Pentingnya Mengontrol Lemak Visceral Dalam Tubuh

  • Bagikan

Lemak penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai sumber energi, menunjang fungsi otak, membantu penyerapan vitamin, menunjang produksi hormon dan pertumbuhan sel. Namun jika jumlahnya berlebih terutama lemak pada rongga perut akan sangat berbahaya bagi tubuh.

Lemak lemak dalam tubuh terbagi menjadi subkutan (subcutaneous fat) yang letaknya di bawah kulit dan bisa dengan mudah ditemukan di sekitar lengan, kaki atau perut yang mudah teraba, dan lemak visceral (visceral fat) yang terletak pada rongga perut dan melekat langsung atau menyelubungi organ vital seperti hati, perut dan usus. Lemak visceral tidak jarang ditemukan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Pola hidup tak sehat berpotensi menyuburkan lemak visceral yang ternyata berbahaya bagi tubuh. Lemak yang menumpuk di organ dalam rongga perut berpotensi memicu berbagai penyakit seperti diabetes militus, stroke, dan jantung. Selain itu studi terbaru menunjukan bahwa kegemukan dan kandungan lemak visceral berlebih dapat menyebabkan penuaan otak. Studi lainnya menyebutkan bahwa lemak perut yang menumpuk berdampak pada kesehatan mental. Temuan ini menambah panjang bahaya lemak visceral bagi kelangsungan hidup manusia.

Sebuah penelitian di Kanada yang dipublikasikan di JAMA Network pada 2022 mengungkap kaitan antara kegemukan dan tumpukan lemak di rongga perut dengan kecerdasan kognitif yang berhubungan dengan aspek memori, kemampuan nalar, perencanaan, serta strategi berfikir seseorang. Penelitian mengungkap bahwa mereka yang kegemukan memiliki skor Digital Symbol Substitution Test (DSST) dan Montreal Cognitive Assessment (MoCA) yang lebih rendah. Skor DSST menunjukan hasil pengukuran koordinasi visual motoris meliputi ketelitian, kecepatan, konsentrasi, ingatan mekanik dan pengenalan kembali. Sedangkan skor MoCA menunjukan hasil deteksi gangguan kognitif pada otak. Hasil penelitian juga mengungkap bahwa kegemukan dan tumpukan lemak visceral mengakibatkan penuaan otak, dimana otak menjadi lebih tua tiga tahun lebih cepat.

Penelitian lain yang dilakukan di Oklahoma, Amerika Serikat pada 2021, mengungkapkan bahwa kegemukan dan tumpukan lemak visceral berdampak pada kesehatan mental, terutama pada wanita. Dibanding pria yang kegemukan, wanita yang kegemukan lebih sensitif dan lebih mudah mendevaluasi diri berdasarkan penilaian negatif dari orang-orang sekitar terkait bentuk tubuhnya. Rasa malu yang muncul sebagai salah satu bentuk emosi, berpotensi meningkatkan produksi hormon kortisol yang pada akhirnya berdampak pada akumulasi lemak visceral, sehingga berpotensi menjadi semakin gemuk.
Mengingat bahaya lemak visceral, penting bagi kita untuk menjaga agar lemak ini tidak menumpuk secara berlebihan. Kita perlu mengetahui kadar lemak visceral dalam tubuh kita dengan melakukan pengukuran secara berkala. Kadar lemak visceral dapat diukur dengan cara membandingkan lingkar perut dengan lingkar pinggul, atau lingkar pinggang dibagi lingkar pinggul. Rasio pinggang-perut di atas 85 pada wanita dan di atas 90 pada pria menunjukan obesitas perut dan berisiko tinggi mengalami kelebihan lemak visceral.

Pengukuran kadar lemak visceral yang lebih akurat dapat meggunakan timbangan badan Body Composition Monitor (BCM). Alat ukur BCM merupakan alat ukur berbagai parameter penyusun komposisi tubuh selain lemak visceral dan berat badan yaitu indeks masa tubuh, persentase lemak tubuh, persentase otot rangka, dan metabolisme istirahat. Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan.

Persentase lemak tubuh adalah perbandingan masa lemak tubuh dengan berat badan total yang ditampilkan secara persentase. Persentase otot rangka adalah rasio otot yang melekat pada tulang yang digunakan untuk menggerakan tubuh. Metabolisme istirahat merupakan indikator jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna agar dapat menyediakan cukup energi agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

BCM bekerja dengan menggunakan Bioelectrical Impedance. Otot, pembuluh darah dan tulang merupakan jaringan tubuh yang memiliki kandungan air tinggi yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah.

Lemak tubuh merupakan jaringan yang memiliki daya hantar listrik yang kecil. Alat ukur BCM mengirimkan arus listrik yang sangat lemah yaitu 50 kHz dan kurang dari 500 A melalui tubuh untuk menentukan jumlah lemak jaringan. Arus listrik yang lemah ini tidak terasa saat mengoperasikan alat ukur BCM. Untuk menentukan komposisi tubuh, alat ini menggunakan impedansi listrik, bersama dengan informasi tinggi, berat, usia, dan jenis kelamin yang telah diinputkan sebelumnya untuk menghasilkan pengukuran yang akurat.

Menciptakan kebiasaan baru yakni mengontrol lemak visceral dalam tubuh yang diawali dengan mengukur komposisi tubuh tentunya tidak mudah. Tapi mengingat risiko besar yang dihadapi akibat tumpukan lemak visceral dalam tubuh, kebiasaan baru ini tentunya akan lebih mudah dijalani.

Pentingnya Mengontrol Lemak Visceral Dalam Tubuh
Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia
  • Bagikan