulan Ramadan sejak dahulu kala menjadi istimewa disebabkan keistimewaan bulan Ramadhan itu sendiri. Tadarus bersuasana beda dengan mengaji Alquran di bulan lainnya, gairah atau spirit yang terpancar pun lebih padat dan ramai.

Alhamdulillah di tengah derasnya arus informasi tehnologi digital, masjid dan mushola di seputaran kota Kisaran masih dijejali anak dan remaja tadarusan dibimbing kalangan lebih tua.

Tujuan tadarus memahami kitab suci Alquran secara tersurat dan tersirat akan tetapi yang mengemuka adalah dimensi penahaman tersurat sehingga di ujung kegiatan ini ada target yang harus dicapai yakni Khataman pertanda tadarus sudah rampung.

Target ini sesuai dengan spirit anak dan remaja,berbeda dengan kalangan tua di mana tadarusan lebih condong ke pemahaman yang tersirat sejalan dengan capaian baca tersurat setiap malam.

Di bulan istimewa Ramadan membaca yang tersurat sajapun mendapat ganjaran pahala dan berkah apalagi memahami tersirat lalu mengaplikasikannya dalam bulan Ramadan dan seterusnya.

Nah, berbeda dengan malam sebelumnya yang sudah membudaya di masjid dan mushola, malam 27 Ramadan merupakan puncak tadarusan.

Begitu juga di Masjid Nurul Yaqin PT.BSP Kisaran, usai tarawih tak hanya anak dan remaja tadarus serta bapak bapak diskusi di teras usai Tarawih. Ruang dalam dipenuhi anak, remaja, dewasa yang dipisah duduknya antara putra dan putri.

Di lajur tengah ada bale bale, pulut dilampiri inti kelapa dan telur rebus, serta tumpukan nasi kotak. Di teras kaum bapak dan ibu duduk tertib terpisah menghadap ke arah dalam masjid.

Guru Agama Islam Alfin Salim Siagian sebagai pembimbing tadarus memimpin acara khataman didampingi Penasehat BKM Nurul Yaqin Bahrum Nawar Tarigan, pengurus BKM, doa dipimpin Al Ustadz Suyanto.

Budaya Khatam Alquran di bulan Ramadan yang penuh berkah serta ampunan ini terasa bagaikan storm menggetarkan kalbu. Orang dewasa yang bersiap siap menempuh perjalanan abadi serta anak dan remaja yang sedang menatap masa depan. Kedua kelompok ini seolah menghempaskan kegelisahan terhadap hadapan hidupnya sebab Khataman menghadirkan optimisme hidup.

Di tempat lain terbiasa juga Khataman Tadarus diwarnai dengan nasi tumpeng, urab, tempe tahu, telor, ayam ditata di atas tampah, ada helai helai daun pisang untuk menyantap menu dimaksud.

Prosesi Khataman Masjid Nurul Yaqin diisi dengan pemberian tali asih uang. “Peserta tadarus anak dan remaja 29 putri dan 23 putra mendapatkan empat amplop berisi uang. Hampir semua mesjid di lingkungan PT BSP khataman di malam 27 Ramadan ini,” jelas Al Ustadz Suyanto Kordinator Guru Agama Islam PT.BSP Kisaran.

Empat amplop itu masing masing dari BKM untuk kepesertaan, setoran ayat dan tambahan tadarusan donasi dari jemaah, serta THR Tadarus donasi dari jemaah.

Makan pulut dan nasi kotak bersama terasa semakin nikmat menjelang pukul 22.00 wib di mana para jamaah hanya berbuka lanjut salat Magrib, Isya dan tarawih. •Nurkarim Nehe

  • Bagikan