Peran E-Commerce Sebagai Alat Bantu Penjualan Masa Kini

  • Bagikan
Peran E-Commerce Sebagai Alat Bantu Penjualan Masa Kini


 
SISTEM informasi dan teknologi sangat memengaruhi kemudahan masyarakat dalam melakukan banyak hal, terutama berwirausaha.

Saat ini banyak masyarakat memanfaatkan sosial media dalam bentuk e-commerce sebagai sarana untuk berwirausaha. Pada tahun 2022 pengguna aktif sosial media di Indonesia mencapai 170 juta (62,8% dari jumlah populasi di Indonesia), hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia memiliki akun sosial media.

Sedangkan untuk platform yang paling banyak digunakan adalah Tiktok sebanyak 94,7% , dari jumlah populasi, di urutan kedua ada Youtube sebanyak 93,8%, diikuti Instagram sebanyak 87,6%, dan diurutan keempat ada Facebook sebanyak 83,5%.

Dengan melihat data tersebut tentunya menjadi peluang bagi mereka yang baru memulai usaha dan tidak tau bagaimana cara mempromosikannya.

Belakangan banyak bermunculan influencer atau selebgram, mereka adalah seseorang yang memiliki banyak pengikut di akun media sosialnya. Masyarakat yang memiliki suatu usaha, bisa memakai jasa para influencer tersebut untuk mempromosikan produk mereka.

Tentunya dengan sosial media produk yang dibuat akan semakin luas dan berkembang oleh zaman teknologi sekarang. Seseorang dapat memasarkan  produk melewati batas tertentu.

Perkembangan e-commerce di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat. Apabila dibandingkan dengan negara lain yang ada di sekitar kita. Seperti yang dapat Anda lihat sendiri, kalau e-commerce semakin menjamur seiring berjalannya waktu.

Tentunya hal ini juga menyesuaikan dengan permintaan pasar yang semakin menggandrungi kegiatan perbelanjaan online. Selain platform sosial media yang disebutkan di atas, saat ini dapat kita lihat sudah banyak bermunculan e-commerce seperti Lazada ,Tokopedia, Bukalapak, Shoppe, dan lainnya.

Tercatat pada tahun 2022 berdasarkan hasil survey, sebanyak 91,3% pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce, dimana Indonesia menempati posisi pertama, disusul Inggris dengan 87,9%, lalu posisi ketiga ada Filipina sebesar 87,2%, dan sekitar 85% pengguna internet di Thailand dan Malaysia yang memanfaatkan layanan e-commerce.

Dengan adanya e-commerce tersebut akan sangat mudah bagi pelaku usaha memasarkan produknya kepada konsumen di luar sana. Bahkan saat ini dengan pesatnya kemajuan teknologi, seseorang bisa membuka peluang usaha tanpa modal, hal ini disebut dengan dropshipper merupakan suatu bisnis penjualan di mana Dropshipper hanya perlu memasarkan dan menjual produk dari pihak lain, tanpa harus membeli atau menyetok produk tersebut terlebih dahulu.

Bahwa dapat kita liat banyak kaum milenial sekarang yang melakukan ini untuk menambah pendapatan mereka. Selain itu dengan melakukan hal ini penjual tidak perlu pusing membuka toko untuk berjualan dan para pembeli juga tidak perlu ke luar rumah untuk membeli kebutuhannya.

Penulis Dr Endang Sulistya Rini SE MSi (Dosen S2 Ilmu Manajemen USU) dan Michael Hutapea SE (Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen USU)

  • Bagikan