JAKARTA (Waspada): Mengelola restoran di tengah situasi ekonomi pasca hantaman pandemi Covid-19, memang bukan perkara mudah. Banyak diantaranya yang sulit bertahan atau terpaksa melakukan langkah efisiensi dengan berbagai cara untuk tetap ‘survive’.
Tetapi restoran d’ Seuhah Da Lada (dSDL) milik Sumarna Surapranata yang ada di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini membuktikan ketangguhan manajemen ‘hati’. Bagi Sumarna, keseluruhan isi restoran, termasuk 20-an orang pegawainya saat ini adalah keluarga.
“Meski situasi sulit luar biasa, bagaimana bisa saya melepas keluarga saya. Alhamdulillah di tengah situasi sesulit apapun saya mempertahankan pegawai saya, tidak ada PHK. Dibawa asyik aja,” seloroh Sumarna, pensiunan pejabat kementerian saat ditemui langsung di Restorannya, d’SDL Jakarta, pekan lalu.
Bagi Sumarna, menjalankan usaha restoran adalah minatnya. Setelah sukses memulai dSDL di wilayah Lembang, Bandung, dia optimis membuka dSDL di Jalan Bumi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Sama seperti yang ada di Lembang, dSDL Jalan Bumi tetap mengusung menu andalan Ayam Ngumpet,” sambung Sumarna.
Selama bulan puasa, dSDL tetap melayani tamu seperti biasa, termasuk pesanan lewat online dan para pelanggan setia. Bahkan ada diskon khusus bagi pelanggan yang mau menikmati menu berbuka puasa di dSDL.
“Kebanyakan pelanggan dSDL adalah para pekerja kantoran di sekitaran Kebayoran dan Senayan,” ujar Sumarna.
Kini, dengan jumlah pegawai yang tak berkurang sedikitpun sejak dibuka pertama kali, dSDL Jakarta tetap setia melayani pelanggan dan tamu yang datang. Berada di daerah strategis, Sumarna yang mengelola dSDL dibantu sang isteri, meyakini restorannya tetap eksis.
“Menu ayam ngumpet dan makanan khas Sunda lainnya menjadi kekuatan kami,” tandas Sumarna. (J02)