The Power Of Emak-emak Berantas Narkoba Di Madina

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

Selain laki-laki, kaum wanita, ‘nauli bulung’ (remaja putri), ‘umak-umak’ (kaum ibu) dan para srikandi Mandailing Natal, tampil ke depan memberantas penyalahgunaan Narkoba.

Informasi dihimpun penulis, Rabu (24/5), arus perlawan penyalahgunaan Narkoba di Kab. Mandailing Natal mengalir deras, termasuk kaum perempuan.

“The power of emak-emak Madina, siap terdepan memberantas Narkoba,” dipampangkan di berbagai grup WA dilansir di media sosial.

Maklum saja, kekhawatiran terhadap ancaman Narkoba bisa menghancurkan masa depan generasi muda dan anak-anak. Nah, mereka menyingsingkan lengan baju untuk melawan. Tak bisa berdiam diri melihat kenyataan di depan mata yang memiriskan sukma.

Ada pemakai Narkoba ‘rintik’ (gila) di Madina, ada pemakai Narkoba menghantam ibunya sampai berdarah-darah. Perlawanan terhadap penyalahgunaan Narkoba semata-mata karena kepedulian dan kekhawatiran.

Sekali lagi, perlawanan ini bukan hanya ditunjukkan laki-laki, ‘naposo bulung’ (pemuda) dan kaum bapak, tapi juga remaja putri dan ibu-ibu. Mereka mencatatkan tinta emas sejarah perlawanan terhadap peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Madina.

Apa yang mereka tunjukkan di Pidoli dan Hutasiantar, Kec. Panyabungan, misalnya, adalah contoh nyata. Mereka menyatu memperkuat barisan yang sangat kuat melawan penyalahgunaan Narkoba sampai di tingkat desa. Mereka mengamankan tujuh orang kemudian diserahkan ke Mapolres.

Sedangkan ‘umak-umak’ dan ibu-ibu pengajian di Desa Tabuyung, Kec. Muara Batanggadis, mencatatkan sejarah perlawanan upaya memberantas penyalahgunaan Narkoba.

Kaum perempuan Tabuyung menyambangi beberapa rumah diduga pengedar Narkoba. Tidak tanggung-tanggung, 11 orang membuat surat pernyataan tidak akan mengedarkan Narkoba. Maju terus, the power of emak-emak Madina. WASPADA.id/Irham Hagabean Nasution

  • Bagikan