Perbedaan Aturan UTBK 2023

  • Bagikan
<strong>Perb</strong><strong>e</strong><strong>daan </strong><strong>A</strong><strong>turan UTBK 2023</strong><strong></strong>

Oleh dr Robert Valentino Tarigan, SPd, SH, MH

Daya tampung jalur UTBK SBMPTN pun meningkat dari tahun 2021 sebanyak 197.567, sedangkan tahun 2022 daya tampungnya menjadi 213.406. Tentu tidak semua pendaftar yang mengikuti UTBK SBMPTN 2022 akan langsung diterima

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi mengubah aturan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023. Aturan SBMPTN 2023 yang paling berubah, dihapusnya Tes Kemampuan Akademik (TKA). Tidak ada lagi tes mata pelajaran, yang ada hanya Tes Potensi Skolastik atau TPA. Hal ini diungkapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat acara konferensi pers Merdeka Belajar episode ke-22. Nantinya, hanya tes potensi skolastik yang akan diujikan pada SBMPTN 2023.

Alasan dihapusnya tes mata pelajaran atau TKA, karena baik siswa dan guru terbebani dengan latihan dan belajar materi pelajaran Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN sesuai pemilihan kelompok ujian. Selain itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mata pelajaran (Mapel) tertentu.

Kemendikbud Ubah Aturan Seleksi SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri PTN 2023 Siswa pun pada akhirnya hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sementara mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak penting. Inilah, pada akhirnya kualitas pembelajaran menjadi menurun.

Orangtua juga terbebani dengan biaya yang tidak sedikit untuk bimbingan belajar (bimbel) para siswa dalam menghadapi SBMPTN. Sehingga, siswa dari keluarga kurang mampu lebih sulit untuk masuk PTN.

Seleksi nasional berdasarkan prestasi menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN). Sebelumnya, Mendikbudristek menyampaikan bahwa pada jalur SNMPTN calon mahasiswa dipisahkan berdasarkan jurusan di pendidikan menengah.

Transformasi seleksi nasional masuk PTN yang kedua adalah seleksi nasional berdasarkan tes. Nantinya, seleksi akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Sebelumnya, diungkapkan Mendikbudristek bahwa pada jalur SBMPTN ujian dilakukan dengan menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran yang secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran dan peserta didik kurang mampu menjadi lebih sulit untuk dapat sukses pada jalur ini.

Jika mengacu pada pelaksanaan UTBK SBMPTN tahun 2022, lulusan dua tahun sebelumnya, yaitu tahun 2021 dan 2020 masih diperkenankan mendaftar. Terkait UTBK SBMPTN tahun 2023, memang belum ada informasi secara resmi. Meskipun demikian, jika mengacu pada informasi UTBK SBMPTN tahun sebelumnya, maka pendaftar yang bisa mengikuti UTBK SBMPTN tahun 2023 adalah lulusan tahun 2023, lulusan tahun 2022, dan lulusan tahun 2021.

Tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, SNBT menjadi proses seleksi masuk PTN 2023 yang meliputi tes terstandar berbasis komputer yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.

Berikut beberapa perubahan pada Seleksi Perguruan Tinggi Negeri tahun 2023: 1.Pada SBMPTN 2023, TKA dihapus dan calon peserta SBMPTN tak harus fokus pada mata pelajaran sesuai kelompok ujian. Tidak ada lagi siswa yang harus belajar fisika, kimia, biologi, atau geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi demi masuk PTN pilihan.

2.Soal yang diujikan SBMPTN 2023 akan berupa penalaran, bukan hafalan; 3.Calon peserta SBMPTN 2023 hanya akan mengikuti Tes Potensi Skolastik (TPS) yang berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran pemecahan masalah. Tes Potensi Skolastik akan mengukur kemampuan bernalar siswa berdasarkan dengan materi:

Potensi kognitif. Di sini siswa dituntut menggunakan kemampuan berlogika untuk menganalisis permasalahan yang disajikan dalam soal.

Penalaran matematika. Di sini akan dipresentasikan soal dalam suatu data konteks dalam situasi yang real, dan siswa didorong untuk melakukan analisis mendalam tentang situasi tersebut, dan siswa harus bisa menggunakan informasi yang ada untuk memecahkan suatu permasalahan dan menjawab pertanyaan tersebut.   

Literasi dalam bahasa Indonesia. Tes literasi bukan mengenai teknik membaca atau bisa menggunakan bahasa, tetapi mengerti esensi suatu bacaan, dan bisa melakukan analisis terhadap apa yang dimaksud di dalam argumen,  dalam bacaan tersebut.

Literasi dalam bahasa Inggris. Dalam literasi bahasa Inggris pun sama, literasi yang mendalam, bukan untuk mengetes kemampuan bahasa secara dangkal, tetapi mengetes logika dan analisis dalam suatu bacaan.     

