30 Peserta Ikut Kemah Konservasi

- Aceh
  • Bagikan

LOKOP (Waspada): Puluhan peserta dari kalangan mahasiswa dan siswa sukses mengikuti Kemah Konservasi 2023 di pinggir aliran sungai Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, 21-22 Oktober.

Sejumlah pemateri ikut diundang seperti Badrul Irfan dan Agung Dwi Nurcahya (HAkA), Hidayat Lubis (Forum Koservasi Alam Timur Aceh), Mahdi Ismail (Yayasan Konservasi Alam Timur Aceh), Musyawir (PWI Aceh Timur), Munandar Syamsuddin (Forum Jurnalis Lingkungan Aceh) dan beberapa fotografer lingkungan seperti Irwansyah Putra (Antara) dan Junaidi Hanafiah (Mogabay) serta Maimunzir (Videografer).

Kegiatan terlaksana berkat kerjasama Yakata dengan HAkA, FKL, FJL, PWI Aceh Timur dan Pemkab Aceh Timur. Kemah Konservasi kali ini dibuka Pj Bupati Aceh Timur, Syahril, S.STP, M.AP dan ikut dihadiri Reje Desa Bunin, Mustakirun, dan Sekdes Desa Bunin Sumarja serta para pengurus Lembaga Pengelola Hutan Gampong (LPHG) Bunin.

Selama berlangsungnya kegiatan selama dua hari, peserta diwajibkan apel pagi, apel malam dan salat berjamaah. Usai kegiatan, peserta diberikan sertifikat dan dana pengganti transportasi. Selama dua hari, kegiatan dipandu Muhammad Ishak dari Harian Waspada yang juga Kabid Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PWI Aceh Timur.

“Kita memberikan apresiasi untuk semua lembaga yang telah mendukung kegiatan ini, sehingga pengetahuan konservasi bisa dicicipi perwakilan siswa dan mahasiswa yang ada di Aceh Timur,” kata Ketua Yakata, Zamzami Ali, kepada Waspada, usai menutup Kemah Konservasi 2023, Minggu (22/10).

30 Peserta Ikut Kemah Konservasi

Lokasi yang dipilih sengaja berada di titik yang tidak memiliki sinyal handphone (HP), sehingga seluruh peserta fokus dalam menyerap materi dari sejumlah pemateri selama dua hari. “Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Peserta, panitia dan pemateri sama-sama menginap di tenda atau kemah yang kita siapkan,” tambah Zamzami Ali.

Dia juga apresiasi pihak sekolah dan kampus, karena ikut berpartisipasi dalam mengirimkan siswa dan mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut di lokasi yang jaraknya lebih 100 kilometer dari Kota Idi. “Mudah-mudahan kita melaksanakan kegiatan ini di tahun depan, sehingga harapannya tentu dukungan semua pihak,” demikian Zamzami Ali.

Para peserta mengaku bangga mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan tersebut, karena banyak sekali ikut dan pengetahuan konservasi diajarkan selama berlangsungnya Kemah Konservasi 2023. Apalagi lokasinya sangat alami, asri dan indah berada di pinggir aliran sungai Peureulak – Lokop.

“Kita berharap ke depan masih mendapatkan kesempatan yang sama dalam berbagai kegiatan pelatihan konservasi dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan untuk menjadi barisan muda dan generasi yang akan menjaga alam dan hutan,” kata Raja. (b11)

  • Bagikan