Tafakur Lisan Al ‘Arab Ibnu Mandzur: Mutiara Leksikografi Abad Ke-13 Dari Tunisia

  • Bagikan
Tafakur Lisan Al 'Arab Ibnu Mandzur: Mutiara Leksikografi Abad Ke-13 Dari Tunisia

Lisan al Arab (لسان العرب ) atau The Tongue Of The Arabs adalah kitab kamus bahasa Arab yang paling komprehensif dan komplet atau muktamil (مكتمل) karya dari imam Ibnu Mandzhur yang ditulis pada tahun 1290 Miladiah atau abad ke-13 Masehi (Is a Dioctionary of Arabic completed by Ibnu Mandzhur in 1290. M). Kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur, merupakan magnum Opus dalam rentang panjang sejarah umat Islam dan dunia Arab dalam bidang etimologi (bahasa) Arab dan kamus bahasa Arab.

Selain itu, kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur lebih hebat dari kamus Oxford English Dictionary karya editor utama Sir James Augustus Henry Murray (1837-1915) yang ditulis enam abad kemudian, yaitu abad ke-19 Masehi. Bagi penggemar kajian ke-Islaman dan bahasa Arab, jika belum menjadikan kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur sebagai referensi primer, maka dipandang kurang afdhal. Kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur terdiri atas 9 jilid, kitab Lisan al Arab yang penulis miliki, diterbitkan di Kairo oleh penerbit Dar al Hadits, tahun 1427 Hijriah (2006 M) yang secara keseluruhan terdiri atas 6.272 halaman.

Adapun perinciannya, jilid satu terdiri atas 726 halaman, yang memuat bahasan huruf : ا، ب، ت، ث jilid dua terdiri atas 800 halaman, yang berisi pembahasan huruf : ج dan ح Jilid tiga terdiri atas 540 halaman, yang berisi pembahasan huruf : خ، د، ذ Jilid empat terdiri atas 777 halaman, yang membahas huruf : ر، ز، س Jilid lima terdiri atas 686 halaman, yang membahas huruf : ش، ص، ض، ط Jilid enam terdiri atas 717 halaman, yang membahas huruf : ظ، ع، غ Jilid tujuh terdiri atas 783 halaman, yang membahas huruf : ف،ق،ك Jilid delapan terdiri atas 766 halaman, yang membahas huruf : ل،م، ن Dan Jilid sembilan terdiri atas 477 halaman, yang membahas huruf : ه، و، ى.

Menurut para linguis bahwa kemajuan bahasa sangat bergantung pada tingkat penggunaannya. Berdasarkan hal tersebut, maka bahasa Arab akan terus menjadi bahasa yang mengalami kemajuan, mengingat 1,7 miliar penduduk dunia sekarang ini adalah Muslim yang berkepentingan langsung dengan bahasa Arab. Penulisan kitab kamus bahasa Arab yang komprehensif seperti kitab Lisan al Arab, memang terbilang sulit dan rumit. Karena leksikografi (cabang ilmu bahasa tentang teknis penyusunan kamus) dan filologi Arab adalah bidang kajian yang pelik dan rumit.

Di satu sisi, jumlah kata bahasa Arab sangat banyak. Pada bahagian yang lain, sistem tashrif yang dimilikinya membuat kombinasi kosa kata dan kalimat seperti tidak berbatas, hal tersebut ada kemiripan dengan ilmu aritmatika dalam teori angka atau hitungan. Di samping itu, setiap huruf di dalam bahasa Arab bisa memiliki banyak arti dan makna.

Misalnya huruf Wau (و) bisa berarti dan, bersamaan, dan demi. Begitu juga dengan huruf Ba (ب) bisa artinya dengan, bersama, sebagian, dalam rangka, demi, dan meminta tolong. Kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur, ditulis dengan merujuk kepada 5 kitab referensi pokok, yaitu kitab Tahdzib al Lughah karya Abu Manshur al Azhari (W 981), kitab itu ditulis oleh al Azhari berdasarkan pengalaman hidupnya langsung yang bergaul dengan orang orang asli Arab yang masih menjaga kemurnian dan uslub bahasa Arab yang pure (murni). kitab Taj al Lughah Wa Shihah al ‘Arabiyyah (al Shihah) karya Ismail Bin Hammad al Jauhari (W 1009), kitab al Muhkam Wa al Muhith al A’azham karya Ibnu Sidah (W.1066), kitab al Nihayah karya Ibnu Atsir al Jazari (W 1233), dan kitab al Tanbih Wa al Idhah karya Ibnu al Barri (W 1331).

Kemudian, dari sisi lemma (kata yang berada di awal definisi dalam kamus) dan tata letak, kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur merujuk kepada kitab al Shihah karya al Jauhari. Oleh karenanya, kitab Lisan al Arab oleh imam Ibnu Mandzur ditulis mengikuti pola kitab al Shihah al Jauhari. Lemma kitab Lisan al Arab tidak disusun berdasarkan huruf huruf pertama dari suatu kata seperti lazimnya kitab kitab kamus lain, mel
melainkan mengikuti huruf terakhir dari akar kata. Adapun tujuannya, agar mempermudah orang dalam menemukan rima (pengulangan bunyi yang berselang) pada huruf terakhir suatu kosa kata.