SBMPTN 2023

Jadi jalan satu-satunya bagi siswa-siswi yang ingin masuk PTN 2023 yaitu harus banyak banyak berlatih mengerjakan soal-soal yang sesuai dengan standar soal SBMPTN 2023, dengan sering berlatih mengerjakan soal-soal kemampuan bernalar siswa-siswi akan terasah dalam memahami wacana yang ada pada soal, karena ingat soal SBMPTN 2023 berupa penalaran bukan hafalan.

Pengelola ruang kelas harus mengatur ruang untuk penyelenggaraan kuliah Sosiologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Antropologi, Biologi dan Kimia. Keenam ruang tersebut tersusun dengan kondisi sebagai berikut :

Ruang Sosiologi terletak persis di sebelah kanan ruang Antropologi; Ruang Bahasa Inggris terletak persis di kanan ruang Biologi; Ruang Bahasa Indonesia terletak tiga ruang di kiri ruang Antropologi; Ruang Bahasa Inggris terletak dua ruang di sebelah kanan ruang Bahasa Indonesia; Ruang Kimia terletak paling kanan.

Apabila kelas Bahasa Indonesia bertukar posisi dengan kelas Antropologi dan kelas Kimia kosong, kelas apakah yang berada di tengah? a.Biologi, b.Sosiologi, c.Antropologi, d.Bahasa Inggri, e.Bahasa Indonesia

Daya tampung jalur UTBK SBMPTN pun meningkat dari tahun 2021 sebanyak 197.567, sedangkan tahun 2022 daya tampungnya menjadi 213.406. Tentu tidak semua pendaftar yang mengikuti UTBK SBMPTN 2022 akan langsung diterima.

Berdasarkan data dari LTMPT melalui media sosial instagram, berikut ini data hasil seleksi SBMPTN beserta persentase yang diterima. Kelompok ujian Saintek: Jumlah peserta 359.791 diterima 88.703 (24,65%) Kelompok ujian Soshum: Jumlah peserta 372.714 diterima 86.801 (23,29%) Kelompok ujian Saintek dan Soshum: Jumlah peserta 68.347 diterima 17.306 (25,32%) Daya tampung jalur UTBK SBMPTN 2022 sebanyak 213.406 tidak seluruhnya terpenuhi. Sebab, jumlah daya tampung yang tidak terpenuhi ada 20.596..

Peserta difabel diizinkan mendaftar UTBK SBMPTN 2022, total jumlah peserta yang mengikuti seleksi ada 392, dengan rincian peserta kelompok Saintek yang diterima sebanyak 25 dan peserta kelompok Soshum yang diterima sebanyak 42. Jadi, persentase peserta difabel yang diterima ada 17,1%.

Jumlah kuota antara PTN dan PTN Badan Hukum (PTN-BH) dibedakan pada seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) PTN. Daya tampung SNBT tercantum dalam pasal 15 ayat 3 Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022.11.8

Bagi SNBT di kampus PTN, daya tampung minimalnya 40 persen. Sementara itu, daya tampung SNBT di kampus PTN-BH yaitu minimal 30 persen. Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 juga menjelaskan aturan terbaru mengenai skema SNBT. Berikut aturannya:

Pertama, calon mahasiswa dapat mengikuti tes SNBT sebanyak 2 kali. Ketentuan yang tercantum pada pasal 6 ayat 3 menjelaskan bahwa SNBT dapat dilaksanakan beberapa kali dalam tahun berjalan dan setiap calon mahasiswa dapat mengambil kesempatan paling banyak 2 kali tes.

Kedua, PTN dapat menambahkan persyaratan tambahan portofolio untuk Prodi Seni dan Olahraga. PTN dapat menambahkan persyaratan SNBT mengenai portofolio untuk prodi yang membutuhkan keterampilan fisik, seperti Profi Seni dan Olahraga.

Namun, pihak PTN tetap harus mengajukan penambahan persyaratan kepada Kementerian. Aturan ini tersemat dalam pasal 7 ayat 2. Dengan catatan, tambahan persyaratan portofolio diajukan oleh PTN kepada Kementerian. Penyelenggaraan SBMPTN 2023 Pada pasal 11 ayat 1, pelaksanaan SBMPTN dapat dilakukan pada semester akhir tahun ajaran berjalan sebelum pengumuman kelulusan pendidikan menengah sampai dengan setelah pengumuman kelulusan pendidikan menengah pada tahun ajaran berjalan.

Daya tampung SBMPTN 2023 Pada pasal 15 ayat 3, daya tampung SBMPTN perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) dan yang tidak berbadan hukum berbeda. Daya tampung atau kuota PTN yang bukan berbadan hukum minimal 40 persen.  Sedangkan PTN yang berstatus PTN-BH, minimal 30 persen.

Kemudian pada pasal 16 ayat 2, jika daya tampung SNMPTN tidak memenuhi, maka bisa dialihkan ke SBMPTN. Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN dengan Syarat peserta SBMPTN 2023 Siswa tahun terakhir pada pendidikan menengah yang akan lulus pada tahun berjalan.

Penulis adalah Pimpinan BT/BS Bima Medan.

  • Bagikan