KTT M20 Sepakati Musik Sebagai Agen Perubahan

  • Bagikan
KTT M20 Sepakati Musik Sebagai Agen Perubahan

JAKARTA (Waspada): Masa depan industri musik dunia dan musik sebagai agen perubahan dibahas secara komprehensif pada Konferensi Tingkat Tinggi Musik Negara G20
(Music20 Summit Conference/KTT M20),Senin (31/10) dan berakhir Selasa (1/11) di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII). KTT M20 merupakan agenda sampingan ke-270 dari pertemuan Negara-negara anggota G20 tahun ini.

Di tempat yang sama, sebuah konser penutup sekaligus puncak acara digelar pada Selasa (1/11). Konser menampilkan musisi terbaik Indonesia Iwan Fals, Kahitna, Once, Isyana X Deadsquad, Dira Sugandi dan Slank. Puncak acara utama M20 dipelopori oleh United in Diversity dan Yayasan Anugerah Musik Indonesia, serta organisasi musik terkemuka di Indonesia. Tema yang diusung adalah ‘Musik SDG’s: Agen Kuat Perubahan Sosial, Lingkungan dan Ekonomi’.

KTT M20 secara resmi dibuka oleh Menteri BUMN Erick Tohir dan dihadiri oleh 100 delegasi yang mencakup 30 peserta delegasi Indonesia dan 70 peserta delegasi negara-negara G20 dan negara undangan G20.

Negara-negara hadir yaitu, Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Kanada, Kamboja, India, Indonesia, Inggris, Italia, Meksiko, Afrika Selatan, Russia, dan anggota Uni Eropa.

Ketua Komite Pelaksana M20 Tantowi Yahya menjelaskan bahwa pesan penting dari KTT ini tidak terbatas pada konser ramah lingkungan dan rendah emisi yang mencakup nol plastik dalam agenda-agenda festival dan industri hiburan, tetapi juga mendukung praktik terbaik untuk mendukung tujuan musik dan juga isu iklim”, Kata Tantowi saat jumpa pers di TMII, Selasa (1/11).

Lebih penting lagi, KTT ini mencakup penyelarasan kebijakan di masa depan industri musik untuk mendukung inklusi digital dan budaya, kesejahteraan musisi, dan pekerja kreatif.

“Seluruh komunike pada KTT M20 akan menghasilkan draft final yang akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan diserahkan kepada India sebagai negara tuan rumah Presidensi G20 pada tahun 2023,” lanjut Tantowi.

Masih kata Tantowi, pada KTT tersebut juga akan dilakukan serah terima program M20 ke pihak India.

“Semoga Gerakan M20 yang lahir di Indonesia ini bisa menjadi gerakan yang berdampak dan bermanfaat bagi dunia melalui music” lanjut Tantowi.

Beberapa poin yang dicoba digaungkan pada acara ini adalah menciptakan akses yang luas dan inklusif kepada industri musik bagi segala jenis musik di Tanah Air. Hal lainnya yang juga penting adalah kesejahteraan pemusik, pekerja kreatif musik, transformasi digital pada dunia musik serta mengedepankan misi musik sebagai pembawa perdamaian.

Triawan Munaf, Kadri Mohamad, dan Candra Darusman sebagai co-chairs M20 menjelaskan, bahwa nilai-nilai yang akan digaungkan di acara tersebut merupakan hasil diskusi dengan para musisi-musisi di Indonesia.

“Kami tentu berdiskusi dengan para musisi-musisi hebat dari lintas generasi dan lintas genre untuk membahas bagaimana mereka memperjuangkan perubahan dan keresahan mereka terhadap isu-isu tertentu melalui karya-karyanya”, katanya.

Candra juga menerangkan bahwa bahwa M20 mendapatkan wawasan yang luar biasa dari para musisi dalam perjuangan mereka untuk mengubah dunia dan merasakan dedikasi yang luar biasa dalam prosesnya.

“Melalui diskusi tersebut, M20 memahami keyakinan para musisi bahwa musik bisa menjadi medium yang luar biasa dalam proses penyampaian sebuah pesan dan ide, karena musik merupakan bahasa yang paling universal”, ucapnya.

Acara konser ini pun juga menerapkan konsep yang bersifat rendah emisi, dan konser ramah komunitas, dan minim limbah, konser M20 mempromosikan kebijakan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan, atau ESG di industri dunia hiburan.

“Dalam aspek penyelenggaraan konser pun sekarang perlu menerapkan kebijakan yang selaras dan keberlanjutan dalam menanggapi krisis global seperti krisis iklim dan lingkungan” tutup Tantowi, dimana ia juga mengingatkan sudah mulai banyaknya konser-konser yang digelar saat ini setelah masa pemulihan pandemi.(J02)

  • Bagikan