Rapor Pendidikan Sebagai Dasar Pengembangan Diri Dan Insentif Guru

  • Bagikan
Tanoto Foundation berkolaborasi bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara, bekerjasama melaksanakan webinar peningkatan kompetensi guru berbasis rapor pendidikan, Kamis (3/8).
Tanoto Foundation berkolaborasi bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara, bekerjasama melaksanakan webinar peningkatan kompetensi guru berbasis rapor pendidikan, Kamis (3/8).

MEDAN (Waspada): Tanoto Foundation berkolaborasi bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara, bekerjasama melaksanakan webinar peningkatan kompetensi guru berbasis rapor pendidikan, Kamis (3/8).

Webinar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru dan stakeholder pendidikan, penggunaan rapor pendidikan sebagai langkah awal perbaikan kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

Regional Coordinator Tanoto Foundation Sumut Jeffrey Jeo dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu indikator kualitas guru adalah rapor pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahunnya.

“Rapor pendidikan merupakan instrumen penilaian kinerja guru yang mencakup aspek kompetensi, kesejahteraan, dan kepuasan kerja. Rapor pendidikan juga menjadi dasar bagi guru untuk mengembangkan diri secara profesional dan mendapatkan insentif sesuai dengan prestasinya,” ungkap Jeffrey.

Turut hadir sebagai pembicara Kepala BPMP Prov.Sumut Drs.Irwan Safii, M.Pd yang memaparkan materi rapor Pendidikan sebagai instrumen penilaian kinerja guru yang komprehensif dan objektif.

“Rapor Pendidikan mengintegrasikan berbagai data pendidikan untuk membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan akar masalah, melakukan refleksi, serta merancang langkah-langkah pembenahan yang efektif berbasis data,” ungkap Irwan.

Irwan menyebutkan, perencanaan berbasis data oleh satuan pendidikan secara mandiri dapat mengidentifikasi permasalahan berdasarkan indikator yang ditampilkan dalam profil pendidikan. “Tentunya dengan melakukan refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran untuk menemukan akar masalah secara komprehensif sesuai indikator prioritas, serta melakukan pembenahan melalui perumusan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, lengkap dengan berbagai inspirasi benahi,” jelas Irwan.

Sementara itu Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) diwakili Pahala BP Rajagukguk, S.T., M.Pd.menyampaikan dalam materi paparannya bahwa BBGP Sumut melakukan peningkatan kompetensi guru sesuai dengan hasil rapor Pendidikan.

“Model Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), desain pra-protipe model peningkatan kompetensi guru berbasis pengembangan keprofesian berkelanjutan dimulai dari analisis kebutuhan pelatihan dan berlanjut ke dalam proses pengembangan desain pelatihan. Di akhir program guru mengikuti evaluasi untuk memperolah penilaian terhadap kompetensinya,” ungkap Pahala.

Turut hadir menjadi pembicara dalam webinar Kepala Sekolah SMPN 1 Sei Suka Kab. Batu Bara, Maslina Sinaga, M.Pd bersama guru kelas VIII, Desi Yusnizar, S.Pd, memaparkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan hasil dari Rapor Pendidikan, termasuk rencana pengembangan kapasitas guru dan implementasi dalam pembelajaran. (m31)

  • Bagikan