Gen Z Bisa Apa?

  • Bagikan
Gen Z Bisa Apa?

Oleh Feri Irawan, SSi., MPd

Gen Z setidaknya harus memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan yang terjadi, kemampuan membangun kecepatan di segala lini, berani mengambil risiko atas keputusan yang diambil, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi…

Ada satu adagium Arab yang populer di Indonesia tentang anak muda. Bunyinya kira-kira begini, “Syubbanul yaum, rijalul ghad”. Artinya, orang muda hari ini adalah tokoh masa depan. Ungkapan ini terkait pentingnya peran dan kontribusi orang muda dalam memimpin masa depan. Dengan kata lain, perkembangan dan kualitas orang muda hari ini akan berdampak besar pada arah dan kemajuan masyarakat di masa yang akan datang termasuk anak muda punya peran strategis dalam kehidupan sosial politik negeri ini.

Islam mendorong orang muda untuk terlibat dalam urusan publik, dan menjadi pemimpin. Dorongan ini akan banyak sekali kita jumpai dalam pelbagai ayat yang termaktub dalam Al-Qur’an, dan juga di hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan tentang pentingnya kepemimpinan dan peran pemuda dalam masyarakat. Siapa saja bisa menjadi pemimpin, terlebih di era demokrasi terbuka saat ini. Dengan demikian, orang muda harus tampil ke depan, mengambil bagian dari arus demokrasi. Ada banyak orang tua, usianya sudah lebih dari cukup. Namun, leadership tidak ada. Di sisi lain, banyak generasi muda yang berprestasi. Meski terbilang muda, namun memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dalam memimpin. Tentunya, anak muda seperti ini, layak diberi kesempatan. Hitung-hitung bisa menjadi role model bagi anak-anak muda lainnya.

Indonesia Emas

Indonesia 2045 masih 21 tahun lagi hitung mundur dari sekarang. Ini artinya, Gen Z yang yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012, 21 tahun lagi akan menjadi penduduk berusia produktif pada 2045 mendatang. Generasi dari merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak. Di tangan merekalah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan.

Pertanyaannya, apa yang sudah disiapkan gen Z menuju impian Indonesia menjadi generasi emas 2045 di saat teknologi yang semakin berkembang?

Di tengah dinamika global yang semakin kompleks dan perubahan teknologi yang pesat, peran gen Z menjadi semakin penting dalam mengarahkan arah perkembangan dunia. Pasalnya, gen Z hari ini tumbuh dan hidup di tengah-tengah revolusi teknologi. Mereka memiliki akses ke informasi dan alat-alat yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan pengetahuan teknologi yang mendalam, mampu menciptakan solusi inovatif untuk berbagai masalah global. Kolaborasi global yang dimungkinkan oleh teknologi memungkinkan gen Z untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan lintas batas.

Tidak sekadar itu saja, gen Z juga harus memiliki kecerdasan yang komprehensif, karakter yang kuat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, serta berperadaban unggul.

Sejak masa lalu dalam sejarah bangsa Indonesia telah banyak sekali tokoh pemuda yang kemudian lahir sebagai pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Orang muda memiliki energi, semangat, dan ide-ide segar yang memungkinkan mereka untuk menjadi katalisator perubahan yang signifikan dalam masyarakat. Sejarah masa lampau Indonesia, ditorehkan oleh banyak orang muda yang memiliki semangat dan tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan dan masa depan yang lebih baik bagi bangsa. Orang muda ini mengisi Indonesia dengan cerita apik, heroik, dan luar biasa. Lihat Soekarno, Hatta, M Yamin, Sjahrir, Moh Hatta dan anak muda lain.

Bonus Demografi

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), anak muda menjadi kelompok pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang. Generasi muda berusia usia 22-30 tahun akan mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta. Separuh dari mereka akan menjadi pemilih pemula. Lebih jauh lagi, dari data Bappenas, diprediksi pada tahun 2045, ketika Indonesia berusia 100 tahun, orang muda dengan usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk Indonesia yang diprediksi 300 juta keseluruhan penduduk Indonesia. Tentu itu bonus demografi yang besar bagi Indonesia, dan modal yang cukup untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan menjadi generasi Emas 2045.

James Canton, seorang futurolog, menyatakan ramalannya melalui bukunya yang berjudul The Extreme Future, bahwa ada sepuluh tantangan yang akan dihadapi manusia di tahun 2025. Beberapa di antaranya, yaitu perubahan iklim, krisis energi, ancaman terorisme, globalisasi dan benturan kebudayaan, serta perkembangan teknologi. Terkait tantangan tersebut, Indonesia memerlukan fondasi yang kuat agar dapat bertahan dalam menghadapinya. Salah satunya dengan menyiapkan generasi muda agar menjadi pemimpin masa depan yang cekatan, tangguh, dan mau turun tangan melakukan aksi nyata untuk menjawab dan mengatasi berbagai tantangan tersebut.

Karakter Yang Kuat

Untuk menjadi pemimpin di masa depan, gen Z setidaknya harus memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan yang terjadi, kemampuan membangun kecepatan di segala lini, berani mengambil risiko atas keputusan yang diambil, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi, dan siap merespons kejutan-kejutan yang akan datang sewaktu-waktu karena cepatnya kemajuan teknologi.

Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula sebuah kemustahilan bagi para pemuda generasi penerus bangsa. Dari banyaknya diskursus tentang konsep pemimpin atau kepemimpinan, satu hal yang menarik untuk dibahas adalah soal karakter pemimpin atau syarat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan menjadi pemimpin. Untuk membentuk pemimpin muda mumpuni yang berkualitas, generasi muda hari ini perlu memiliki jiwa kompetisi dengan bangsa lain

Sosok calon pemimpin muda masa depan, bukan hanya pandai dalam hal intelektualitas tetapi juga dalam hal spiritual. Gen Z sebagai calon pemimpin masa depan harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa ini.

Indonesia membutuhkan gen Z yang berani, bijak, dan memiliki imajinasi, serta mimpi besar untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah dan mempertahankan hal–hal yang sudah baik. Hadirnya gen Z sebagai calon pemimpin masa depan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia agar bangsa ini dapat hidup lebih baik lagi.

Maka munculnya fenomena pemimpin-pemimpin muda di arena pemilihan kepala daerah pastinya membawa harapan tersendiri bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia. Kita berharap ke depan akan banyak muncul pemimpin-pemimpin muda yang menjadi kepala daerah di Indonesia. Terbukti di beberapa daerah di Indonesia yang dipimpin oleh anak muda memiliki kinerja pelayanan pemerintahan yang optimal.

Penulis adalah Kepala SMK Negeri 1 Bireuen dan Ketua IGI Daerah Bireuen.

  • Bagikan