Anak Aniaya Orangtua Di Sidimpuan

  • Bagikan
Anak Aniaya Orangtua Di Sidimpuan
Pelaku pemukulan terhadap ayah dan ibunya, diamankan di Mapolres Padangsidimpuan. (Waspada/Ist)

P.SIDIMPUAN (Waspada): Tidak dikasih uang, Ismail Lubis, 30, penduduk Kelurahan Ujung Padang, Kota Padangsidimpuan, menganiaya ayah dan ibunya dengan memakai kayu.

Akibat kelakuan anak kandungnya itu, Syamsir Lubis mengalami patah tangan kiri, luka di kaki, kepala dan sakit di dada. Sedangkan Masliani Nasution (ibu kandung pelaku) mengalami luka di tangan kiri.

“Syamsul Lubis, paman pelaku, yang melaporkan ini ke kita. Ia tidak terima abangnya diperlakukan seperti itu. Meski pelakunya adalah keponakannya sendiri,” kata Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan melalui Kasi Humas Kompol L. Sialoho, Kamis (20/7/2023).

Menerima laporan tersebut, personel Satuan Reskrim langsung mengamankan pelaku dari rumahnya. Saat ini Ismail Lubis diamankan di Mapolres Padangsidimpuan.

Dijelaskan, peristiwa yang terjadi Rabu (19/7/2023) itu berawal dari pelaku memintai uang kepada ayah dan ibunya. Namun tidak dituruti karena memang kedua orangtuanya itu sedang tidak punya uang.

Selanjutnya, pelaku yang diduga memiliki kelainan jiwa itu marah. Lalu mengambil kayu dari luar rumah dan menghajar ayahnya. Sedangkan ibunya yang berupaya melerai, juga terkena imbas kemarahan anak kandungnya itu.

Menurut informasi di lapangan, Ismail Lubis pernah bekerja sebagai Satpam di SMA Negeri 5 Kota Padangsidimpuan. Namun sudah berhenti dan belakangan ini mengalami depresi.

Setiap hari dan secara berulang-ulang, pria yang kuat merokok itu memintai uang kepada ayah dan ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian orang lain. Pada saat kejadian itu, kebetulan kedua orangtuanya sedang tidak punya uang.

“Selama ini kuturuti sajanya apa yang ia minta, meskipun kami orang susah. Aku tidak mau dia selalu memukuli ayahnya. Kebetulan saat ini kami tak punya uang,” kata Masliani Nasuion.

Selanjutnya, Masliani menyampaikan harapan kepada pemerintah ataupun pihak-pihak yang peduli, agar sudi kiranya membantu mengobatkan anaknya itu ke rumah sakit jiwa. (a05)

  • Bagikan