Antusiasme Industri Ikut Program SMK Pusat Keunggulan SPD Makin Kuat

Nilai Investasi Naik Signifikan

  • Bagikan
Antusiasme Industri Ikut Program SMK Pusat Keunggulan SPD Makin Kuat

JAKARTA (Waspada): Antusiasme Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dalam program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) yang digagas
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, tahun ini makin kuat. Hal itu ditandai dengan naiknya jumlah industri pendaftar program sebanyak 2.559 industri dari tahun lalu sebanyak 349 industri.

Nilai investasinyapun naik dari Rp439,25 miliar pada tahun lalu, menjadi Rp2,3 triliun. Jumlah pendaftar industri beserta ajuan nilai investasi tersebut diperoleh selama proses pendaftaran yang ditutup pada tanggal 20 Januari 2023 lalu melalui aplikasi Takola.

Menanggapi tingginya antusiasme industri pada Program SMK PK SPD Tahun 2023, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan bahwa peningkatan angka tersebut tidak terlepas dari kesuksesan penyelenggaraan SMK PK SPD sebelumnya. Industri mulai merasakan manfaat langsung program sehingga menyebabkan kepercayaan (trust) terhadap pendidikan vokasi meningkat.

“Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan merupakan upaya transformasi pendidikan vokasi untuk mendorong satuan pendidikan vokasi mampu menyelenggarakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, melonjaknya jumlah industri pendaftar menjadi sinyal positif peningkatan trust industri, serta terjadinya kemitraan yang organik di tingkat satuan pendidikan vokasi,” tutur Dirjen Diksi Kiki pada kegiatan Diskusi Media di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (6/2/2023)

Ditambakannya, peningkatan kepercayaan industri juga tidak terlepas dari konsistensi kebijakan yang Pemerintah lakukan untuk memperkuat pendidikan vokasi. Sejak Presiden Joko Widodo mencanangkan pendidikan vokasi sebagai program prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional, dalam beberapa tahun ke belakang Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi semakin gencar meningkatkan partisipasi industri melalui berbagai skema yang tidak hanya menguntungkan SMK, tetapi juga industri (mutual benefit). Adanya investasi industri, baik secara in cash maupun in kind pada Program SMK PK SPD juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem kemitraan vokasi yang terukur dan berkelanjutan.

Program SMK Pusat Keunggulan SPD, imbuh Dirjen Kiki tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidik dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak.

“Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Benefit yang ditimbulkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto memaparkan ajuan investasi industri sebagian besar diberikan dalam bentuk in kind, yaitu senilai Rp1 triliun yang sebagian besar dituangkan dalam aktivitas bersama antara SMK dengan industri. Sedangkan total ajuan investasi industri dalam bentuk in cash senilai Rp951,9 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan peralatan praktik (Rp390,3 miliar).

Berdasarkan sebaran wilayah, Wardani mengungkapkan bahwa industri yang mendaftar Program SMK PK SPD 2023 didominasi dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 677 industri atau 26 persen dari keseluruhan pendaftar. Kendati demikian, pertumbuhan industri dari daerah lainnya menunjukkan tren positif, terutama di wilayah Jawa Tengah (364 industri), Jawa Timur (358 industri), dan Jawa Barat (325 industri). Sementara untuk pendaftar industri di Pulau Sumatera paling tinggi adalah Sumatera Utara (65 industri), Lampung (58 industri), dan Riau (56 industri).

“Dari total 2.559 industri yang sudah mendaftar, sebagian besar sudah memiliki mitra SMK namun masih terdapat 1.000 industri yang belum menentukan mitra SMK-nya. Kemudian berdasarkan kategori skala industri, saat ini yang paling banyak mendaftar adalah industri skala menengah dan besar. Kami juga mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terlibat pada Progran SMK PK SPD Tahun 2023,” sebut Wardani.

Wardani menambahkan, teknik kendaraan ringan otomotif menjadi konsentrasi keahlian yang paling diminati industri, disusul multimedia, desain komunikasi visual, rekayasa perangkat lunak, dan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura. Menurut Wardani, setiap sekolah harus memilih satu kompetensi keahlian prioritas untuk menjadi keunggulan yang nantinya akan dikembangkan bersama mitra industri.

“Setelah proses pendaftaran ini, kami akan melakukan kurasi kepada industri juga SMK. Target kami pada akhir Februari, proses kurasi bisa selesai sehingga Maret sudah mulai penetapan dan program berjalan,” pungkas Wardani.(J02)

  • Bagikan