Jembatan Lalla Yang Ambruk Renggut Nyawa, Ini Kata Kapolres

  • Bagikan
Kapolres Simeulue menyampaikan imbauan kepada masyarakat Simeulue, Camat dan Kapolsek Salang meninjau jembatan Lalla. Foto Selasa (16/5). Waspada/Rahmad.
Kapolres Simeulue menyampaikan imbauan kepada masyarakat Simeulue, Camat dan Kapolsek Salang meninjau jembatan Lalla. Foto Selasa (16/5). Waspada/Rahmad.

DIAKUI atau tidak, dampak ambruknya jembatan Lalla-Simeulue sangatlah luas. Arus lintas lintas dan roda ekonomi terganggu.

Kemudian membuat masyarakat dua kKecamatan Salang dan Alafan Simeulue terisolir.

Sedihnya lagi pada Senin (15/6) sore, ‘memakan’ korban nyawa seorang bocah. Tenggelam dan meninggal dalam sungai di sisi jembatan Lalla yang ambruk.

Kapolres Simeulue AKBP Jatmiko dalam rilis yang dikirim Humas Polres ke media, Selasa (16/5) menerangkan, kejadian sekitar pukul 17.00 WIB.

Korban saat itu sedang mandi-mandi di sungai Desa Lalla Bahagia bersama teman-temannya.

Katanya, sejumlah anak dan korban menggantung di tali rakit milik BPBD Kabupaten Simeulue yang membentang di sungai Lalla Bahagia.

Tiba- tiba korban kelelahan, melepaskan tangannya dari tali karena sudah lelah tidak sanggup lagi berenang hingga ke tepi akhirnya tenggelam dan meninggal.

Bocah yang tenggelam bernama Alfi Fahri umur 10 tahun, status pelajar SD, warga Desa Kenangan Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue.

Pada waktu kejadian warga yang berada di sekitar lokasi sesungguhnya tidak tinggal diam, semua menolong.

Membawa korban ke Puskesmas Salang, namun sesampai di Puskesmas tidak terselamatkan lagi dan meninggal dunia

Selanjutnya Kapolres mengimbau bagi siapa saja, orang yang mempunyai anak kecil agar mengawasi anaknya dan melarang anaknya untuk tidak mandi di sungai.

Kemudian setiap warga yang melihat anak kecil berenang di sekitar jembatan yang ambruk/jatuh, wajib memberikan peringatan untuk segera keluar dari sungai sesegera mungkin.

Informasi senada tentang indentitas bocah itu juga disampaikan Camat Salang, Muhammad Kausar, SH tadi malam, menurutnya bocah yang meninggal adalah seorang piatu

“Ibunya sudah tiada. Nama ayahnya Ahadin,” jawab Camat via WhatsApp.

Lebih lanjut Camat tak membantah saat kejadian banyak warga yang sedang ngumpul di lokasi jembatan Lalla.

Adapun sore itu di jembatan yang rubuh, sebagian masyarakat antri hendak menyeberang.

Di sisi lain dari video yang diperoleh Waspada dan sudah dilansir media ini menunjukkan tak sedikit warga selepas “menonton’ evakuasi beco yang jatuh dari trado ke sungai Lalla di waktu dan tempat berbarengan ini insiden terjadi.

Sekedar informasi, mobil trado yang memuat ekskavator dan jatuh di Sungai Lalla milik BPBD yang hendak menangani sebuah jembatan darurat tak jauh dari lokasi kejadian, bukan untuk proyek pribadi. WASPADA.id/Rahmad

Berita terkait:

  • Bagikan