Contohnya kata عرب di dalam kitab Lisan al Arab tidak ditemukan jika dicari pada huruf ع tetapi baru ditemukan jika mencarinya pada huruf ب sebagai huruf terakhir kosa kata. Hal seperti itu dipandang tidak lazim di dalam kamus kamus bahasa Arab moderen. Kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur bukan hanya menguraikan arti dari sebuah kosa kata, namun sekaligus menjelaskan akar katanya, contoh penggunaannya di dalam al Qur’an, hadits, sya’ir sya’ir, maupun bahasa awam di kalangan badui.

Juga diuraikan pentashrifannya, dan kaitannya dengan makna lain. Oleh karena itu, kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur banyak mengutip pandangan pakar bahasa Arab dari era sebelum beliau dan para pakar lain di era imam Ibnu Mandzur hidup. Di samping itu, imam Ibnu Mandzur juga banyak mengutip fragmen dari kitab kitab yang telah ada sebelumnya. Imam Ibnu Mandzur di dalam Lisan al Arab juga banyak menjelaskan tentang bahagian outentik dari sebuah kosa kata dan mana yang serapan.

Imam Ibnu Mandzur berkesimpulan bahwa bukan teks dan huruf yang menjelaskan makna tetapi konteks yang memberi makna. Imam Ibnu Mandzur juga tidak percaya sepenuhnya terhadap sinonim atau padanan kata. Karena menurut imam Ibnu Mandzur setiap kata yang berbeda pasti memiliki arti dan makna yang berbeda, meskipun perbedaan itu hanya sedikit. Oleh karenanya di dalam kitab Lisan al Arab imam Ibnu Mandzur tidak hanya menjelaskan Leksikografi dan etimologi kosa kata, tetapi beliau juga memuat banyak hadits, riwayat, narasi, sya’ir dan sebagainya. Dengan demikian, kitab Lisan al Arab lebih terlihat sebagai sebuah ensiklopedia moderen dari pada hanya sekedar sebuah kamus bahasa Arab.

Menurut Ignatius d’Ohsson bahwa kitab Lisan al Arab karya imam Ibnu Mandzur pertama kali dicetak pada abad ke-18 di Istanbul Turki. Kemudian pada tahun 1882 kembali dicetak di Kairo Mesir oleh percetakan Bulaq. Tahun 1955 naskah edisi revisi dicetak di Beirut oleh penerbit Shadir. Imam Ibnu Mandzur bernama lengkap Muhammad Bin Mukrim Bin Ali Abu al Fadhil Jamaluddin Ibnu Mandzur al Anshari al Ruwaifi’i al Afriqi ( محمد بن مكرم بن علي ابو الفضل جمال الدين ابن منظور الانصاري الرويفعى الافرقى ). Imam Ibnu Mandzur lahir di Gafsa-Ifriqiya Tunisia pada bulan Muharram tahun 630 Hijriah (1233 M).

Beliau adalah penulis kamus bahasa Arab, sastrawan, Mu’arikh, Fuqaha’ dan Ahli Bahasa Arab. Imam Ibnu Mandzur berasal dari Bani Khazraj dan merupakan keturunan dari Ruwaifi’i Bin Tsabit al Anshari salah seorang sahabat Nabi Saw dari kalangan Anshar. Imam Ibnu Mandzur bekerja di Diwan al Insya’ di Kairo. Pernah menjadi qadhi atau hakim di Tripoli Libiya dan di Mesir.

Imam Ibnu Mandzur wafat pada bulan Sya’ban pada tahun 711 Hijriah (1311 M) di Mesir dalam usia 81 tahun. Akhir hayatnya imam Ibnu Mandzur mengalami cacat netra atau kebutaan. Beberapa karya imam Ibnu Mandzur yang lain di antaranya adalah kitab Mu’jam Lisan al Arab Fi al Lughah, kitab Mukhtar al Aghani, kitab Mukhtashar Tarikh Baghdad, Mukhtashar Tarikh Dimasyq, kitab Mukhtashar Mufradat Ibnu al Baithar, kitab Mukhtashar al ‘Aqdu al Farid Ibnu Abdu Rabbihi, kitab Akhbar Abi Nawas, dan lain lainnya.

Adapun guru-guru imam Ibnu Mandzur di antaranya adalah Abdurrahman Bin al Thufail, Murthadha Bin Hatim, Yusuf Bin Mukhaili, al ‘Alim al Shabuni, Abu al Hasan Ali Bin al Muqbir al Baghdadi, dan lain-lainnya. Dengan adanya kitab kamus Lisan al Arab yang sangat komprehensif karya imam Ibnu Mandzur ini, diharapkan kepada umat Islam yang ingin mendalami kosa kata bahasa Arab, tidak lagi harus merujuk kepada kitab kamus yang ditulis oleh ilmuwan non Muslim sebagai kamus referensi primer, seperti kitab kamus al Munjid yang diterbitkan oleh penerbit pustaka Katholik dan lain lainnya.

Semoga para pecinta ilmu dari kalangan umat Islam, terus semangat dalam mengarungi samudera ilmu yang luas dan tidak bertepi serta lebih mencintai ilmu karya ulama Muslim sebagai warisan ilmu yang tidak tergantikan. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan