Tafakur Yerusalem Tanah Suku Yabus Bangsa Kanaan Dan Falistin

(Potret Buram Perilaku Zionis Israel)

  • Bagikan
Tafakur Yerusalem Tanah Suku Yabus Bangsa Kanaan Dan Falistin

Yerusalem adalah kota kuno yang awalnya bernama kota Yebus. Disebut kota Yebus karena Yerusalem adalah tanah bangsa Kanaan yang didirikan oleh suku Yebus sejak 5.000 tahun yang lalu. Yebus adalah salah satu suku dari bangsa Kanaan yang merupakan keturunan dari Kanaan putra Ham salah satu anak dari nabi Nuh as. Dengan demikian Kanaan adalah cucu dari Nabi Nuh as.

Merekalah pemilik sah dan pendiri kota Yerusalem, bukan Zionis Israel. Adapun Falistin atau bangsa Palestina adalah keturunan dari Mizraim yang juga putra dari Ham. Hal Ini menunjukkan bahwa Kanaan dan Mizraim adalah bersaudara kandung, karena sama sama putra dari Ham bin Nuh as. Dimana kedua mereka itu telah menghuni wilayah Yebus atau Yerusalem sejak awal mulanya, yaitu sejak kurun waktu antara tahun 2.000 sampai 1.700 sebelum masehi.

Tanah bangsa Kanaan dan Falistin sangat luas meliputi Gaza, Tepi Barat, Lebanon, serta sebahagian Yordania, Suriah, dan Mesir Timur Laut. Bangsa Kanaan dan Falistin juga disebut bangsa Amori. Kanaan dalam bahasa Ibrani berasal dari kata Kana artinya keteraturan. Dalam bahasa Hurria Kanaan artinya Ungu.

Pada era zaman perunggu, orang-orang Kanaan dan Falistin disebut bangsa Phoenicia. Bangsa ini terkenal ahli navigasi pelayaran dan piawai dalam perdagangan, sehingga mereka dikenal sebagai bangsa yang maju.

Menurut data sejarah, bangsa Kanaan dan Falistin sudah ada sejak 2.000 hingga 3.000 tahun sebelum masehi. Berdasarkan data American Journal Of Human Genetics, para peneliti berhasil mengambil dan mengurutkan DNA dari 5 orang yang hidup di kota Sidon, Kanaan sekitar 3.700 tahun lalu, setelah dibandingkan dengan DNA dari 99 orang Libanon, para peneliti menemukan kecocokan 90 persen.

Salah seorang peneliti, Dr. Marc Haber dari Wellcome Trust Sanger Institute mengatakan, bahwa orang Libanon saat ini adalah bahagian dari keturunan langsung orang orang Kanaan dan Falistin. Setelah 400 tahun di bawah kepemimpinan Turki Usmani, lalu datang Inggris menjajah Palestina pada tahun 1917, sejak saat itu tidak ada lagi kedamaian di bumi Palestina. Dan atas dukungan Inggris Zionis Israel menduduki tanah Palestina.

Sejak Inggris memasukkan Zionis Israel ke Palestina, bangsa Yahudi terus bertambah, hal itu secara intens terjadi antara tahun 1930-1940, karena kekerasan terus meningkat, PBB akhirnya pada tahun 1947 membagi wilayah Palestina menjadi dua bahagian yaitu, untuk bangsa Arab Palestina dan Zionis Israel. Kemudian tanggal 15 Mei 1948 Zionis Israel mendeklarasikan kemerdekaan.

Dalam perang Al Nakhba (malapetaka), Zionis Israel berhasil menguasai sebagian besar wilayah Yordania dan Tepi Barat. Mesir menguasai Gaza, sementara Yerusalem dibagi dua oleh Zionis Israel yaitu, Yerusalem Timur dikuasai Yordania dan wilayah Barat dikuasai Zionis Israel.

Pasca perang enam hari 1967, Zionis Israel memasuki Semenanjung Sinai dan mengambil alih Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur, yang sebelumnya didominasi bangsa Palestina.

