Makam Rasulullah SAW Di Kamar Rumahnya, Ini Adab Menziarahinya

  • Bagikan
Makam Rasulullah SAW Di Kamar Rumahnya, Ini Adab Menziarahinya
ZIARAH MAKAM RASULULLAH: Jemaah berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW di dalam Komplek Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (9/6). Waspada/Muhammad Ishak

MAKAM Rasulullah SAW dibuka 24 jam di dalam Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Pertanda, jemaah haji dan umrah dari berbagai belahan dunia dapat menziarahinya kapanpun. Berbeda dengan Raudhah, bahkan berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW tidak memerlukan izin atau tasreh dari otoritas negara setempat.

Menjadi incaran setiap muslim untuk menziarahi nabi dan rasulnya umat Islam, karena setiap jamaah haji atau umrah berkeinginan melepaskan kerinduannya secara langsung. Apalagi setiap jemaah banyak menerima titipan salam untuk baginda Rasulullah SAW.

Perlu diketahui, makam Rasulullah SAW berada dalam Komplek Masjid Nabawi, tetapi dahulu makam baginda rasul berada di luar masjid atau persisnya berada di dalam kamar tidur beliau bersama istrinya, Aisyah Ra. Tetapi setelah terjadi beberapa kali perluasan Masjid Nabawi, maka makam Rasulullah SAW kini berada dalam komplek masjid.

Selain makam Rasulullah SAW, disana juga terdapat dua makam sahabatnya, yakni Sayyidina Abu Bakar As Siddiq dan Umar Bin Khattab. Ketika mengunjungi makam rasulnya, umat Islam sekaligus telah menziarahi dua makam sahabat baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam menziarahi makam kekasih Allah SWT itu, umat Islam perlu memperhatikan adab atau etika. Meskipun sebagian besar etika ini dilakukan setiap umat Islam, namun sebagai pengingat sayogianya kita harus selalu menjaga adab-adab saat menziarahi Nabi Muhammad SAW.

Diantara etika yang perlu diperhatikan adalah, membaca shalawat kepada Rasulullah SAW, membaca doa masuk masjid, memberi salam saat berada di depan Makam Nabi Muhammad SAW dan menyampaikan salam disaat seseorang mewasiatkannya.

Adab lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengucapkan salam untuk kedua sahabat Rasulullah SAW yakni Sayyidina Abu Bakar As Siddiq dan Umar Bin Khatab. Sebelum meninggalkan Kota Madinah, setiap jemaah dianjurkan salat sunnah dan mendatangi Raudhah atau Taman Surga yang letaknya antara rumah baginda Rasulullah SAW dan mimbarnya.

Mengingat banyaknya jemaah yang berkeinginan berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW, maka diharapkan berziarah dicukupkan sekali dalam sekali berhaji atau umrah, apalagi jemaah yang usia lanjut.

“Berdesakan saat masuk ke masjid menuju makam Nabi Muhammad SAW akan menguras energi, sehingga sebaiknya jemaah lansia cukup sekali berziarah dan harus didampingi,” kata Mahdi Amas, jamaah Kloter 10 Embarkasi Aceh (BTJ).

Dia mengaku sangat berkeinginan menziarahi makam Nabi Muhammad SAW setiap selesai salat arbain di Masjid Nabawi, namun mengingat setiap ke masjid selalu mendampingi jemaah lansia yang satu kloter dengannya, maka dia hanya sekali ke Raudhah dan dua kali menziarahi Makam Rasulullah SAW.

“Pertama menziarahi Makam Rasulullah SAW adalah di hari pertama. Rencananya, ziarah kedua sebelum meninggalkan Kota Madinah,” tambah Mahdi Amas, seraya mengaku, seluruh jemaah di kloter itu telah menziarahi Makam Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan kesempatan mengunjungi Raudhah di dalam Masjid Nabawi. –Muhammad Ishak—

  • Bagikan