Meski Murah, Balon Hidrogen Bukan Alternatif

  • Bagikan
Sheila Saharani Br Padang, S.TP (Waspada/Ist)
Sheila Saharani Br Padang, S.TP (Waspada/Ist)

MARAKNYA balon udara membuat beberapa penjual dan konsumen memandang sebelah mata mengenai resiko penggunaan balon udara sebagai dekorasi di berbagai kesempatan. 

Sejatinya, balon udara berisikan gas helium karena dianggap mampu menghindari segala resiko. Balon udara digunakan berbagai kalangan, anak-anak hingga orang dewasa. Namun acap kali balon udara ditemukan berisi gas hidrogen yang sangat tidak dianjurkan penggunaannya. 

Belakangan, kerap dijumpai kasus balon udara meledak yang tak lain berisikan gas hidrogen. Seperti yang belum lama ini terjadi, balon udara meledak dan mengeluarkan api saat perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di SDN 01 Cimuning, Bekasi yang menyebabkan sepuluh guru mengalami luka.

Masyarakat kerap menilai bahwa penggunaan gas hidrogen dapat menjadi pengganti gas helium, meski jauh lebih mahal. Namun keduanya memiliki kesamaan, yaitu memiliki massa lebih ringan dibandingkan udara bebas, sehingga balon yang diisi gas hidrogen maupun helium mampu mengambang secara bebas. 

Di sisi lain, gas hidrogen pada penggunaan balon udara justru dapat menimbulkan masalah baru karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait bahaya penggunaannya. Sifat gas hidrogen mudah terbakar bila bercampur udara sehingga dapat mengakibatkan api atau ledakan dan menyambar orang yang berdekatan dengan balon gas itu. Bahkan mampu menghasilkan kebakaran yang tak terlihat karena nyala api dari hidrogen tidak kasaf mata. 

Meski tidak seperti gas hidrogen, gas helium justru sulit terbakar, bahkan jika terkena percikan api sehingga lebih aman digunakan untuk balon udara sebagai dekorasi baik di dalam maupun di luar ruangan.

Gas hidrogen umumnya diperoleh melalui reaksi seng dengan asam klorida encer. Asam klorida bereaksi dengan seng menghasilkan uap yang disebut gas hidrogen. 

Di laboratorium, gas hidrogen tergolong ke dalam zat kimia berbahaya dan memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap, seperti sarung tangan berinsulasi, jas laboratorium, pelindung mata, wajah dan sepatu.

Pelindung indra manusia tidak dapat dengan mudah mendeteksi keberadaan gas hidrogen dan mungkin tidak dapat dengan mudah mendeteksi nyala api hidrogen. WASPADA.id

Oleh: Sheila Saharani Br Padang, S.TP (Mahasiswa Magister Ilmu Pangan USU) dan Prof. Ir. Hotnida Sinaga, M.Phil. Ph.D (Dosen Magister Ilmu Pangan USU)

  • Bagikan