Selama 50 tahun terakhir ada lebih dari 600.000 warga Zionis Yahudi yang membangun pemukiman di Tepi Barat. Terhitung sejak hari Sabtu Subuh tanggal 7 Oktober 2023 Hamas Palestina kembali menyerang Zionis Israel, maka Zionis Israel membalas dengan membabi buta kepada rakyat sipil Palestina, diantara kekejaman Zionis Israel dalam pendudukan Palestina adalah menggunakan bom fosfor putih beracun terhadap warga Palestina di lingkungan Karama di Gaza Utara (Kementerian Luar Negeri Palestina lewat akun X resminya, Selasa 10 Oktober 2023).

Potret buram perilaku Zionis Israel terhadap bangsa Palestina disampaikan juga oleh pendiri European Observatory For Human Right, Rami Abdo dimana ia ikut mengunggah sebuah cuplikan video di Platform X yang disebutnya sebagai penggunaan Bom Fosfor Putih beracun oleh Zionis Israel di daerah padat penduduk di Barat Laut Kota Gaza. Konvensi Jenewa tahun 1980, telah melarang penggunaan Bom Fosfor Putih beracun di daerah padat penduduk.

Pada hari Sabtu tanggal 4 Nopember 2023 serangan masif militer Zionis Israel menjatuhkan bom tepat di atas gedung Universitas al Azhar di Gaza. Menurut Times Of Gaza, itu adalah kampus terakhir yang tersisa, namun kini semuanya telah luluh lantak oleh kekejaman yang tidak manusiawi dari pihak Zionis Israel. Kompas TV, tertanggal 5 Nopember 2023 menurunkan berita Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyebut pihaknya mungkin akan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Komentar Eliyahu tersebut dikecam berbagai pihak. Eliyahu juga menolak keras pengiriman bantuan kemanusian ke Gaza. Terhitung tanggal 8 Nopember 2023, setidaknya jumlah korban sipil akibat serangan Zionis Israel ke Gaza melampaui jumlah korban dalam perang di Ukraina.

Setidaknya 10.022 warga Palestina syahid dalam serangan Zionis Israel ke Gaza(aa.com.tr/id/dl). Sebulan Zionis Israel menyerang Gaza, angka korban yang jatuh, lebih banyak dibandingkan 20 bulan perang Rusia -Ukraina. Anadolu mengumpulkan dan membandingkan korban sipil di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Zionis Israel ke wilayah Palestina telah menewaskan 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak anak dan 2.641 wanita, serta melukai sedikitnya 24.000 orang. Khusus di Tepi Barat dan Yerusalem, Zionis Israel telah membunuh 155 warga Palestina selama 31 hari terakhir.

Sedangkan perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama 20 bulan baru menelan 9.806 korban sipil terbunuh. Realitas ini menunjukkan betapa brutal dan kejinya serangan Zionis Israel yang telah memakan korban 20 kali lipat dari korban perang Rusia-Ukraina.

Menurut data organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 40 persen dari 7.028 warga Palestina yang syahid dalam serangan Zionis Israel sejak 7 Oktober 2023, adalah anak-anak. Hal itu berarti setiap 1 jam 5 anak terbunuh di Gaza Palestina.

LSM Save The Children yang berbasis di Inggris mengungkapkan bahwa jumlah anak di bawah umur yang terbunuh di Palestina dalam 3 pekan terakhir, melebihi jumlah korban tewas dalam konflik di seluruh dunia pada tahun 2020, 2021, dan 2022.

Potret buram prilaku brutal Zionis Israel, juga terlihat pada saat mereka menjatuhkan bom pada Rumah Sakit Baptis Al Ahli Arabi dan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil. Begitu juga Rumah Sakit Al Sifa tempat ribuan orang terluka dan warga sipil yang mengungsi menjadi sasaran kekejaman tentara Zionis Israel.

Patut diduga Zionis Israel telah melakukan kejahatan perang karena serangan militernya secara langsung menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza. Apa yang dilakukan Zionis Israel di Palestina telah melanggar hasil Konvensi Jenewa tahun 1949. Penjajahan Zionis Israel kepada bangsa Palestina hanya menyisakan korban dan penderitaan.

Setiap peperangan selalu mencabik-cabik rasa dan marwah kemanusiaan.Oleh karenanya jangan ada lagi peperangan dan keserakahan, hiduplah di bumi dengan kedamaian dan ketentraman, sesuai nilai nilai normatif humanistik. Wallahu’alam. WASPADA.id

Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee), Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan