Tim Pengabdian UMTS Edukasi Warga Simatohir Buat Kerupuk Tulang Ikan

  • Bagikan
Tim Pengabdian UMTS Edukasi Warga Simatohir Buat Kerupuk Tulang Ikan
Tim PKM UM-Tapsel foto bersama dengan anggota KWT Al-Ikhsan Desa Simatohir, Rabu (20/9).Waspada/Ist

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen dan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) yang tergabung dalam tim pengabdian mengedukasi sekaligus latih warga Simatohir, Kecamatan P.Sidimpuan Angkola Julu, Kota P.Sidimpuan buat kerupuk tulang ikan.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Fakultas Sains dan Teknologi, UM-Tapsel, Muharram Fajrin Harahap, SPi, MSi, Kamis (21/9) mengatakan pemberdayaan masyarakat untuk melahirkan produk home industri berbasis limbah perikanan merupakan bagian dari pengabdian yang dilakukan UM-Tapsel.

Edukasi dan pendampingan terhadap warga Simatohir khususnya kaum ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Al-Ikhsan Desa Simatohir dalam menciptakan produk home industri berbasis limbah perikanan, ucap Muharram dilakukan pada tanggal 20 September 2023,” tuturnya.

“Terlaksananya kegiatan ini sebagai wujud nyata dari pelaksanaan salah satu dari catur dharma UM-Tapsel dan harapannya kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi solusi kepada mitra untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh mitra” tuturnya.

Muharram Fajrin yang juga sebagai nara sumber dalam kegiatan PKM tersebut, menjelaskan kepada ibu-ibu KWT Al-Ikhsan Desa Simatohir bahwa membuat kerupuk berbasis limbah perikanan, terutama tulang ikan tidaklah begitu sulut karena cara pengolahannya cukup sederhana.

Dijelaskan bahwa teknis pembuatan kerupuk tulang ikan diawali dengan menghancurkan tulang ikan dan sedikit daging sampai halus hingga jadi pasta.Kemudian dicampurkan kedalam adonan tepung yang sudah disiapkan dan diberi resep seperti telur, garam, gula, soda kue, bawang putih sesuai dengan ukuran.

Selanjutnya, adonan yang sudah berbentuk silinder dikukus selama 60-90 menit sampai masak.”Adonan yang telah matang dianginkan selama 24 jam lalu disimpan dalam lemari pendingin selama 12 jam agar mudah dipotong,” paparnya.

Kemudian dipotong tipis seperti kerupuk dan dikeringkan.”Setelah kering tentunya kerupuk tulang ikan yang sudah jadi digoreng, lalu dikemas sesuai keinginan kita,” jelas Muharram Fajrin yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM-Tapsel.

Irmalia Fitri Siregar sebagai pemateri kedua dalam kegiatan PKM itu menjelaskan tentang manajemen produksi dan pemasaran.Sedangkan Paisal Hamid Marpaung mmberi pemahaman tentang digital marketing.

Koordinator BPP Kecamatan P.Sidimpuan Angkola Julu, Dinas Pertanian Kota P.Sidimpuan, Sulaiman Abdi, SP mengucapkan terima kasih kepada Tim PKM UM-Tapsel yang telah memilih KWT Al-Ikhsan sebagai mitra.

“Kita berharap anggota KWT serius mengikuti bimbingan dan pelatihan yang diberikan Tim PKM Um-Tapsel karena jika ditekuni dengan baik tentu berdampak baik terhadap ekonomi masyarakat,’” katanya.

Ketua KWT Al-Ikhsan Desa Simatohir, Jubaidah Sitanggang berharap kegiatan seperti itu terus berlanjut demi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya keluarga anggota KWT.

Program PKM yang didanai Dirjendiktiristek. Kemendikbudristek atas atas usul Tim Pengabdi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMTS melibatkan lim orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UMTS yakni Emi Erayati Nasution, Saud Martua Tsari, Frety Gita dan Afrilia Sella Marito.

Usai memberi bimbingan dan pelatihan, Tim PKM UM-Tapsel memberikan bantuan berupa mix grinder, vacum presto tulang ikan, tempat penjemuran kerupuk dan box kerupuk kepada KWT Al-Ikhsan Desa Simatohir.(a39)

  • Bagikan