Drama Musikal, Cara Jitu Kemenag Sampaikan Capaian Kinerja 2023

  • Bagikan
Drama Musikal, Cara Jitu Kemenag Sampaikan Capaian Kinerja 2023

JAKARTA (Waspada): Menyampaikan capaian program di akhir tahun tidak melulu dalam bentuk seremoni. Lewat drama musikal pun jadi, dan justeru terkesan lebih mengena.

Hal itu yang dilakukan Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Balitbang Diklat) Kementerian Agama (Kemenag) saat menggelar
Drama Musikal bertajuk ‘Ikhlas Beramal’ di Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI) Jakarta, Kamis (28/12/2023) malam.

Disutradarai Agus Noor, Drama Musikal berdurasi sekira 2 jam itu, tidak hanya mengedukasi para penonton yang hadir di PPHUI dan di kanal Youtube Balitbang Kemenag, tetapi juga sangat menghibur.

Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI Suyitno dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun lalu, agenda seperti ini dinamai Kaleidoskop 2022.

“Tahun ini berbeda, kita ganti dengan Kemenag Kita. Ini menandakan bahwa Kemenag ini memang dari Kita untuk bangsa,” kata Suyitno dalam sambutannya.

Suyitno mengungkapkan, ada dua hal yang disampaikan dalam agenda di PPHUI yaitu capaian kinerja yang dikemas dengan Drama Musikal serta apresiasi Kelitbangan.

“Kami di Balitbang diamanati Gus Menteri (Menag Yaqut Cholil Qoumas) bahwa Balitbang dan Diklat ini adalah dapurnya Kemenag untuk Kebijakan Menteri,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Suyitno menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menggunakan data Balitbang dan Diklat Kemenag untuk basis kebijakan.

“Balitbang selalu menutup tahun dengan menyampaikan capaian kinerja. Maka ini nanti akan disampaikan dengan kemasan Drama Musikal dan juga ada Apresiasi Kelitbangan, ” pungkasnya.

Dalam Drama Musil Kemenag kali ini, Sutradara Agus Noor berhasil dengan apik mengemas berbagai capaian kinerja Kemenag sepanjang 2023, berdasarkan program prioritas dan legacy.

Para pemain drama musikal sebagian besar adalah pelawak ternama seperti Cing, Abdel, Akbar, Mucle, Tatok dan Ayu. Mereka mampu menyampaikan dengan luwes  substansi program prioritas dan legacy Kemenag selama 2023 kepada penonton.

Para pemain mengetengahkan dialog substantif mengenai capaian kinerja Kemenag di antaranya seperti Cyber Islamic University (CIU) atau Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) yang merupakan upaya Kemenag untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital. Tentu saja dialog yang tidak kaku, melainkan diselingi improvisasi yang segar dan mengundang gelak tawa.

“Model pembelajaran Cyber Islamic University ini kuliahnya cukup dari rumah, secara online mulai dari pendaftaran, proses pembelajran sampai wisudanya, ” kata Akbar.

“Kalau sekolah mbolosnya di rumah, kalau sekolahnya di rumah, mbolosnya ya ke sekolah,” celetuk Abdel yang disambut tawa riuh penonton.

Di salah satu adegan, Akbar dan Abdel juga turut memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Nizar dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag M. Ali Ramdhani untuk ikut serta naik ke panggung untuk beberapa menit. Mereka kemudian disoal oleh Abdel dan Akbar terkait penjelasan capaian Kemenag yang lebih rinci.

“2023 kita lalui dengan baik. Terutama dalam hal transformasi digital, Kemenag telah banyak melakukan terobosan. Lahirlah beberapa program terkait Transformasi Digital seperti, Cyber Islamic University dan Pusaka SuperApps,” kata Nizar di atas panggung.

“Aplikasi Pusaka SuperApps merupakan aplikasi-aplikasi yang telah disatukan berisi tentang layanan pendidikan dan Keagamaan di aplikasi ini, pengurusan sertifikasi halal, Sehati, Simkah, data EMIS. Semua ada di sini. Ini merupakan rekognisi dari publik, dan ini diapresiasi oleh berbagai media atas capaian tersebut,” tambah Nizar.

Akbar dan Abdel sempat menyoal Cyber Islamic University kepada Dirjen Pendis. Cyber Islamic University, kata Ali, merupakan program berkonsep pembelajaran jarak jauh (PJJ). Program itu merupakan salah satu dari 7 program prioritas yang ditetapkan Kemenag dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditunjuk sebagai kampus siber.

Dalam kuliah itu, dosen dan mahasiswa tidak lagi bertemu secara fisik di ruang kelas, sehingga memudahkan guru sekolah agama ataupun pesantren melanjutkan pendidikannya.

“Wilayah 3 T yaitu Tertinggal, Terluar dan Terdepan, tidak memiliki ruang waktu duduk di tempat kuliah, namun mereka harus mendapatkan pembelaran. Dengan Cyber Islamic University, mereka belajar di tempat masing-masing dan mahasiswanya dibebaskan dari biaya perkuliahan,” ungkap M. Ali Ramdhani.

Ali mengungkapkan bahwa tahun ini launching 5 prodi Strata 1 (S1) dan tahun 2024 akan dibuka program Strata 2 (S2). “Selama tiga tahun terakhir, Program Cyber Islamic University telah diikuti sebanyak 3.339 mahasiswa dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia,” ungkap Ali.

Banyak capaian Kemenag yang disinggung juga dalam pementasan seperti Kemandirian Pesantren, Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dan beberapa capaian lainnya, tentunya dalam kemasan semi komedi.

Penyanyi senior, Dewi Gita turut memeriahkan pergelaran dengan lantunan lagu-lagu menarik. Diantaranya lagu Nusantara yang dipopulerkan grup legendaris Koes Plus.

Dewi Gita diiringi tariaan dan koreo yang ditata oleh Penata Musik Arie Pekar, Koreografer David Fitrik, Pemusik Jakarta street Music dan Penari Dvk Art Movement.

Selain menyampaikan laporan lewat pentas Drama Musikal, Balitbang dan Diklat juga memberi Apresiasi Kelitbangan.

Penghargaan pertama adalah untuk para pemberi dukungan terbesar dalam
Dukungan Program Kemenag. Mereka adalah:

1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kontributif dalam program penilaian buku).
2. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (responsif dalam program penerjamah bahasa daerah).

B. Kategori Skor Indeks Kelitbangan Tertinggi:
1. Indeks sikap dosen terhadap praktek sikap Moderasi Beragama, diberikan kepada: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Fatmawati Soekarno, Bengkulu, IAKN Kupang.
2. Kanwil Kemenag Bangka Belitung (tingkat baca tulis Qur’an tingkat SLTP dan SLTA).

C. Kategori Optimalisasi Data Kelitbangan:
1. Setjen (dalam pemanfaatan data kerukunan umat beragama).
2. Ditjen Pendidikan Islam (dalam pemanfaatan data buku agama).
3. Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam (data indeks data layanan KUA).
4. BPJPH (Indeks literasi halal).
Barjah. (J02)

  • Bagikan