Tafakur Restrick Kehidupan Dan Nasihat Alam Kubur (Perspektif Hadist Ahkam)

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

  • Bagikan
Tafakur Restrick Kehidupan Dan Nasihat Alam Kubur (Perspektif Hadist Ahkam)

Restrict kehidupan adalah membatasi kehidupan dengan disandarkan kepada pola berpikir, bahwa tiada keabadian hidup di alam dunia. Para filosof menyebutnya dengan kalimat Creatio Ex Nihilo, artinya segala sesuatu yang ada diawali oleh ketiadaan, maka akan berakhir pada ketiadaan. Awalnya kita tidak ada di alam dunia ini, kemudian menjadi ada, maka cepat atau lambat, kita pun akan kembali menjadi tiada.

Di dalam Alquran, Allah Swt berfirman, “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Dan hanya pada hari kiamat sajalah pahala diberikan dengan sempurna. Barangsiapa dihindarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung. Tidaklah kehidupan dunia itu melainkan hanyalah kesenangan yang memperdaya (Q.S. Ali Imran, ayat 185).

Dalam perspektif Hadits Ahkam, riwayat imam Al Bukhari dan imam Muslim dari Anas bin Malik, Nabi Saw bersabda, “Jika kamu mengetahui seperti apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Menurut imam Ibnu Hajar al Asqalani, hadits tersebut berkaitan dengan restrict (terbatasnya) kehidupan dunia bila dibandingkan dengan pertanggungjawaban akhirat yang abadi. Restrict kehidupan merupakan isyarat, agar kita selalu berbenah dan terus berbuat baik, serta memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal yang banyak untuk kehidupan alam barzakh dan alam akhirat.

Di dalam hadits riwayat imam al Tirmidzi, dalam kitab Sunan Tirmidzi, juz 4, halaman 639, dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya alam kubur itu setiap hari lima kali menyampaikan seruan. Adapun seruan alam kubur itu pertama, aku adalah rumah kesendirian, maka carilah bagimu teman setia yang akan menemani. Dan teman setia yang menemanimu di alam kubur adalah bacaan Alquran yang dibaca pada waktu seorang hamba hidup di dunia.

Kedua, alam kubur menasihati para hamba, bahwa dia adalah rumah kegelapan,voleh karenanya persiapkanlah cahaya, dan cahaya yang dapat menerangi alam kubur adalah shalat malam (tahajud dan witir). Oleh karena itu, upayakan,l agar bisa bangun malam untuk dapat menegakkan shalat malam.

Ketiga, alam kubur menasihati, aku adalah rumah tanah.
Maka persiapkanlah alas tidurmu. Alas tidurmu di alam kubur adalah amal shalih atau perbuatan baik. Oleh karenanya teruslah banyak berbuat kebaikan dalam hidup ini, meskipun hanya dengan senyuman atau suguhan segelas air.

Keempat, alam kubur menasehati bahwa dia adalah tempat semua jenis hewan berbisa dan beracun. Maka persiapkanlah obat penawar racun dan bisa dari hewan berbisa dan beracun, yang ada di alam kubur. Obat penawar bisa dan racun itu adalah ucapan Bismillahirrahmanirrahiim. Perbanyaklah ucapan Bismiahirrahmanirrahiim di dalam aktifitas kehidupan. Dengan cara itu, setiap hamba Allah yang beriman akan selamat dari ganasnya bisa dan racun hewan berbisa dan beracun yang ada di alam kubur.

Kelima, alam kubur menasihati, bahwa dia adalah rumah dimana malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya. Maka perbanyaklah mengucapkan kalimat thayyibah, لا اله الا الله محمد رسول الله agar memungkinkan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.Keenam, alam kubur menasihati bahwa dia adalah rumah yang sempit, maka lapangkanlah dengan menjaga silaturrahiim. Jaga dan peliharalah hubungan baik dengan siapapun, agar alam kubur kita menjadi lapang.

Ketujuh, alam kubur menasihati bahwa dia adalah rumah himpitan yang menghancurkan jasad,oleh karenanya ringankan dirimu darinya dengan menegakkan shalat lima waktu. Dalam hadits riwayat imam Muslim dari Anas bin Malik Nabi saw bersabda, “Jikalau kamu tidak saling menguburkan, sungguh aku telah berdo’a kepada Allah Yang Maha Mulia, agar memperdengarkan kepadamu apa yang aku dengar dari alam kubur.”

Nasihat alam kubur kepada para hamba Allah, mengantarkan kita pada suatu titik kesadaran yang mendalam, bahwa restrict kehidupan itu adalah sunatullah yang telah menjadi ketetapan hukum kehidupan. Allah swt berfirman di dalam surat Al A’raf ayat 34, bahwa “tiap tiap umat mememiliki batas waktu, maka jika telah datang waktunya, mereka tidak dapat mrngundurkan-nya dan tidak dapat pula memajukan-nya meskipun hanya sesaat.”

Restrict kehidupan pantas untuk direnungkan, agar bola kehidupan tidak bergulir dengan liar tanpa kendali iman. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan