Merawat Kontribusi Pemuda

  • Bagikan
<strong>Merawat Kontribusi Pemuda</strong>

Oleh Muhammad Iqbal, M.Pd

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri pemuda, salah satunya dengan banyak mendengarkan dan membaca cerita inspiratif dari pemuda-pemuda yang telah berkontribusi bagi bangsa. Melalui cara tersebut diharapkan seorang pemuda mampu meningkatkan dan mempertahankan motivasi dalam dirinya

Dalam setiap panggung peradaban, pemuda selalu menjadi lakon utamanya. Jiwa muda penuh gelora, ditambah semangat yang terus berkobar membuat mereka mampu maksimal melaksanakan perannya. Lihatlah sejarah bangsa kita, Mengutip tulisan (Setyowati, 2019) mulai dari masa kolonial, proklamasi kemerdekaan, masa revolusi, hingga gerakan reformasi untuk menggulingkan rezim otoriter Orde Baru pada tahun 1998. Pemuda selalu turut serta dalam setiap peristiwa penting yang menentukan masa depan bangsa tersebut. Oleh karena itu potensi besar ini harus senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan.

Namun bagaimana realita pemanfaatan potensi besar tersebut saat ini?, Di tengah pengaruh globalisasi yang semakin tidak terkendali, merosotnya moral pemuda seolah tidak dapat diantisipasi. Sehingga membuat potensi besar dari peran pemuda tidak mampu terealisasi. Lihatlah berbagai kasus yang terjadi, mulai dari narkoba, perjudian, pergaulan bebas, hingga pembunahan, hampir semua melibatkan pemuda sebagai pelakunya.

Suatu fenomena yang menyayat hati, di saat kehadiran pemuda diharapkan membawa perubahan, namun malah menambah masalah baru bagi bangsa. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, maka semangat kontribusi yang dicontohkan pemuda terdahulu mesti dirawat sepanjang waktu.

Meski demikian, merawat kontribusi pemuda bukanlah hal mudah, ada banyak tantangan yang mesti dihadapi, apalagi di tengah perkembangan teknologi canggih sekarang ini, menyebabkan arus informasi sangat cepat bertransmisi, berbagai budaya asing yang jauh dari nilai-nilai luhur bangsa dengan mudah di akses seluruh pemuda.

Jika mereka tidak mampu menyaringnya dengan baik, maka pelbagai pesan negatif akan mudah masuk dan mempengaruhi pola pikir pemuda, sehingga membuat mereka lupa akan jati diri bangsa, bahkan semangat kontribusi yang mulai dipupuk ujung-ujungnya akan kembali sirna. Untuk itu diperlukan pelbagai upaya agar semangat kontribusi para pemuda dapat terus menyala.

Upaya Merawat Kontribusi

Pelbagai upaya tersebut mesti diawali dengan membangun kesadaran peran Pemuda, sebab saat ini masih banyak pemuda yang belum paham akan perannya. Mengutip tulisan Nestiyanto Hadi dalam buku belajar merawat Indonesia, setidaknya ada beberapa peran yang mesti dilakukan oleh pemuda.

Di antaranya sebagai agen perubahan, kekuatan moral dan cadangan keras. Pelbagai peran tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan yang mesti dihadapi, mulai dari tantangan akademik hingga tantang finansial. Namun Nestiyanto mengatakan, bahwa semua itu adalah dinamika untuk memperkuat komitmen pemuda dalam berkontribusi bagi bangsa.

Ketika kesedaran telah terbangun, langkah selanjutnya adalah dengan membekali pendidikan berkualitas bagi pemuda. Sebab bagaimanapun juga untuk melakukan kontribusi, seorang pemuda mesti dibekali kemampuan yang mumpuni, sehingga kebermanfaatan kontribusi yang diberi dapat benar-benar dirasakan bagi setiap orang. Karena dilakukan berdasarkan keilmuan yang dimiliki, bukan tanpa keahlian sama sekali.

Untuk itu, berbagai upaya mesti dilakukan mulai dari pendidikan formal maupun non formal, semuanya harus diikuti. Begitu juga dengan budaya literasi di kalangan pemuda yang harus terus dipupuk. Jika upaya tersebut terus dilakukan maka akan tercipta pemuda yang benar-benar memiliki kapasitas bukan sekedar hafal teori tanpa kontribusi yang jelas.

Tidak hanya itu, ilmu yang mereka miliki dapat juga mengantarkan mereka menjadi pemuda berprestasi di bidangnya masing-masing. Baik itu di bidang akademik, sastra, maupun olahraga. Seperti yang diwujudkan oleh pelbagai atlit olahraga Indonesia, berkat kehebatan yang dimiliki, berhasil membuat mereka meraih prestasi di mancanegara. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa. Untuk itu sebagai pemuda, jangan pernah mengeluh dan berputus asa dalam meningkatkan kapasitas diri. Manfaatkan semua kesempatan dan peluang yang ada.

Setelah kapasitas terpenuhi, langkah selanjutnya adalah dengan menempatkan pemuda pada wadah atau lingkungan yang tepat dalam berkontribusi berdasarkan keilmuan yang dimiliki. Saat ini ada banyak komunitas, organisasi, dan lembaga yang dapat dijadikan oleh pemuda sebagai lingkungan atau sarananya berkontribusi, mulai dari bidang pendidikan, energi, ekonomi, budaya, politik dan berbagai bidang lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh pemuda inspiratif Gamal Albinsaid, pemuda yang sekarang telah terjun di dunia politik tersebut, telah berkontribusi banyak dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Klinik Medika yang dibuatnya berhasil mengubah sampah menjadi asuransi kesehatan yang dapat diperoleh oleh siapapun. Sungguh kontribusi yang berarti, semoga dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pemuda Indonesia hari ini.

Agar semangat kontribusi terus melekat dalam diri, langkah terakhir yang harus dilakukan setiap pemuda adalah dengan terus memotivasi diri untuk selalu berkontribusi dalam setiap situasi dan kondisi. Karena semangat seseorang tidak selalu ‘on fire’ terus, terkadang ada kondisi dimana semangat seseorang sedang menurun. Sehingga apabila seorang pemuda tidak memiliki motivasi yang kuat, maka semangat kontribusi yang awalnya melekat kuat, perlahan akan hilang di telan zaman.

Untuk itu ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri pemuda, salah satunya dengan banyak mendengarkan dan membaca cerita inspiratif dari pemuda-pemuda yang telah berkontribusi bagi bangsa. Melalui cara tersebut diharapkan seorang pemuda mampu meningkatkan dan mempertahankan motivasi dalam dirinya.

Para pendahulu bangsa menaruh harapan besar terhadap peran pemuda, hal tersebut ditunjukkan dari ungkapan Ir. Soekarno yang kerap dijadikan kalimat untuk memotivasi anak-anak muda. Presiden pertama Indonesia tersebut mengatakan “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Kalimat sederhana, namun penuh makna, yang apabila terus dihayati membuat semangat pemuda terus bergelora. Selain itu, momentum sumpah pemuda yang diperingati setiap tahunnya, semoga menjadi titik balik dalam merawat kontribusi pemuda sepanjang masa. Jika semangat tersebut senantiasa terjaga dalam diri pemuda, maka proses mewujudkan bangsa yang sejahtera bukanlah wacana. Semoga.

Penulis adalah Guru SMP IT Al Kahfi & Pengurus FLP Sumatera Barat.

  • Bagikan